Berhubungan seks di bulan Ramadhan tentu tidak seleluasa biasanya, ada berbagai kewajiban yang harus didahulukan. Tetapi jika cermat mengatur waktu, sebenarnya tidak ada alasan untuk melewatkan sesi intim bersama pasangan.
Tantangan paling utama tentu saja adalah mengatur waktu, karena harus menyisakan waktu untuk mandi wajib. Karenanya, melakukan hubungan seks pada malam hari sebelum tidur mungkin bisa jadi pilihan.
Tapi pilihan ini bukan tanpa risiko. Jika tidur terlalu larut karena kelamaan bercinta, bukan tidak mungkin keesokan harinya terlambat bangun untuk menyiapkan makan sahur dan berbagai keperluan lainnya.
Alternatif lain adalah melakukannya setelah buka puasa. Yang perlu diperhatikan adalah, kondisi perut yang sedang penuh tentu tidak nyaman untuk melakukan aktivitas fisik yang terlalu intens. Belum lagi, harus mengatur waktu untuk ibadah.
Bagaimana jika dilakukan sebelum sahur? Sah-sah saja, tetapi tentu saja harus bangun lebih pagi. Pastikan waktunya cukup untuk membersihkan diri dengan mandi wajib, dan perhitungkan juga risiko kelelahan dan ketiduran setelahnya.
Jadi, kapan waktu paling tepat untuk bercinta di bulan puasa?
KLIK DI SINI UNTUK KE HALAMAN SELANJUTNYA
https://kamumovie28.com/movies/crazy-rich-asians/
Perawat Siloam Dianiaya, Netizen Gaungkan #SavePerawatIndonesia
Seorang perawat RS Siloam Sriwijaya Palembang, Christina Remauli (27), mengalami penganiayaan oleh keluarga pasien. Simpati untuk perawat tersebut digaungkan melalui tagar #SavePerawatIndonesia.
Di Twitter, hashtag atau tanda pagar #SavePerawatIndonesia memuncaki trending topic malam ini, Jumat (16/4/2021). Simbol pita hitam dengan logo Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) juga menyertakan tagar #StopKekerasanTenagaKesehatan.
Tidak hanya digaungkan oleh sesama perawat, antar tenaga kesehatan tampak saling memberikan dukungan melalui tagar tersebut. Mulai dari bidan, hingga mahasiswa kedokteran.
"Dear mba perawat, stay strong we're with you!" tulis seorang netizen yang mengaku mahasiswa kedokteran.
Dewan Pengurus Pusat PPNI melalui pernyataan persnya mengutuk keras penganiayaan tersebut dan memerintahkan jejaringnya untuk melakukan langkah hukum.
"PPNI melakukan pengawalan dan pendampingan perawat pada kasus ini agar sesuai dengan koridor hukum dan pelaku dihukum seberat-beratnya sesuai hukum yang berlaku," tulis Harif Fadhillah, Ketua Umum PPNI.
PPNI Kutuk Keras Penganiayaan Perawat RS Siloam Sriwijaya Palembang
Christina Ramauli Simatupang (28), seorang perawat di RS Siloam Sriwijaya, dianiaya keluarga pasien. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) mengutuk penganiayaan tersebut.
"Ketua Umum DPP PPNI atas nama seluruh perawat Indonesia mengutuk keras kepada pelaku tindak kekerasan," kata Harif Fadhillah, Ketua Umum PPNI, dalam pernyataan persnya, Jumat (16/4/2021).
PPNI memerintahkan jajarannya untuk melakukan langkah hukum dan mengawal kasus ini agar pelaku dihukum seberat-beratnya sesuai hukum yang berlaku. RS Siloam Sriwijaya juga diminta melakukan pendampingan dan pengawalan kepada perawatnya.
Kepada kepolisian, PPNI mendesak untuk segera memproses laporan yang telah dilakukan.
Menurut Harif, peristiwa semacam ini sudah beberapa kali terjadi. Karenanya, PPNI menyerukan kepada pemerintah dan pimpinan fasilitas layanan kesehatan untuk menjamin lingkungan kerja yang kondusif bagi perawat dalam menjalankan tugasnya.
"Kebijakan terkait kondisi kerja di atas juga telah diserukan bukan hanya di tingkat nasional tetapi juga di forum-forum internasional," tegas Harif.
https://kamumovie28.com/movies/god-of-gamblers-iii-back-to-shanghai/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar