Seorang pria asal Buaran, Jakarta Timur, Trio Fauqi Virdaus meninggal dunia usai disuntik vaksin Corona AstraZeneca. Namun, sampai saat ini penyebab kematian dan kemungkinan kaitannya dengan vaksin masih belum diketahui.
Ketua Komnas KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) Prof Hindra Hingky Irawan Satari menyebut, belum ada cukup bukti yang bisa menyatakan bahwa Fauqi meninggal karena vaksin yang diterimanya.
https://cinemamovie28.com/movies/get-the-girl/
Berikut beberapa fakta soal meninggalnya Fauqi usai disuntik vaksin AstraZeneca.
1. Tak ada keluhan saat observasi usai vaksinasi
Pasca menerima vaksin AstraZeneca, Fauqi melakukan observasi selama 30 menit. Selama masa observasi ia tidak merasakan keluhan apapun, sampai gejalanya muncul saat dirinya bekerja di kantor.
"Di kantor dia ngerasa nggak enak badan, jadi oleh pimpinannya diberikan izin untuk pulang, sampai pulang dia demam, menggigil, sakit kepala," tutur Prof Hindra saat dihubungi detikcom Senin (10/5/2021).
2. Tidak melaporkan KIPI yang dialami
Sayangnya, saat mengalami keluhan tersebut Fauqi tidak langsung melapor ke nomor telepon yang ada di belakang kartu vaksinasi. Ia memilih untuk berobat ke dokter umum, hingga membuat keadaannya semakin memburuk.
Fauqi mengalami gejala yaitu demam tinggi, menggigil, dan sakit kepala usai vaksinasi.
Dia tidak melapor ke tempat vaksin, kan ada nomor telepon kan di belakang kartu itu. Tapi dia mau berobat ke dokter di dokter biasa dia berobat. Jadi pertanyaan saya, apakah dia punya penyakit dokter langganan, kebetulan dokter langganannya nggak praktik, jadi nggak berobat," jelas Prof Hindra.
"Tengah malam dia demam, tinggi, nggak berobat juga, kemudian paginya dia merasa pegal, jadi dipijit, yang bersangkutan belum menikah jadi tinggal serumah dengan keluarga. Setelah dipijat itu pingsan dia, lalu dibawa ke RS di Rawamangun, namun ternyata sampai di RS death on arrival," lanjutnya.
Sesampai di RS, denyut nadi pria tersebut sudah tidak ada dan dinyatakan meninggal jam 12 siang. Itu terjadi sekitar 24 jam pasca vaksinasi.
3. Diinvestigasi Komnas KIPI
Sampai saat ini, Prof Hindra mengatakan pihaknya masih menyelidiki lebih lanjut terkait kasus ini. Ini dilakukan agar bisa mengetahui apakah penyebab kematian Fauqi berhubungan dengan vaksin atau tidak.
"Untuk mencari keterkaitan kalau demam menggigil itu memang gejala vaksin AstraZeneca, namun tidak menyebabkan kematian, kalau kematian kan blood clot," pungkasnya.
Hasilnya, pihak Komnas KIPI masih belum mendapat cukup bukti terkait penyebab kematian Fauqi. Masih dibutuhkan investigasi lebih lanjut.
"Komnas bersama Komda DKI sudah audit bersama pada Jumat yang lalu, dan internal Komnas kemarin sore menyimpulkan bahwa belum cukup bukti untuk mengaitkan KIPI ini dengan imunisasi, Oleh karena itu masih perlu dilakukan investigasi lebih lanjut," kata Prof Hindra, dikutip dari laman resmi Sehat Negeriku.
4. Vaksinasi tetap lanjut
Menanggapi kabar ini, juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan vaksinasi Corona akan terus berlanjut. Hal ini didukung dengan stok vaksin di Indonesia yang terus meningkat.
"Lanjut vaksinasinya sampai ada rekomendasi dari BPOM dan ITAGI," jelas dr Nadia saat dihubungi detikcom, Senin (11/5/2021).
"Jadi terkait keputusan vaksinnya ditunda kita tunggu saja hasil dari Komda dan Komnas KIPI. Tapi vaksinasi tetap jalan, apalagi kan jumlah vaksin terbatas jadi jangan sampai kita menunda vaksinasi," lanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar