Kamis, 22 April 2021

Indosat-Tri Mau Merger Bikin XL Gundah Gulana

 Proses merger antara Hutchison 3 Indonesia (Tri) dan Indosat Ooredoo sudah memasuki bulan terakhir. Kompetitor mereka, yaitu XL Axiata jadi gundah gulana apabila merger tersebut berhasil dilakukan.

President Director & CEO XL Axiata Dian Siswarini mengungkapkan bahwa perasaannya campur aduk mengetahui pembahasan dua entitas perusahaan Indosat dan Tri sudah di batas akhir.


"Mix feeling ya karena sebetulnya (operator seluler) kita sudah lama ngomongin konsolidasi industri. Pemain (operator selueler di Indonesia) masih terlalu banyak, kalau ada yang merger itu bagus buat industri," ungkapnya.


Terlebih dengan jumlah pemain operator seluler yang dinilai banyak itu, bikin satu sama lain melancarkan perang harga untuk menggaet pelanggan, baik guna mempertahankan pelanggan lama maupun menggaet pelanggan baru.


Dengan adanya perang harga ini membuat industri telekomunikasi tidak sehat. Begitu juga kualitas layanan yang diberikan tidak maksimal.


"Kita semua sadar bahwa price war nggak bagus, kalau pemain sedikit itu nggak perlu price war, industri lebih sehat, kalau dari situ itu positif," ucapnya.


Kendati mendukung apabila ada operator seluler yang melakukan merger, tetapi di sisi lain akan mengancam posisi XL Axiata di pasar.


"Kalau XL mesti mikirin kalau (Indosat dan Tri) merger itu jauh lebih gede, kita kesusul lagi tentu ada pemikiran bagaiman responsnya lebih baik," kata Dian.


Sebelumnya, Ooredoo dan CK Hutchison Holdings Limited (CK Hutchison) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) secara eksklusif untuk potensi menggabungkan bisnis telekomunikasi antara Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 Indonesia. MoU tersebut ditandatangani akhir Desember 2020.


Disebutkan periode eksklusivitas MoU ini berlaku hingga 30 April 2021, di mana itu artinya Tri dan Indosat dilarang untuk menjalin kerja sama dengan operator lain selama MoU tersebut berlaku.


Diketahui, Ooredoo menggenggam sekitar 65% saham Indosat. Sementara, di Indonesia Hutchison memiliki Tri yang dikelola PT Hutchison 3 Indonesia. Kesepakatan ini akan melibatkan penawaran tunai dan saham.

https://indomovie28.net/movies/yoga-hosers/


Pandemi Genjot Pertumbuhan Pembayaran Digital


Selama 2020 transaksi pembayaran digital terakselerasi, dengan lebih dari 70,3 miliar transaksi pembayaran real-time yang diproses secara global, meningkat 41% dibanding 2019.

Akselerasi itu terjadi karena pandemi COVID-19 yang terjadi dari 2020 lalu, dan terbukti menngakselerasi tren pembayaran digital dari transaksi tunai. Hal ini dituangkan ACI Worldwide dan GlobalData dalam laporan terbarunya.


Laporan bertajuk 'Prime-Time for Real-Time' tersebut menganalisa dan memperkirakan volume pembayaran real-time, akun-per-akun, di dunia, khususnya di 48 pasar global. Laporan ini memproyeksikan Laju Pertumbuhan Rata-Rata Tahunan atau Compound Annual Growth Rate (CAGR) untuk pembayaran real-time akan mencapai 23,6% dari 2020 hingga 2025.


Indonesia berada pada tahap pengembangan dalam peluncuran sistem-sistem pembayaran real-time. Negeri ini memiliki semua keunggulan untuk menjadi negara yang mengadopsi pembayaran real-time yang sangat besar.

Bank Indonesia (BI) berencana merilis sistem IP (Pembayaran Real Time) yang disebut BI-FAST, sebagai bagian dari Visi Sistem Pembayaran Indonesia (SPI) 2025. BI-FAST akan menjadi infrastruktur transfer antarbank yang lebih cepat dan segala pembayaran menggunakan kartu.


Ketika pandemi terus mendorong perubahan perilaku konsumen dan dunia bisnis, merchant dan para perantaranya di seluruh ekosistem pembayaran merespons dengan cepat. Mereka memprioritaskan peralihan ke digital untuk melindungi kelancaran aliran pendapatan (revenue) saat ini dan mencari sumber pendapatan baru melalui pengalaman pengguna yang sepenuhnya digital.


"Pandemi telah menegaskan pentingnya pembayaran digital dan infrastruktur pembayaran yang kuat, sehingga memadatkan inovasi satu dekade menjadi hanya satu tahun saja dan menciptakan perubahan perilaku manusia yang tidak akan kembali lagi seperti dulu, saat nanti kita lepas dari krisis ini," ujar Jeremy Wilmot, chief product officer di ACI Worldwide dalam keterangan yang diterima detikINET, Senin (12/4/2021).

https://indomovie28.net/movies/the-guilty-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar