Indonesia berduka kehilangan Presiden ketiga BJ Habibie yang meninggal dunia. Sosoknya menjadi salah satu alasan kenapa orang Indonesia pergi ke Jerman.
Presiden BJ Habibie tutup usia, Rabu (11/9/2019) dalam usia 83 tahun di RSPAD Gatot Subroto pukul 18.05 WIB. Seluruh negeri pun berduka. Presiden BJ Habibie semasa hidupnya telah menjadi banyak inspirasi untuk rakyat Indonesia.
Salah satu inspirasi itu adalah membuat orang-orang Indonesia traveling ke Jerman. Jerman menjadi negara Eropa yang memiliki kedekatan tersendiri untuk rakyat Indonesia karena faktor Habibie.
Habibie sekolah S2 dan S3 dalam teknik penerbangan di Rheinisch-Westfaelische Technische Hochschule (RWTH) Aachen. Dia terkenal dengan kejeniusannya menemukan teori elastisitas bodi pesawat hingga pabrikan pesawat bisa mengembangkan pesawat besar. Habibie pun dijuluki Mr Crack dan bekerja di perusahaan penerbangan Messerschmitt-Boelkow-Blohm di Hamburg.
Kisah Habibie yang sukses belajar di Jerman menjadi inspirasi orang Indonesia untuk pergi ke Jerman. Berbagai kota di Jerman menjadi tujuan untuk belajar mulai dari Berlin, Hamburg, Frankfurt, Aachen, Bonn, Munich dan lain-lain. Para mahasiswa Indonesia bukan cuma belajar teknologi, tapi juga ilmu ekonomi, sosial dan politik di Jerman.
Jerman juga kemudian menjadi inspirasi banyak orang Indonesia untuk pergi traveling karena faktor Habibie. Traveler Indonesia menikmati berbagai kota wisata di Jerman, dan wisata sains dan teknologi di sana.
Kota-kota besar di Jerman punya museum teknologi misalnya Deutsches Technikmuseum di Berlin atau Deutsches Museum di Munich. Traveler Indonesia pun menikmati aneka kecanggihan teknologi di Jerman seperti kereta super cepat ICE sampai aneka kereta bawah tanah U-Bahn di berbagai kota.
BJ Habibie kini telah tiada. Namun dia akan tetap menjadi inspirasi bagi orang Indonesia untuk pergi ke Jerman. Pergi belajar ke berbagai perguruan tinggi, dan pergi traveling ke berbagai destinasi indah di sana.
Tarif Penerbangan dari Jepang ke Korsel Kini Cuma Rp 117 Ribu
Sekarang adalah waktu yang tepat untuk terbang antara Jepang dan Korea Selatan. Tarif penerbangannya sangat rendah, yakni hanya USD 8,38 atau setara Rp 117 ribu.
Dilansir CNN, Rabu (11/9/2019), tiket murah terjadi akibat imbas pertikaian perdagangan antar kedua negara. Jumlah penumpang turun dan begitu pula harga tiketnya.
Harga tiket hanya 10.000 Won (USD 8,38) untuk terbang satu arah dari Seoul ke Fukuoka dengan maskapai LCC Eastar Jet. Tiket baliknya hanya 1.000 Yen Jepang (USD 9,35).
Harga tiket itu tidak termasuk pajak dan biaya tambahan bahan bakar, tetapi tetap harganya jauh lebih rendah dari biasanya. Penerbangan Eastar dari Fukuoka ke Seoul dikenai biaya 7.590 Yen (USD 71 atau Rp 997 ribu) sudah dengan semua biaya tambahan.
Harga tiket di atas sekitar 60% hingga 80% lebih rendah dari harga tiket setahun yang lalu, menurut Nikkei Asian Review. Ini sangat tidak biasa, karena harga tiket di bulan September biasanya lebih tinggi.
Biasanya akan banyak orang yang bepergian untuk mengunjungi keluarga karena memasuki libur nasional Chuseok pada pertengahan September. Itu juga dikenal sebagai Thanksgiving-nya Korea.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar