- Tesla Model S 2019 yang dikendarai dua pria bertabrakan dengan pohon di utara Houston. Kedua pria yang jadi korban meninggal dunia tak ada yang berada di kursi pengemudi sehingga disebut kecelakaan disebabkan fitur Autopilot. Namun Elon Musk membantahnya.
Belum bisa dipastikan apakah Autopilot aktif saat terjadi kecelakaan. Korban berusia 59 tahun sementara yang lainnya 69 tahun. jika Model S tersebut benar-benar tanpa pengemudi, insiden itu menunjukkan penumpang salah paham dengan fitur Autopilot, Full Self Driving (FSD), atau keduanya.
Elon Musk sang CEO Tesla angkat bicara. Awalnya, ada netizen menilai tak mungkin Autopilot aktif dalam kecelakaan itu. Ia menyebut ada sistem keamanan di Autopilot, misalnya dipastikan harus ada pengemudinya, tangan harus tetap di setir selama 10 detik atau akan tidak aktif. Belum lagi Autopilot tidak akan melampaui batas kecepatan.
Dikutip detikINET dari CNBC, Selasa (20/4/2021) Elon Musk memuji netizen tersebut. "Risetmu sebagai individu lebih baik dibandingkan para profesional di Wall Street Journal," balas Elon Musk.
"Log data yang dipulihkan sejauh ini menunjukkan Autopilot tidak dinyalakan dan juga kendaraan ini tidak membeli (fitur) Full Self Driving. Terlebih lagi, Autopilot standar mensyaratkan marka jalan menyala, yang mana tidak ada di jalan ini," papar Elon Musk lagi.
Saat ini, investigasi sedang digelar untuk memastikan penyebab kecelakaan. Fitur Autopilot ataupun FSD tidak bisa sepenuhnya mengendalikan mobil di semua kondisi sehingga pengemudi disyaratkan tetap waspada.
Namun demikian dalam beberapa kasus, ada yang menyalahgunakannya. Beberapa YouTuber mendemonstrasikan bahwa dia bisa meninggalkan kursi pengemudi dan membiarkan Autopilot mengemudi sendiri.
Di Jerman, pengadilan Munich sebenarnya melarang Tesla menggunakan frasa yang setara dengan kemampuan autopilot dan full self-driving dalam iklannya, karena mereka menemukan bahasa ini melebih-lebihkan kemampuan mobil dan menyesatkan konsumen.
Ini bukan kecelakaan pertama yang melibatkan kendaraan Tesla. Otoritas keselamatan lalu lintas AS membuka 27 penyelidikan kecelakaan kendaraan Tesla, 23 di antaranya masih aktif. Hal ini mendorong penyelidikan federal untuk menentukan apakah sistem autopilot atau FSD Tesla ikut berperan dalam tabrakan tersebut.
https://movieon28.com/movies/attack-on-titan-ii-end-of-the-world/
Cetak Sejarah, PS5 Jadi Penjualan Konsol Tercepat di AS
Menurut laporan terbaru dari analis ritel The NPD Group, PlayStation 5 (PS5) menjadi konsol game dengan penjualan tercepat dalam sejarah Amerika Serikat (AS) baik dari unit dan harga yang dikumpulkan.
Keberhasilan ini dinilai sangat luar biasa, mengingat perjuangan Sony untuk memenuhi permintaan yang tinggi pada konsol PS5. Diketahui sejak peluncurannya pada November lalu PS5 jadi barang paling diincar hingga langka di mana-mana.
Saat itu Sony harus bersusah payah memenuhi tingginya permintaan sementara adanya kekurangan stok chipset secara global yang membuat pasokan terhambat. Selain itu, oknum calo dan bot yang memborong konsol PS5 sehingga membuatnya langka.
Direktur Eksekutif The NPD Group, Mat Piscatella, mengungkapkan Sony berhasil menjual konsol PS5 paling banyak dibanding dengan konsol lain dalam lima bulan pertama di AS.
"PS5 mencetak rekor untuk platform perangkat keras dengan penjualan tercepat di sejarah AS dalam total penjualan," ujarnya sebagaimana dikutip detikINET dari Gizmodo, Selasa (20/4/2021).
Namun, sayangnya ia tak membagikan angka penjualan secara rinci. Tetapi ia mencatat terjadi peningkatan pada belanja konsumen untuk video game pada satu tahun ini.
Di mana pada kuartal pertama 2021 orang Amerika menghabiskan USD 14,9 miliar untuk perangkat, konten dan aksesoris game melonjak 30% dibandingkan dengan kuartal pertama pada tahun 2020.
Selain itu Nintendo Switch juga mengalami peningkatan dengan menduduki posisi pertama dalam kategori konsol terlaris pada Maret 2021.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar