Sebuah penelitian di Miami University membuktikan bahwa virus Corona masih bisa ditemukan pada penis pria meski pria tersebut sudah dinyatakan sembuh dari COVID-19. Beberapa bahkan disertai disfungsi ereksi.
Disfungsi ereksi tersebut disebabkan oleh gangguan pembuluh darah atau endothelial dysfunction yang meluas, dampak dari infeksi COVID-19. Akibatnya, pembuluh darah mengalami kerusakan.
"Penelitian kami menunjukkan bahwa COVID-19 dapat menyebabkan meluasnya endothelial dysfunction pada sistem organ di luar paru dan jantung," kata Ranjith Ramasamy, MD dari Miller School's Reproductive Urology Program.
"Endothelial dysfunction yang ada karena COVID-19 bisa mencapai sel-sel endothelial dan berdampak pada berbagai organ termasuk penis," lanjut Ramasamy yang mempublikasikan risetnya di World Journal of Men's Health.
Dikutip dari Eurekalert, Ramasamy meneliti jaringan penis pada dua pria dengan riwayat COVID-19 dan menjalani operasi penis prostetis untuk disfungsi ereksi. Satu di antaranya dirawat di rumah sakit, satu lagi bergejala ringan.
Sebagai pembanding, ia juga mengamati jaringan penis dari dua pria sehat tanpa riwayat COVID-19.
"Menunjukkan bahwa pria yang mengalami infeksi COVID-19 perlu waspada bahwa disfungsi ereksi bisa menjadi efek samping virus dan mereka harus ke dokter jika mengalami gejala disfungsi ereksi," kata Ramasamy.
https://trimay98.com/movies/me-and-my-moulton/
AS Sudah Copot Masker, Singapura Malah Lockdown Diamuk COVID-19
Amerika Serikat makin melonggarkan aturan pakai masker dan jaga jarak. Di sisi lain, Singapura malah harus memperketat lockdown karena angka penularan COVID-19 naik lagi.
Dilonggarkannya aturan pakai masker dan jaga jarak di Amerika Serikat diumumkan oleh The Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Bagi yang sudah vaksinasi penuh, tidak wajib pakai masker dan jaga jarak sekalipun di dalam ruangan.
Warga AS dikategorikan sudah vaksinasi penuh antara lain jika:
Sudah 2 pekan setelah dosis kedua pemberian vaksin Corona 2-dosis seperti Pfizer dan Moderna
Sudah 2 pekan setelah pemberian dosis tunggal vaksin Corona seperti Johnson & Johnson.
Namun pelonggaran ini disertai sejumlah catatan. Ketika berada di transportasi umum, masker tetap harus digunakan. Demikian juga jika tempat kerja masih mengharuskan pakai masker, maka tetap harus dipatuhi.
Sementara itu, Singapura mengumumkan lockdown ketat mulai Minggu (16/5/2021). Berbagai aktivitas akan dibatasi, antara lain pertemuan maksimal hanya boleh melibatkan dua orang dan tidak boleh makan di restoran.
Pemberlakuan lockdown ketat yang direncanakan akan berlangsung 4 pekan sampai Minggu (13/6/2021) tersebut antara lain dipicu peningkatan kasus penularan COVID-19 akhir-akhir ini. Klaster Changi Airport menjadi salah satu penyumbang terbanyak.
COVID-19 Juga 'Ngegas' di Jepang, Status Darurat Diperluas
Jepang memperluas status darurat COVID-19 ke 3 prefektur dan akan berlaku hingga 31 Mei. Kali ini untuk Hokkaido, Okayama, dan Hiroshima.
Perdana Menteri Yoshihide Suga mengumumkan perluasan tersebut pada Jumat (14/5/2021). Menjelang Olimpade Tokyo Juli mendatang, perluasan status darurat menunjukkan adanya kekhawatiran serius.
"Pakar mengatakan ke kami bahwa status darurat diperlukan karena persebaran yang cepat di area tersebut," kata Suga, dikutip dari Reuters.
Sejumlah pembatasan diberlakukan seperti jam buka tempat makan hanya sampai pukul 8 malam.
Suga menegaskan, olimpiade yang sempat tertunda satu tahun bisa tetap digelar dengan jaminan keamanan bagi atlet maupun warga Jepang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar