Rabu, 12 Mei 2021

Kak Seto Umur 70 Masih Jago Parkour, Kok Kuat Sih? Ini Rahasianya

 Psikolog anak Seto Mulyadi alias Kak Seto belum lama ini dikabarkan menjalani operasi akibat dugaan kanker prostat. Kabar baiknya, pemeriksaan lebih lanjut menunjukan bersih dari kanker. Kini di usia 70 tahun, ia masih aktif berkarya dan bergerak, bahkan masih sanggup koprol dan parkour.

"Usia begini saya kan tahun ini 70 tahun, jadi memang bagian dari gangguan pada orang dewasa yang sudah lansia, salah satunya adalah gangguan pembesaran kelenjar prostat," katanya pada detikcom, Selasa (11/5/2021).


Awalnya, gejala yang dialaminya berupa peningkatan frekuensi buang air kecil. Ia terganggu lantaran harus bolak-balik ke kamar kecil sepanjang malam, sampai istirahat terganggu.


Dokter menduga, kondisinya disebabkan kanker prostat. Namun setelah operasi dan pemeriksaan lebih lanjut, ia rupanya bersih dari kanker. Kini Kak Seto masih bisa berpuasa, sembari menjalankan pola makan sehat, tetap aktif bekerja, dan bergerak.


Menurutnya, kuncinya adalah GEMBIRA.


"G adalah gerak, jadi saya nggak boleh mager. Dalam usia yang Agustus besok 70 tahun, push up masih 80 kali, salto, koprol, dan lari-lari. E adalah emosi cerdas. Kelola emosi dengan cerdas, nggak boleh marah meledak, sedih, dan takut yang berlebihan," terangnya.


Menurutnya, M adalah makan sehat. Kak Seto sudah menjadi vegan selama 10 tahun terakhir. Ia tidak mengonsumsi daging, susu, dan telur, melainkan hanya makan sayur dan buah.


Tak kalah penting, B adalah berdoa, beribadah, dan bersyukur. Baginya, kesehatan spiritual menjadi penopang kondisi fitnya sampai hari ini.


I adalah istirahat. Sejak muda, ia konsisten menerapkan pola tidur 8 jam per hari.


"R adalah rukun. Ibaratnya, kemesraan ini janganlah cepat berlalu terus dengan istri, anak, staf rumah tangga. Kita kompak, suasana serba damai dan nyaman," katanya.


"A adalah aktif berkarya. Saya masih mengajar, menulis artikel di media, kadang menciptakan lagu. Juga aktif seperti kemarin, saya seminggu di NTT menghibur anak-anak di daerah bencana. Beberapa hari kemudian, ke Lumajang yang kemarin kena gempa. Dengan cara begitu, ada keseimbangan hidup," lanjut Kak Seto.

https://cinemamovie28.com/movies/pained/


BPOM Angkat Bicara Soal Meninggalnya Pria Jaktim Usai Vaksin AstraZeneca


Meninggalnya pria berusia 21 tahun asal Jakarta Timur, Trio Fauqi Virdaus, sehari setelah sehari disuntik vaksin Corona AstraZeneca, tengah jadi sorotan. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM) menegaskan bahwa vaksin AstraZeneca yang beredar sudah melalui proses penelitian dan kajian yang sesuai dengan aturan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Setiap vaksin yang akan diedarkan telah melalui proses lot release di BPOM, untuk melihat kesesuaian mutu produk," kata Lucia Rizka, juru bicara vaksinasi dari BPOM, dikutip dari CNNIndonesia, Selasa (11/5/2021).


Lot release sendiri merupakan persyaratan dari WHO, berupa evaluasi yang dilakukan oleh otoritas obat di setiap negara terhadap hasil uji suatu produk vaksin. Artinya, lot release menjadi salah satu syarat yang digunakan untuk memastikan kualitas vaksin.


Selain menjamin mutu vaksin AstraZeneca di Indonesia, Rizka menegaskan bahwa penyebab kematian seseorang tidak bisa ditentukan serta merta. Perlu ada penyelidikan lebih lanjut untuk mengumpulkan bukti-bukti yang lebih jelas, apakah benar vaksin Corona menjadi pemicu meninggalnya pria berusia 21 tahun di Jaktim atau tidak.


"Efek samping vaksin bersifat individual, sehingga perlu didalami lagi apakah kejadian tersebut terkait dengan pemberian vaksin atau tidak," jelasnya.

https://cinemamovie28.com/movies/fox-hunter/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar