Senin, 31 Mei 2021

Fadli Zon Positif COVID-19 Meski Sudah Vaksin, Waspadai Titik Lengah!

 Politisi Fadli Zon mengumumkan dirinya terinfeksi virus Corona COVID-19, Minggu (30/5/2021). Melalui Twitter, ia menyebut sudah 2 kali menjalani vaksinasi.

"Maret lalu sudah 2 kali vaksin, n tes titer antibodi 250 (cukup baik)," tulis Fadli Zon.


"Covid-19 ini nyata ada. Alhamdulillah baik2 saja. Mari waspada jaga kesehatan, jaga jarak, jaga imunitas tubuh. Mohon doanya," lanjutnya.


Hingga saat ini, para pakar mengingatkan bahwa vaksin COVID-19 tidak memberikan jaminan 100 persen kebal COVID-19, dalam arti seseorang masih tetap bisa tertular. Meski begitu, diyakini vaksin melindungi seseorang dari risiko keparahan atau bahkan kematian.


Ada banyak faktor yang membuat seseorang masih bisa terinfeksi meski sudah vaksinasi lengkap. Namun yang pasti, ada beberapa titik lengah yang perlu diwaspadai.


Lengah tidak pakai masker

Merasa lebih terlindungi, seseorang cenderung makin melonggarkan kepatuhan untuk menggunakan masker maupun jaga jarak. Demi menghindari risiko penularan, disarankan untuk tetap menggunakan masker saat berada di dekat orang lain hingga diyakini telah terbentuk herd immunity.


Lengah tak mematuhi prokes

Selain tetap harus pakai masker, sangat disarankan untuk menghindari kegiatan kumpul-kumpul. Dalam setiap kegiatan semacam ini, selalu ada risiko bertemu pembawa virus. Risiko penularan meningkat ketika ada yang tidak mematuhi protokol kesehatan, baik jaga jarak maupun cuci tangan.

https://trimay98.com/movies/mad-mad-ghost/


Dialami Fadli Zon, Sudah Vaksin Kok Tertular COVID-19? Ini Kemungkinannya


Mengaku sudah dua kali vaksinasi, politisi Fadli Zon kini terinfeksi COVID-19. Ini menjadi pengingat bahwa vaksin tidak menjamin seseorang 100 persen kebal terhadap penularan.

"Covid-19 ini nyata ada. Alhamdulillah baik2 saja. Mari waspada jaga kesehatan, jaga jarak, jaga imunitas tubuh. Mohon doanya," tulis Fadli Zon di akun @fadlizon, Minggu (30/5/2021).


Fadli Zon bukan satu-satunya yang terinfeksi COVID-19 setelah vaksinasi. Beberapa waktu lalu, anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Saleh Partaonan Daulay juga mengaku terinfeksi meski sudah vaksinasi.


"Berapa persen orang yang seperti saya ini, Pak (tertular meski sudah vaksin)? Yang saya tahu banyak. Yang ngaku ke saya banyak," kata Saleh, Kamis (20/5/2021).


Ketua Komnas KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) Prof Dr dr Hinky Hindra Irawan Satari, SpA(K), M.TropPaed dalam rapat dengan DPR RI menegaskan, vaksinasi tidak menjamin seseorang tidak tertular. Namun vaksin bisa memberi perlindungan agar tidak menjadi lebih parah jika seseorang tertular.


Dalam uji klinis sekalipun, relawan vaksin tetap punya kemungkinan untuk tertular. Data efikasi didapat dengan membandingkan seberapa banyak yang tertular pada kelompok penerima vaksin, dengan seberapa banyak yang tertular pada kelompok plasebo atau penerima obat kosong.


"Terjemahannya, orang yang tidak divaksinasi 3 kali lebih berisiko terinfeksi. Orang yang divaksinasi, sepertiga kemungkinan untuk terinfeksi," kata Prof Hindra, Kamis (20/5/2021).


Kenapa bisa tertular meski sudah vaksin?

Prof Hindra menjelaskan, ada tiga faktor yang menyebabkan seseorang tertular yakni:


Daya tahan tubuh

Keganasan virus

Lingkungan.

Menurut Prof Hindra, vaksinasi hanya memperbaiki faktor pertama yakni daya tahan tubuh. Faktor virus dan lingkungan masih tetap harus dikendalikan dengan menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, menjaga jarak, cuci tangan, dan tidak berkerumun.


"Jadi kalau terkena, pasti dia pergi keluar itu. Nggak mungkin virus itu datang ke rumah sendiri, dia harus dibawa orang. Kalau nggak, ada orang dari luar datang ke rumah dia, membawa virus. Atau dia keluar, ketemu orang yang membawa virus," jelas Prof Hindra.

https://trimay98.com/movies/the-anomaly/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar