Per 14 Mei 2021, Indonesia melaporkan penambahan kasus baru positif COVID-19 sebanyak 2.633. Total pasien terkonfirmasi saat ini sejumlah 1.734.285.
DKI Jakarta menyumbang angka kasus positif terbanyak dengan total 632. Disusul Jawa Barat dengan total kasus 610, dan Jawa Tengah dengan total 162 kasus.
Detail perkembangan virus Corona per Jumat (14/5/2021), adalah sebagai berikut:
Kasus positif bertambah 2.633 menjadi 1.734.285
Pasien sembuh bertambah 3.807 menjadi 1.592.886
Pasien meninggal bertambah 107 menjadi 47.823.
Tercatat sebanyak 18.540 spesimen diperiksa hari ini di seluruh Indonesia, sedangkan jumlah suspek sebanyak 86.842.
Sebaran 2.633 kasus baru Corona di Indonesia per Jumat (14/5/2021), sebagai berikut:
DKI Jakarta: 632 kasus
Jawa Barat: 610 kasus
Jawa Tengah: 162 kasus
Jawa Timur: 141 kasus
Riau: 112 kasus
Kalimantan Barat: 107 kasus
Kepulauan Riau: 98 kasus
DI Yogyakarta: 97 kasus
Sumatera Utara: 86 kasus
Nusa Tenggara Timur: 77 kasus
Sumatera Selatan: 67 kasus
Bangka Belitung: 65 kasus
Jambi: 64 kasus
Kalimantan Tengah: 55 kasus
Bali: 47 kasus
Banten: 39 kasus
Maluku: 32 kasus
Bengkulu: 29 kasus
Lampung: 29 kasus
Kalimantan Selatan: 19 kasus
Sulawesi Tengah: 16 kasus
Kalimantan Timur: 13 kasus
Nusa Tenggara Barat: 12 kasus
Kalimantan Utara: 9 kasus
Sulawesi Selatan: 6 kasus
Aceh: 5 kasus
Papua Barat: 3 kasus
Gorontalo: 1 kasus.
https://trimay98.com/movies/scary-movie-2/
4 Fakta Lockdown Sebulan Singapura, WFH Lagi Gara-gara Diamuk COVID-19
Singapura mengumumkan lockdown ketat hingga sebulan ke depan. Selain jumlah kasus meningkat, diduga terjadi penularan yang tidak terkendali.
Tercatat sebanyak 24 kasus penularan lokal terjadi pada Kamis (13/5/2021), tertinggi sejak pertengahan September.
Beberapa fakta seputar lockdown ketat Singapura terangkum sebagai berikut.
1. Berlaku sebulan
Pembatasan ketat atau lockdown akan berlaku di Singapura selama 4 pekan, mulai pada Minggu (16/5/2021) hingga Minggu (13/6/2021).
Dikutip dari Reuters, akan ada evaluasi setelah dua pekan untuk menentukan apakah perlu ada penyesuaian.
2. Dilarang dine-in
Beberapa aktivitas yang terdampak lockdown antara lain pertemuan maupun kunjungan ke rumah dibatasi maksimal hanya dua orang, dari sebelumnya maksimal lima orang. Work from home atau WFH akan kembali diwajibkan, makan di restoran atau dine in akan dilarang.
3. Ada subsidi
Terkait larangan dine in, Singapura memberi subsidi kepada pengusaha restoran serta pelonggaran sewa tempat usaha.
4. Jumlah kasus meroket
Dikutip dari The Sydney Morning Herald, jumlah kasus baru tercatat 71 kasus dalam sepekan terakhir, meningkat dari 48 kasus pada pekan sebelumnya. Jumlah kasus harian tercatat 24 kasus pada Kamis (13/5/2021), tertinggi sejak pertengahan September.
Klaster Changi Airport menjadi klaster terbesar dengan 46 kasus. Dikhawatirkan, pelancong telah menularkan virus ke staf airport meski sudah berlaku karantina ketat.
Evakuasi Jenazah Hanyut Diduga Corona, India Pasang Jaring di Sungai Gangga
Polisi di India memasang jaring di sepanjang sisi Sungai Gangga untuk mengevakuasi jenazah yang diduga sebagai korban COVID-19. Tindakan ini dilakukan setelah puluhan jenazah mengambang di sungai tersebut.
Dikutip dari New York Post, jenazah-jenazah ini muncul dari beberapa wilayah dan ditemukan sudah dalam keadaan membusuk. Pejabat setempat meyakini jenazah-jenazah ini dihanyutkan karena pihak keluarganya tak lagi mampu membayar biaya pemakaman yang mahal, serta sulitnya melakukan kremasi.
"Ada kemungkinan bahwa beberapa orang dengan tergesa-gesa membuang jenazah di sungai seperti ini," ucap Hitendra Krishna, pejabat polisi setempat.
Pemasangan jaring ini pun telah dikonfirmasi oleh Menteri Sumber Daya Air India, Bihar Sanjay Kumar. Disebutkan, jaring-jaring ini telah dipasang di sisi Sungai Gangga yang berbatasan dengan Uttar Pradesh.
"Pemerintah sangat sedih baik atas tragedi tersebut maupun kerusakan Sungai Gangga," ujar Kumar kepada NDTV, Rabu (12/5/2021).
Diketahui dalam 24 jam terakhir India mencatat 4.000 kasus kematian dan sekitar 343.000 kasus baru Corona. Ini merupakan ketiga kalinya secara berturut-turut kematian akibat COVID-19 di India mencapai 4.000 kasus per hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar