Kementerian Kesehatan membuka layanan vaksinasi COVID-19 di Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Hang Jebat, Jakarta Selatan. Kali ini, prioritasnya adalah vaksin COVID-19 untuk umur 50 tahun ke atas.
Artinya, sentra vaksinasi ini melayani warga kelahiran mulai tahun 1971 ke bawah. Bukan hanya untuk pemilik KTP DKI Jakarta saja lho, luar DKI juga dilayani.
Jadwal pelayanan Senin hingga Jumat mulai pukul 07.00 hingga 15.00 WIB. Khusus Kamis dan Sabtu, layanan buka pukul 07.00 hingga 12.00 WIB. Ingat, daftar online dulu ya.
Berikut syarat vaksinasi COVID-19 untuk umur 50 ke atas di BBPK Hang Jebat.
Wajib membawa KTP
Wajib hadir 15 menit sebelum jadwal kedatangan yang ada di e-voucher. Untuk menghindari kerumunan, jangan datang terlalu cepat atau terlalu terlambat dari jam penjadwalan.
Tetap menjaga protokol kesehatan selama di area Vaksinasi.
Wajib membawa bukti e-voucher agar dapat diperkenankan masuk ke area Puskemas dan menerima layanan vaksinasi.
E-voucher yang diterima bukan jaminan untuk mendapat vaksinasi karena akan diverifikasi ulang oleh sistem P-Care.
Bagi mereka yang datang tanpa mendaftar atau peserta yang datang di luar jadwal tidak akan dilayani.
Bagi peserta yang berobat rutin untuk penyakit kronis, mohon dapat membawa surat rekomendasi vaksin dari dokter spesialis.
Hari Kamis, Jumat dan Sabtu hanya melayani hingga pukul 12.00 WIB
Hari Minggu/Besar Tidak melayani Vaksinasi/Libur.
https://indomovie28.net/movies/as-if-it-were-raining/
Nggak Punya Smartwatch? Ini Cara Hitung Heart Rate Tanpa Alat
Smartwatch atau jam tangan pintar banyak diminati untuk menunjang gaya hidup khususnya bagi pecinta olahraga. Fitur-fitur dalam smartwatch ini bisa memantau aktivitas penggunanya, salah satunya memantau detak jantung.
Saat ini sudah banyak smartwatch yang hadir dengan teknologi pemantau denyut jantung dengan menggunakan sensor pada jam. Tentu fitur ini akan memudahkan banyak pengguna memantau kondisi kesehatannya. Tapi gimana kalau nggak punya smartwatch?
"Smartwatch itu kan sebenarnya rambu-rambu, tapi nggak semua orang punya seperti misalnya orang di daerah kan belum tentu ada (smartwatch), jadi bisa hitung secara manual," kata spesialis kesehatan olahraga dari RS Mitra Keluarga Kemayoran, dr Michael Triangto, SpKO.
Cara menghitung detak jantung
Menghitung heart rate atau detak jantung sebenarnya mudah saja dilakukan. Berikut caranya menurut dr Michael.
Posisikan tangan menghadap ke atas
Letakkan jari telunjuk dan tengah pada pergelangan tangan, tepat di bawah pangkal jempol
Tekan lembut kedua jari sampai Anda merasakan adanya denyut nadi
Hitung denyut nadi dalam 10 detik, kemudian kalikan hasilnya dengan 6 untuk mendapat denyut nadi istirahat per menit. Jika denyut nadi per 10 detik adalah 15 kali, maka denyut nadi istirahat adalah 90 bpm.
Mengukur detak jantung bisa jadi salah satu cara mengecek kesehatan jantung. Menurut The American Heart Association, detak jantung normal berkisar 60-100 per menit. Namun detak jantung normal juga dikategorikan berdasarkan usia yakni:
20 tahun: normal 100-170 bpm, maksimal 200 bpm
30 tahun: normal 95-162 bpm, maksimal 190 bpm
35 tahun: normal 93-157 bpm, maksimal 185 bpm
40 tahun: normal 90-153 bpm, maksimal 180 bpm
45 tahun: normal 88-149 bpm, maksimal 175 bpm
50 tahun: normal 85-145 bpm, maksimal 170 bpm
60 tahun: normal 80-136 bpm, maksimal 160 bpm
The American Heart Association memberikan panduan umun batas detak jantung normal saat berolahraga, yakni:
Intensitas latihan sedang: 50-70 persen dari detak jantung maksimum
Intensitas olahraga berat: 70-85 persen dari detak jantung maksimum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar