Meninggalnya pria berusia 21 tahun asal Jakarta Timur, Trio Fauqi Virdaus, sehari setelah sehari disuntik vaksin Corona AstraZeneca, tengah jadi sorotan. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM) menegaskan bahwa vaksin AstraZeneca yang beredar sudah melalui proses penelitian dan kajian yang sesuai dengan aturan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Setiap vaksin yang akan diedarkan telah melalui proses lot release di BPOM, untuk melihat kesesuaian mutu produk," kata Lucia Rizka, juru bicara vaksinasi dari BPOM, dikutip dari CNNIndonesia, Selasa (11/5/2021).
Lot release sendiri merupakan persyaratan dari WHO, berupa evaluasi yang dilakukan oleh otoritas obat di setiap negara terhadap hasil uji suatu produk vaksin. Artinya, lot release menjadi salah satu syarat yang digunakan untuk memastikan kualitas vaksin.
Selain menjamin mutu vaksin AstraZeneca di Indonesia, Rizka menegaskan bahwa penyebab kematian seseorang tidak bisa ditentukan serta merta. Perlu ada penyelidikan lebih lanjut untuk mengumpulkan bukti-bukti yang lebih jelas, apakah benar vaksin Corona menjadi pemicu meninggalnya pria berusia 21 tahun di Jaktim atau tidak.
"Efek samping vaksin bersifat individual, sehingga perlu didalami lagi apakah kejadian tersebut terkait dengan pemberian vaksin atau tidak," jelasnya.
Juru bicara vaksinasi dari Kementerian Kesehatan RI, dr Siti Nadia Tarmizi, sebelumnya mengatakan bahwa vaksinasi COVID-19 menggunakan vaksin AstraZeneca masih akan terus berlanjut.
"Lanjut vaksinasinya sampai ada rekomendasi dari BPOM dan ITAGI," jelas dr Nadia saat dihubungi detikcom, Senin (11/5/2021).
"Jadi terkait keputusan vaksinnya ditunda kita tunggu saja hasil dari Komda dan Komnas KIPI. Tapi vaksinasi tetap jalan, apalagi kan jumlah vaksin terbatas jadi jangan sampai kita menunda vaksinasi," lanjutnya.
Sementara itu, Ketua Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) Prof Dr Sri Rezeki Hadinegoro mengaku belum mengeluarkan rekomendasi soal penghentian penggunaan vaksin AstraZeneca di Tanah Air.
"Maaf ITAGI tidak memberikan rekomendasi, masalahnya masih dibahas di Kemkes dan KOMNAS KIPI," jelasnya kepada detikcom.
https://cinemamovie28.com/movies/nocturnal-animals/
Klarifikasi Kemenhub Soal Usul 'Vaksin Corona Gratis' bagi Pemudik
Baru-baru ini heboh pernyataan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi soal usulan 'vaksin COVID-19 gratis' untuk pemudik jalur darat. Ia menyebut hal ini untuk meminimalisir penularan Corona pada pemudik.
"Kami mengusulkan Pak Menko (Menteri Perekonomian) dan Menkes (Menteri Kesehatan) memberikan vaksin gratis untuk mereka yang melakukan perjalanan darat," kata dia dalam konferensi pers Senin (10/5/2021).
Namun, juru bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengklarifikasi pernyataan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karyadi Sumadi tersebut. Adapun yang dimaksud sebenarnya adalah 'tes COVID-19 gratis' bagi para pemudik jalur darat.
"Bersama ini kami menyampaikan klarifikasi bahwa yang dimaksud adalah diberikan test Covid-19 secara gratis," jelas Adita dalam rilis yang diterima detikcom Selasa (11/5/2021).
Berikut klarifikasi lengkap Kemenhub atas pernyataan Menhub Budi Karya Sumadi.
1. Menanggapi adanya sejumlah pemberitaan di Media yang mengutip pernyataan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam Konferensi Pers, Senin (10/5) kemarin, bahwa Menhub bahwa masyarakat yang melakukan perjalanan darat pada masa peniadaan akan diberikan vaksin gratis, bersama ini kami menyampaikan klarifikasi bahwa yang dimaksud adalah diberikan test Covid-19 secara gratis.
2. Jadi pernyataan yang benar adalah Menhub mengusulkan kepada Menko Perekonomian dan Menkes untuk memberikan tes Covid-19 gratis bagi mereka yang melakukan perjalanan melalui darat. Sementara untuk perjalanan transportasi lain akan diberlakukan pengetatan syarat perjalanan seperti pada masa pra peniadaan mudik.
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar