Per 21 Mei 2021, Indonesia melaporkan penambahan kasus baru positif COVID-19 sebanyak 5.746. Total pasien terkonfirmasi saat ini sejumlah 1.764.644.
Jawa Barat menyumbang angka kasus positif terbanyak dengan total 1.085. Disusul DKI Jakarta dengan total kasus 856, dan Jawa Tengah dengan total 653 kasus.
Detail perkembangan virus Corona per Jumat (21/5/2021), adalah sebagai berikut:
Kasus positif bertambah 5.746 menjadi 1.764.644
Pasien sembuh bertambah 4.570 menjadi 1.626.142
Pasien meninggal bertambah 186 menjadi 49.073.
Tercatat sebanyak 92.052 spesimen diperiksa hari ini di seluruh Indonesia, sedangkan jumlah suspek sebanyak 77.431.
Sebaran 5.746 kasus baru Corona di Indonesia per Jumat (21/5/2021), sebagai berikut:
Jawa Barat: 1.085 kasus
DKI Jakarta: 856 kasus
Jawa Tengah: 653 kasus
Riau: 512 kasus
Sumatera Barat: 362 kasus
Jawa Timur: 244 kasus
Bangka Belitung: 240 kasus
Kepulauan Riau: 236 kasus
DI Yogyakarta: 198 kasus
Aceh: 176 kasus
Sumatera Selatan: 120 kasus
Kalimantan Barat: 117 kasus
Bali: 100 kasus
Sumatera Utara: 97 kasus
Kalimantan Tengah: 92 kasus
Kalimantan Timur: 87 kasus
Lampung: 86 kasus
Kalimantan Selatan: 85 kasus
Bengkulu: 80 kasus
Jambi: 67 kasus
Banten: 62 kasus
Sulawesi Selatan: 54 kasus
Nusa Tenggara Barat: 35 kasus
Kalimantan Utara: 30 kasus
Papua Barat: 30 kasus
Nusa Tenggara Timur: 16 kasus
Maluku: 8 kasus
Sulawesi Tengah: 7 kasus
Gorontalo: 5 kasus
Sulawesi Utara: 2 kasus
Maluku Utara: 2 kasus
Sulawesi Tenggara: 1 kasus
Sulawesi Barat: 1 kasus.
https://kamumovie28.com/movies/open-graves/
Hiii! Ada Tikus Raksasa Makan Elang Laut Hidup-hidup
Tikus berukuran kecil saja sudah bikin bergidik ngeri. Nah ini nih detikers, ada tikus rumahan 'berukuran super' yang memakan hidup-hidup elang laut Tristan dewasa di Pulau Gough, Atlantik Selatan.
Predator ini mengancam masa depan delapan juta burung yang berkembang biak, termasuk spesies yang terancam punah seperti albatros Tristan dan MacGillivray's Prion, menurut laporan dari Royal Society for the Protection of Birds (RSPB).
Setiap tahun, sekitar sepertiga dari albatros Tristan dimakan oleh tikus, tetapi sampai sekarang tidak ada konfirmasi bahwa burung Tristan juga dikonsumsi mereka. Dengan hanya beberapa pasang burung yang berkembang biak di tempat lain, hewan pengerat tersebut dapat membuat elang laut menuju kepunahan.
Untuk penjelasan mengenai hewan pengerat raksasa itu, tikus besar tersebut dapat tumbuh hingga 50% lebih besar dari biasanya. Mereka telah beradaptasi untuk menyerang burung laut di pulau terpencil.
Mengutip Daily Mail, kematian bahkan untuk satu elang laut Tristan dewasa sangat memprihatinkan, karena burung-burung tersebut baru mulai berkembang biak setelah berumur sepuluh tahun dan kemudian hanya setiap dua tahun setelahnya.
Sementara albatros Tristan biasanya menjadi dewasa sekitar satu tahun ketika dibesarkan oleh dua orang tua. Mereka dapat membutuhkan waktu berbulan-bulan lebih lama untuk mandiri jika hanya diberi makan oleh satu orang tua saja.
Kematian seekor elang laut dewasa, membuat anak-anak dari burung yang dilindungi itu berada dalam situasi genting.
"Melihat induknya terbunuh dengan cara ini, dan anaknya dalam bahaya seperti itu, sungguh menyedihkan," kata asisten lapangan senior RSPB, Kim Stevens.
Albatros adalah burung yang berumur panjang dan menghabiskan sebagian besar hidupnya terbang di atas lautan, mereka membutuhkan tempat yang aman untuk memberi makan untuk membesarkan anak-anaknya.
Kehilangan itu membuat albatros betina harus membesarkan anak-anaknya sendirian. Anak-anak itu berisiko kelaparan, belum lagi ancaman dimakan oleh tikus yang mengerikan tersebut.
Untuk mengatasi masalah di Gough, RSPB telah bekerja sama dengan kelompok-kelompok termasuk Pemerintah Inggris untuk meluncurkan program guna membasmi setiap tikus di pulau itu. Dengan begitu, mereka bisa mengembalikan Pulau Gough sebagai surga burung laut.
Proyek ini awalnya dimaksudkan untuk dimulai tahun lalu, tetapi mengalami penundaan akibat pandemi COVID-19 yang memaksa penyelenggara untuk membawa pulang tim mereka melalui udara. Menurut RSPB, penundaan tersebut menyebabkan proyek mengalami defisit pendanaan yang signifikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar