Birgaldo Sinaga, seorang aktivis yang juga pegiat media sosial meninggal akibat COVID-19. Ia wafat di usianya yang terbilang masih muda, yakni 46 tahun.
"Sekarang bang Birgaldo telah pergi di usia masih sangat muda (belum lagi kepala 5)," ucap sahabat Birgaldo, Permadi Arya atau Abu Janda.
Sebelum meninggal dunia, Birgaldo sempat menjalani perawatan di rumah sakit. Kala itu, ia mengalami gejala COVID-19, seperti demam tinggi, mual, pusing, dan batuk.
"Lama sy berpikir utk menulis ini. Hrskah sy beritahu keadaaan sy? Sdh 10 hari demam tinggi, mual, nyeri linu2, pusing & batuk parah dan akhirnya harus sy katakan sy positif kena Cov19," tulis Birgaldo melalui akun Twitter-nya.
Bukti COVID-19 tak hanya mengancam lansia
Wafatnya Birgaldo juga bisa menjadi bukti bahwa COVID-19 bisa mengancam segala umur, termasuk orang dengan usia muda, bukan hanya pada lansia.
Hal ini juga sempat disampaikan oleh Achmad Yurianto, juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 saat itu, di bulan April 2020. Ia mengatakan kelompok usia 30-59 tahun menjadi salah satu yang paling banyak meninggal akibat infeksi virus Corona di Indonesia.
Selain itu, riset terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun mengungkapkan hal yang serupa. Director of the Pan American Health Organization (PAHO), Carissa F Etienne, mengatakan bahwa saat ini jumlah pasien yang dirawat inap dan kematian akibat COVID-19 meningkat pada orang dengan usia muda di Amerika Serikat (AS).
"Orang dewasa dari segala usia, termasuk kaum muda, mengalami sakit parah. Banyak dari mereka yang sedang sekarat," ucap Etienne.
"Di Brasil, angka kematian meningkat dua kali lipat di antara mereka yang berusia 39 tahun, empat kali lipat di antara mereka yang berusia 40-an, dan tiga kali lipat untuk mereka yang berusia 50-an di antara Desember 2020 sampai Maret 2021," jelasnya.
Tak hanya itu, jumlah pasien COVID-19 berusia 39 tahun di Chili juga meningkat lebih dari 70 persen selama beberapa bulan terakhir.
"Di beberapa wilayah AS, banyak orang berusia 20-an yang sedang dirawat di rumah sakit karena COVID-19, daripada mereka yang berusia 70-an," pungkas Etienne.
https://indomovie28.net/movies/queen-of-underworld/
Pemeriksaan Spesimen Turun, Satgas Wanti-wanti Corona RI Berpotensi Melonjak
Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan kasus Corona di Indonesia berpotensi melonjak dalam waktu dekat. Pasalnya, selama libur panjang Idul Fitri, jumlah pemeriksaan spesimen maupun orang yang diperiksa per harinya mengalami penurunan.
Artinya, jumlah spesimen maupun orang yang diperiksa terkait COVID-19 lebih sedikit dari biasanya. Kemudian, kata Wiku, saat pemeriksaan menurun, tingkat positivity rate di Indonesia justru malah menunjukkan peningkatan.
"Alarm penting yang tadi sudah disampaikan positivity rate-nya naik, pemeriksaannya juga menurun. Jadi minggu depan pasti akan terjadi potensi peningkatan kasus," kata Wiku dalam rapat koordinasi Satgas Penanganan COVID-19, Minggu (16/5/2021).
"Bapak-Ibu sekalian kita perlu betul-betul kerja keras ke depan ini setelah libur panjang, karena potensi kenaikan kasusnya begitu tinggi. Untuk itu kita ingin pastikan bahwa penyekatan, skrining, yang sedang terjadi dalam arus balik moga-moga juga cukup efektif, sehingga kita bisa menekan kasusnya lebih baik lagi," jelasnya.
Sebelumnya Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas COVID-19, Dewi Nur Aisyah, menjelaskan pada bulan Mei rata-rata jumlah spesimen yang diperiksa mengalami penurunan di angka 56.674 per hari. Padahal, di bulan April rata-rata pemeriksaannya mencapai 63.737 spesimen per hari.
"Pattern yang sama kita juga lihat pada jumlah orang yang diperiksa. Pada beberapa hari terakhir terjadi penurunan yang cukup signifikan," ucap Dewi.
"Saat ini rata-rata jumlah orang yang diperiksa, yaitu sekitar 37.000 orang per hari, kemungkinan karena pelaksanaan libur Idul Fitri," tambahnya.
Sedangkan pada bulan April rata-rata jumlah orang yang diperiksa per harinya bisa mencapai 44.351 orang. Kemudian Dewi juga menjelaskan saat ini tingkat positivity rate di Indonesia berada di angka 12,62 persen.
"Kita juga melihat ada sedikit tren kenaikan positivity rate di bulan Mei saat ini di angka 12,62 persen per tanggal 15 Mei, dibandingkan positivity rate bulan April yang sudah kita tekan di angka 11,77 persen," tuturnya.
https://indomovie28.net/movies/the-fault-in-our-stars/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar