Selasa, 25 Mei 2021

Pesepeda Meninggal di JLNT Kampung Melayu, Ini Cara Tahu Heart Rate Maksimal

 Seorang pesepeda meninggal di tengah uji coba JLNT (Jalan Layan Non Tol) Kampung Melayu - Tanah Abang (Casablanca) untuk road bike. Data Garmin menunjukkan detak jantung pria berusia 62 tahun itu sempat mencapai 180.

"Dari dokter diduga kecapaian karena dilihat dari Garmin-nya itu yang di pencetan sepeda itu detak jantung almarhum tinggi, 180. Kalau kita orang normal 75 kan, 100 aja udah deg-degan beliau 180 mungkin kecapekan kemudian ada riwayat jantung," jelas Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan DKI Jakarta Rudy Saptari, Minggu (23/5/2021).


Mengetahui batas detak jantung normal atau heart rate maksimal saat olahraga sangat penting untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Apabila detak jantung melebihi batas maksimal, seseorang bisa kolaps.


Spesialis Kedokteran Olahraga dari Rumah Sakit Mitra Kelarga, dr Michael Triangto, SpKO mengatakan cara menghitung detak jantung maksimum adalah dengan menggunakan rumus 220 dikurangi usia dalam tahun. Denyut jantung maksimal atau heart rate max adalah 220 minus umur.


"Katakanlah umur kamu 20 tahun, jadi 220-20 jadi angkanya dapat di 200 bpm. angka 200 itu denyut jantung maksimal, jadi kalau berlatih 210-220 denyut jantungnya, berarti itu sudah melampaui batas kemampuan 100 persennya," kata dr Michael.


Jika olahraga yang dilakukan tujuannya untuk kesehatan bukan prestasi seperti atlet, maka batas denyut jantung yang disarankan hanya 50-100 persen dari maksimal heart rate. Namun itu juga masih harus disesuaikan dengan tingkat kemampuan dari masing-masing individu.


"Jadi untuk yang misalnya berusia 20 tahun, kalau olahraganya ingin cari sehat, cuma boleh berlatih antara 100 bpm-140 bpm. Lebih dari itu maka berisiko menimbulkan gangguan kesehatan," sebutnya.

The American Heart Association memberikan panduan umun batas detak jantung normal saat berolahraga, yakni:

Intensitas latihan sedang: 50-70 persen dari detak jantung maksimum

Intensitas olahraga berat: 70-85 persen dari detak jantung maksimum

Berikut batas detak jantung normal dan maksimal saat olahraga berdasarkan usia menurut The American Heart Association

20 tahun: normal 100-170 bpm, maksimal 200 bpm

30 tahun: normal 95-162 bpm, maksimal 190 bpm

35 tahun: normal 93-157 bpm, maksimal 185 bpm

40 tahun: normal 90-153 bpm, maksimal 180 bpm

45 tahun: normal 88-149 bpm, maksimal 175 bpm

50 tahun: normal 85-145 bpm, maksimal 170 bpm

60 tahun: normal 80-136 bpm, maksimal 160 bpm

Perlu dicatat bahwa di atas hanya pedoman umum dan dapat berbeda tiap orang. Detak jantung normal bisa saja 15-20 bpm lebih tinggi atau rendah daripada pedoman umum.


Meski demikian kita tetap harus mengetahui batas maksimum detak jantung saat berolahraga. Ketika detak jantung melebihi batas normal dalam waktu lama, kondisi tersebut bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Risiko tersebut akan meningkat pada seseorang yang baru atau jarang berolahraga.

https://indomovie28.net/movies/lustful-life-night-make-me-wet/


Syarat Vaksin COVID-19 untuk Umur 50 Tahun ke Atas di BBPK Hang Jebat


Kementerian Kesehatan membuka layanan vaksinasi COVID-19 di Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Hang Jebat, Jakarta Selatan. Kali ini, prioritasnya adalah vaksin COVID-19 untuk umur 50 tahun ke atas.

Artinya, sentra vaksinasi ini melayani warga kelahiran mulai tahun 1971 ke bawah. Bukan hanya untuk pemilik KTP DKI Jakarta saja lho, luar DKI juga dilayani.


Jadwal pelayanan Senin hingga Jumat mulai pukul 07.00 hingga 15.00 WIB. Khusus Kamis dan Sabtu, layanan buka pukul 07.00 hingga 12.00 WIB. Ingat, daftar online dulu ya.


Berikut syarat vaksinasi COVID-19 untuk umur 50 ke atas di BBPK Hang Jebat.

Wajib membawa KTP

Wajib hadir 15 menit sebelum jadwal kedatangan yang ada di e-voucher. Untuk menghindari kerumunan, jangan datang terlalu cepat atau terlalu terlambat dari jam penjadwalan.

Tetap menjaga protokol kesehatan selama di area Vaksinasi.

Wajib membawa bukti e-voucher agar dapat diperkenankan masuk ke area Puskemas dan menerima layanan vaksinasi.

E-voucher yang diterima bukan jaminan untuk mendapat vaksinasi karena akan diverifikasi ulang oleh sistem P-Care.

Bagi mereka yang datang tanpa mendaftar atau peserta yang datang di luar jadwal tidak akan dilayani.

Bagi peserta yang berobat rutin untuk penyakit kronis, mohon dapat membawa surat rekomendasi vaksin dari dokter spesialis.

Hari Kamis, Jumat dan Sabtu hanya melayani hingga pukul 12.00 WIB

Hari Minggu/Besar Tidak melayani Vaksinasi/Libur.

https://indomovie28.net/movies/amor-y-medias/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar