Selasa, 25 Mei 2021

Penjelasan BPOM RI Soal Obat Cina COVID-19 yang Dilarang Beredar

 Beberapa waktu lalu, beredar kabar obat Cina COVID-19 bernama Lianhua Qingwen Capsules (LQC) ditarik rekomendasinya oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Faktanya, tidak semua produk LQC disetop atau dicabut izin edarnya oleh BPOM.

Faktanya, hanya jenis LQC Donasi yang sempat diterbitkan BNPB atas rekomendasi BPOM, lewat Sistem Layanan Perizinan Tanggap Darurat, Aplikasi Indonesia National Single Window (INSW), yang disetop.


Alasan LQC Donasi disetop BPOM

Dari hasil kajian, LQC Donasi mengandung ephedra yaitu bahan yang dilarang untuk digunakan dalam obat-obatan tradisional. Sebab, bisa berpotensi memicu masalah pada jantung dan sistem saraf pusat.


"LQC Donasi (Tanpa Izin Edar Badan POM) hanya digunakan untuk mengobati gejala simptomatik, seperti mempercepat hilangnya demam dan gejala simptomatik lainnya. Berdasarkan hasil studi, LQC Donasi diketahui tidak menahan laju keparahan (severity), tidak menurunkan angka kematian, serta tidak mempercepat konversi swab test menjadi negatif," jelas BPOM dalam rilis yang diterima detikcom, Senin (24/5/2021).


"Salah satu komposisi dari LQC Donasi (Tanpa Izin Edar Badan POM) adalah Ephedra. Ephedra merupakan bahan yang dilarang digunakan dalam obat tradisional (negative list) berdasarkan Peraturan Kepala Badan POM Nomor: HK.00.05.41.1384 Tahun 2005 tentang Kriteria dan Tata Laksana Pendaftaran Obat Tradisional, Obat Herbal Terstandar, dan Fitofarmaka karena dapat menimbulkan efek yang berbahaya pada sistem kardiovaskular dan sistem saraf pusat," lanjutnya.


Adapun obat Cina COVID-19 jenis LQC yang terdaftar dan disetujui BPOM, yang jelas berbeda kandungannya dengan LQC Donasi. Obat ini terbukti tidak mengandung ephedra dan dengan pertimbangan bisa membantu meredakan panas dalam, tenggorokan kering, dan meredakan batuk.


Untuk mengkonsumsinya, obat ini bisa digunakan sehari tiga kali empat kapsul, sesudah makan dan bisa digunakan tanpa resep dokter. Namun, BPOM tetap mengingatkan agar masyarakat tetap berhati-hati.


"Selalu lakukan Cek KLIK. Pastikan kemasan dalam kondisi baik, baca seluruh informasi pada label produk, pastikan produk yang akan dibeli dan digunakan mempunyai Izin Edar dari BPOM dan pastikan tidak melewati masa kedaluwarsa," pungkasnya.

https://indomovie28.net/movies/el-senorito-y-las-seductoras/


Pesepeda Meninggal di JLNT Kampung Melayu, Ini Cara Tahu Heart Rate Maksimal


Seorang pesepeda meninggal di tengah uji coba JLNT (Jalan Layan Non Tol) Kampung Melayu - Tanah Abang (Casablanca) untuk road bike. Data Garmin menunjukkan detak jantung pria berusia 62 tahun itu sempat mencapai 180.

"Dari dokter diduga kecapaian karena dilihat dari Garmin-nya itu yang di pencetan sepeda itu detak jantung almarhum tinggi, 180. Kalau kita orang normal 75 kan, 100 aja udah deg-degan beliau 180 mungkin kecapekan kemudian ada riwayat jantung," jelas Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan DKI Jakarta Rudy Saptari, Minggu (23/5/2021).


Mengetahui batas detak jantung normal atau heart rate maksimal saat olahraga sangat penting untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Apabila detak jantung melebihi batas maksimal, seseorang bisa kolaps.


Spesialis Kedokteran Olahraga dari Rumah Sakit Mitra Kelarga, dr Michael Triangto, SpKO mengatakan cara menghitung detak jantung maksimum adalah dengan menggunakan rumus 220 dikurangi usia dalam tahun. Denyut jantung maksimal atau heart rate max adalah 220 minus umur.


"Katakanlah umur kamu 20 tahun, jadi 220-20 jadi angkanya dapat di 200 bpm. angka 200 itu denyut jantung maksimal, jadi kalau berlatih 210-220 denyut jantungnya, berarti itu sudah melampaui batas kemampuan 100 persennya," kata dr Michael.


Jika olahraga yang dilakukan tujuannya untuk kesehatan bukan prestasi seperti atlet, maka batas denyut jantung yang disarankan hanya 50-100 persen dari maksimal heart rate. Namun itu juga masih harus disesuaikan dengan tingkat kemampuan dari masing-masing individu.


"Jadi untuk yang misalnya berusia 20 tahun, kalau olahraganya ingin cari sehat, cuma boleh berlatih antara 100 bpm-140 bpm. Lebih dari itu maka berisiko menimbulkan gangguan kesehatan," sebutnya.

https://indomovie28.net/movies/versatile-lovers/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar