Kamis, 29 April 2021

Kominfo Blokir Konten YouTube Jozeph Paul Zhang

 Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memblokir konten YouTube milik Jozeph Paul Zang. Pasalnya video yang viral belakangan ini dinilai mengandung ujaran kebencian.

"Pada tanggal 18 April 2021, Kominfo telah mengirimkan permintaan blokir terhadap 7 konten di Youtube yang berisi ujaran kebencian tersebut, termasuk 1 konten berjudul "Puasa Lalim Islam" di akun milik Paul Zhang," ungkap Dedy Permadi, Juru Bicara Kominfo dalam keterangan resminya.


"Pada tanggal 19 April 2021, 7 konten di Youtube tersebut telah diblokir dan tidak dapat diakses lagi oleh warganet," lanjutnya.


Menurut Kominfo, aksi pria yang memiliki nama asli Shindy Paul Soerjomoeljono itu melanggar pasal 28 ayat 2 jo. pasal 45A Undang-undang (UU) ITE. Pasal tersebut berbunyi: Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).


Terkait informasi Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM bahwa Jozeph Paul Zhang berada di luar Indonesia sejak 2018, Dedy menegaskan bahwa UU ITE menerapkan azas extrateritorial.


"Jadi undang-undang ini berlaku untuk setiap orang yang melakukan perbuatan hukum, baik yang berada di wilayah hukum Indonesia maupun di luar wilayah hukum Indonesia; yang memiliki akibat hukum di wilayah hukum Indonesia dan/atau di luar wilayah hukum Indonesia; dan merugikan kepentingan Indonesia," jelasnya.

Dedy menambahkan saat ini Kominfo terus melakukan patroli siber untuk menemukan konten-konten yang berisi ujaran kebencian Jozeph Paul Zhang. Jika masih ditemukan, pihaknya dan akan segera memproses pemblokiran.


"Kami menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan terus menjaga perdamaian baik di ruang fisik maupun ruang digital. Jika terdapat konten yang melanggar Undang-undang, termasuk ujaran kebencian, masyarakat dapat melaporkannya melalui aduankonten.id," pungkasnya.

https://movieon28.com/movies/the-amazing-spider-man/


Kekayaan Pendiri WhatsApp Disalip Pencipta Telegram


Pendiri Telegram, Pavel Durov, kekayaannya berlipat ganda belakangan ini. Bahkan dari yang awalnya kalah jauh dari pendiri WhatsApp, Jan Koum, sekarang Durov berada di atasnya dengan selisih cukup jauh.

Seperti dikutip detikINET dari Khaleej Times, Selasa (20/4/2021), Durov yang berkebangsaan Rusia, baru saja dinobatkan oleh majalah bisnis Forbes sebagai orang terkaya di Uni Emirat Arab (UEA). Kekayaannya di 2021 ini telah tembus USD 17,2 miliar.


Durov sekarang bermukim di Dubai, Uni Emirat Arab, lantaran Telegram telah pindah kantor pusat ke sana setelah sebelumnya sempat berpindah-pindah. Popularitas dan valuasi Telegram yang melesat membuat pundi-pundi kekayaan Durov naik pesat.


Tengok saja, di tahun 2020, kekayaannya masih di kisaran USD 3,4 miliar. Saat itu, harta Durov cukup jauh di bawah Jan Koum, yang berada di kisaran USD 9 miliar. Saat ini, kekayaan Koum diestimasi Forbes USD 10,1 miliar sehingga telah dikalahkan oleh Durov.


Adapun Brian Acton, pendiri WhatsApp lain yang adalah sobat Koum, hartanya sekitar USD 2,6 miliar. Acton kini fokus mengembangkan layanan messaging Signal.


Telegram, baru saja mendapatkan suntikan modal besar senilai USD 1 miliar atau di kisaran Rp 14,4 triliun dengan menjual surat-surat berharga. Durov menyatakan bahwa salah satu investor yang memberi dana terbesar adalah lembaga finansial Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, senilai USD 150 juta.


Adapun sisa uang yang didapat Telegram berasal dari investor di seluruh dunia, tapi tidak dia sebutkan pihak mana saja. "Dana ini akan membuat Telegram bisa terus tumbuh secara global dengan tetap berpegang pada nilai-nilainya dan tetap independen," kata Durov.


Telegram dan juga Signal mengalami lonjakan pengguna setelah kontroversi aturan privasi yang melanda WhatsApp belakangan ini. Durov pun berulangkali mengkritik WhatsApp dan bahwa menurutnya keamanan Telegram lebih mumpuni.

https://movieon28.com/movies/lala-land/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar