Penawaran jasa pelunasan kartu kredit atau kredit tanpa agunan (KTA) ramai melalui media sosial maupun melalui Whatsapp. Dalam penawarannya, ada pihak yang menawarkan untuk membantu penutupan kartu kredit dan KTA.
Mereka juga menawarkan diskon 50% untuk utang hingga restrukturisasi tagihan menjadi 60 kali cicilan.
Menanggapi hal tersebut Direktur Eksekutif Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) Steve Marta mengungkapkan jika masyarakat pemegang kartu kredit harus berhati-hati dengan penawaran semacam itu.
"Nggak pernah ada jasa pelunasan kartu kredit itu. Karena dalam perjanjian utang nggak bisa dipindahtangankan," kata dia kepada detikcom, Senin (17/5/2021).
Steve menjelaskan memang dulunya ada istilah black lawyer yang menjadi kuasa hukum pemegang kartu kredit atau pemilik utang. Namun ada fee atau biaya yang dibayarkan untuk jasa menghalangi penagihan. Walaupun menggunakan jasa ini, utang tetap ada dan tercatat di bank.
"Apalagi kalau ada yang menawarkan bisa dapat diskon itu nggak pernah ada, pemegang kartu kredit bisa mengajukan keringanan sendiri ke bank. Jadi waspada saja dengan penawaran seperti itu," ujar Steve.
Dalam menggunakan kartu kredit, biasanya masyarakat tak bisa mengatur penggunaan. Steve menyebut padahal kartu kredit merupakan salah satu cara pembayaran, bukanlah uang tambahan yang bisa digunakan.
Dari data BI suku bunga kartu kredit tercatat 2%. Turun 0,25% dari sebelumnya 2,25%.
https://indomovie28.net/movies/lee-rock/
Resmi! Kenalin Nih GoTo, Hasil Merger Gojek-Tokopedia
Gojek dan Tokopedia akhirnya resmi merger. Hal ini diketahui dari tayangan video yang diunggah di akun YouTube resmi Gojek Indonesia.
Dalam tayangan video, ditunjukkan bahwa Gojek dan Tokopedia berkolaborasi dalam setiap layanannya. Di deskripsi video berjudul GoTo: Go Far, Go Together tersebut, disebutkan GoTo adalah sebuah ekosistem yang memudahkan masyarakat Indonesia untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari dan mendorong lebih banyak orang untuk berpartisipasi dalam ekonomi digital, sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi bangsa.
"Berawal dari misi yang sama; Mendorong kemajuan & memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh masyarakat, dengan bangga aku memperkenalkan... GoTo," tulis deskripsi video tersebut.
Sebelumnya, diketahui kabar Tokopedia dan Gojek merger semakin kencang berhembus dalam beberapa waktu terakhir. Hal ini santer terdengar setelah kabar rencana Gojek melakukan initial public offering (IPO) pada semester II-2021.
Menurut sumber detikcom, dokumen IPO Gojek tengah dalam proses di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pasar saham sendiri belakangan ini sedang melesu. Transaksi saham di pasar modal terbilang sepi dari biasanya.
Dikira Telah Wafat Akibat COVID-19, Wanita Ini Terbangun Sebelum Dikremasi
Seorang wanita yang berusia 76 tahun dinyatakan sudah meninggal setelah dites positif terpapar virus Corona COVID-19. Tak beberapa lama sebelum dikremasi, wanita ini tiba-tiba terbangun dan menangis.
Wanita ini rencananya akan dikremasi oleh di Baramati, di sebuah kota di negara bagian Maharashtra, India.
Wanita ini bernama Shakuntala Gaikwad, ia dinyatakan positif COVID-19 beberapa hari sebelumnya. Gaikwad diisolasi di rumah, karena kondisinya memburuk karena usia yang sudah tua, keluarga memutuskan untuk memindahkannya ke rumah sakit di Baramati.
Pada 10 Mei, anggota keluarga membawa Gaikwad ke rumah sakit Baramati karena kondisinya yang memburuk. Gaikwad ditolak karena rumah sakit kehabisan tempat tidur.
Ketika keluarga menunggu di luar dengan kendaraan pribadi, Gaikwad tidak sadarkan diri, sehingga membuat keluarga percaya bahwa Gaikwad telah meninggal.
Keluarga pun membawanya pulang dan mulai mempersiapkan kremasi. Ketika kerabat berduka atas kehilangan Gaikwad, ia ditempatkan di usungan untuk perjalanan terakhirnya.
Dikutip dari laman India Today, Gaikwad tiba-tiba membuka matanya dan mulai menangis. Sontak membuat keluarga pun terkejut dan membawanya ke Rumah Sakit Silver Jubilee untuk perawatan.
Polisi Santosh Gaikwad membenarkan bahwa kejadian itu terjadi di desa Mudhale di Baramati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar