Sabtu, 28 Desember 2019

Beginilah Akhir Hayat Gerbong Kereta Api

Kalau kamu traveling naik kereta api, pasti kamu ngeh kalau ada gerbong baru. Ternyata usia pensiun juga diterapkan untuk gerbong kereta api.

Moda transportasi kereta api terdiri dari rangkaian gerbong yang jadi satu. Layaknya benda lainnya, gerbong kereta api memiliki batas umur pemakaian.

Bisa dibilang batas umur pemakaian kereta api cukup lama yaitu 30 tahun. Setelah umur 30 tahun, gerbong-gerbong kereta akan diperiksa kelayakannya.

"Secara teknis di atas 30 tahun pun masih bisa digunakan. Cuma biasanya kalau gerbong di atas 30 tahun ke atas itu sudah tertinggal," jelas Edi Sukmoro, Direktur Utama PT KAI, di Jakarta Railway Station.

Edi menjelaskan bahwa gerbong yang sudah berumur di atas 30 tahun layak untuk diganti dengan yang baru. Penggantian ini pun tidak dilakukan keseluruhan."Hanya badannya saja, tapi kaki-kakinya dan rodanya masih bagus," ujar Edi.

Dalam penggantian gerbong juga tidak asal lho, traveler. Ada beberapa yang dipertimbangkan dari gerbong baru."Kereta-kereta baru ini punya maksimum speed yang disesuaikan dengan lokomotif (kepala kereta) yang baru. Loko-nya bisa narik 120 km/jam, tapi gerbong atau keretanya hanya mampu 80 km/jam. Artinya lokomotif tak akan mampu menarik dengan kecepatan maksimumnya, untuk itu perlu adanya peremajaan," papar Edi.

Nah, kira-kira gerbong yang pensiun ada di mana ya?"Gerbong yang lama dipisah menjadi dua. Yang memang bisa di-refurbish (barang bekas yang diperbaharui), akan diperbaiki ke Balai Yasa. Karena kita juga butuh untuk cadangan di musim Lebaran dan Natal Tahun Baru," tambah Edi.

Untuk gerbong-gerbong yang tidak dapat diperbaiki akan dibongkar dan dilelang. Nantinya gerbong-gerbong ini akan dilebur kembali untuk diambil besinya."Selama ini kita lelang ke Krakatau Steel, Barata dan lain-lain," ujar Edi.

PT KAI sempat memiliki ide untuk menjadikan bekas gerbong kereta api sebagai tempat wisata, misalnya penginapan."Pernah ada ide seperti itu, tapi setelah dihitung biaya perbaikannya lebih mahal. Nanti harga jualnya mahal juga," ungkap Edi.

Harta Karun Trenggalek, Ada Gua Terpanjang se-ASEAN

Salah satu objek wisata yang saya kunjungi adalah Goa Lowo, surga tersembunyi di Trenggalek. Kenapa bisa dibilang demikian?

Trenggalek, ada yang pernah mengunjungi kota tersebut? Merupakan salah satu kabupaten yang ada di Jawa Timur, ternyata Trenggalek memiliki objek wisata yang gak kalah menarik untuk dikunjungi.

Beberapa waktu yang lalu saya sempat mengunjungi Trenggalek, ini kunjungan saya yang pertama ke Trenggalek. Dua hari di Trenggalek rasanya kurang untuk mengeksplor semua keindahan alam yang ada di sana. Lima objek wisata berhasil kami kunjungi dalam dua hari. Di hari pertama saya mengunjungi empat tempat wisata sekaligus dan itu cukup membuat saya terpukau dengan keindahaan alamnya.

Salah satu objek wisata yang saya kunjungi adalah Goa Lowo, surga tersembunyi di Trenggalek. Kenapa saya bilang surga? Karena tempatnya sangat indah, lukisan alam Yang Maha Kuasa. Goa Lowo terletak di Desa Watu Gunung, Kecamatan watu limo, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Lokasinya sekitar 30 menit dari Kota Trenggalek, akses menuju ke sini sangatlah mudah dapat menggunakaan transportasi umun maupun pribadi.

Sejarah Goa Lowo

Goa Lowo ditemukan sejak awal tahun 1931 oleh salah satu penduduk Desa Watuagung yaitu Mbah Lomedjo. Pada saat ditemukan Goa Lowo ini masih diselimuti hutan belantara yang masih banyak hewan-hewan buas yang bersembunyi di dalamnya.

Pada tahun1984 mulailah dibuka sebagai destinasi wisata, setelat diteliti oleh Dr. Robert K Kho dan Mr. Gilbert Manthovani asal Prancis serta ditemani oleh sesepuh Goa Lowo yaitu Mbah Kasidi. Dan kenapa goa ini diberi nama Goa Lowo karena pada saat Mbah Lomedjo masuk ke dalam gua dan ternyata ada jutaan kelelawar keluar dari gua. Dalam Bahasa Jawa, lowo itu artinya kelelawar, jadilah gua tu di beri nama Goa Lowo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar