Lonjakan kasus COVID-19 di India diyakini berkaitan dengan varian virus Coroan B1617 yang memiliki dua mutasi kunci. Para dokter melihat kondisi wabah COVID-19 kali ini lebih parah dibandingkan tahun lalu.
Tenaga medis yang kelelahan menjelaskan harus menolak ratusan pasien dari rumah sakit (RS) yang penuh setiap hari. Sementara laporan media setempat menunjukkan kondisi tempat tidur rumah sakit yang penuh, pasien di lantai ruang tunggu, dan ambulans mengantre.
Di kota Raipur rekaman video menunjukkan jenazah yang menumpuk, tak bisa dikuburkan dengan cepat. Sementara krematorium di Provinsi Gujarat terus bekerja sampai pada titik penyangga metalnya meleleh karena banyak jenazah yang harus dibakar.
"Tahun lalu tidak separah ini. Sekarang jumlahnya begitu banyak dan meningkat dengan sangat-sangat cepat, jadi kondisinya memang mengkhawatirkan," komentar Direktur Medis RS Lok Nayak Jai Prakash Narayan, Suresh Kumar, seperti dikutip dari Telegraph pada Senin (19/4/2021).
Varian B1617 menjadi perhatian karena mengandung mutasi kunci E484Q dan L452R. Mutasi ini sebelumnya tidak pernah terdeteksi ada secara bersamaan dan diyakini virolog bisa membuat virus jadi lebih mudah menular dan menyebabkan reinfeksi.
"Saya yakin kini melihat mutasi yang lebih kuat. Banyak pasien terdeteksi negatif, tapi sebenarnya secara klinis mereka positif. Kotak pandora wabah ini sudah terbuka," kata Direktur Medis RS Dharamveer Solanki, Pankaj Solanki.
"Kondisi pasien memburuk dengan lebih cepat, kami melihat lebih banyak kasus badai sitokin, dan pasien yang lebih muda. Gejalanya kali ini lebih sulit dihadapi," lanjut Pankaj.
Varian B1617 diyakini sudah menyebar luas. Pada periode Januari-Maret sebanyak 61 persen kasus COVID-19 di Provinsi Maharashtra disebut karena varian Corona ini.
Inggris juga melaporkan sudah ada lebih dari 70 kasus B1617 yang ditemukan di wilayahnya.
https://nonton08.com/movies/the-end-of-summer/
Viral Kista di Mata Disangka Bintitan, Tak Tahunya Kalazion dan Harus Operasi
- Viral kisah wanita di TikTok menjalani operasi mata usai dirinya mengidap kalazion. Ada benjolan kecil yang tak kunjung hilang di matanya, terasa perih hingga gatal dan awalnya dikira hanya 'bintit'.
Dalam video viralnya, ia menjelaskan penyebab munculnya kalazion, dikarenakan debu hingga sisa-sisa make up yang tak bersih di area mata. Ia pun mewanti-wanti setiap orang untuk tak menyepelekan kebersihan mata.
Dikutip dari Medical News Today, kalazion adalah benjolan atau kista kecil yang tumbuh lambat yang berkembang di dalam kelopak mata. Gejalanya cukup beragam dan ada kasus yang hanya butuh perawatan di rumah hingga harus operasi.
Sementara, pada kasus wanita asal Bandung ini, benjolan tak kunjung hilang hingga ia terpaksa menjalani dua kali operasi. Operasi dilakukan untuk mengeluarkan cairan di dalam benjolan mata wanita tersebut.
"Halo aku mau sharing ini adalah hasil operasi kalazion yang kedua. Kalazion itu adalah benjolan di mata yang disebabkan oleh debu atau make up yan kalian pakai, eyeliner maskara atau tangan kalian kotor, hati-hati ya karena ini sakit banget operasinya walaupun kecil," jelas Vina Nurseptiani dalam akun TikToknya @vina, dikutip Senin (19/4/2021).
Dikonfirmasi detikHealth, wanita ini mulanya mengira mengidap 'bintit' di 2018 silam. Namun, ia bingung benjolan di matanya tak kunjung hilang hingga 2019, bahkan makin membesar. Benjolan pun bertambah dan kerap berpindah dari mata kanan hingga mata kirinya.
Setelah berkonsultasi dengan dokter, ia memutuskan untuk operasi karena benjolan sudah semakin membesar di Februari 2020 lalu. Namun, tak lama setelah itu, benjolan di mata kembali muncul, dari awalnya di atas kelopak mata kini sampai di bawah kelopak mata, hingga kemudian menjalani operasi kembali di Januari 2021.
Jaga kesehatan kalian semua!🤗 #fyp #kalazion #mata #voiceeffects♬ Horror atmosphere piano & SE. - Kohrogi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar