Sebuah perusahaan cruise punya tawaran menarik bagi traveler. Mereka tengah mencari seseorang yang mau dibayar untuk makan dan minum gratis.
Kesempatan menarik itu pun datang dar sebuah perusahaan cruise asal Kroasia, Cruise Croatia. Dikumpulkan detikcom dari berbagai sumber, Selasa (27/8/2019), mereka tengah mencari orang beruntung yang mau dibayar untuk makan dan minum gratis sambil liburan seperti diberitakan media The Sun.
Launching tahun depan, pihak Cruise Croatia memang sedang mencari traveler yang mau mengetes makanan dan minuman selama tujuh hari di atas cruise baru mereka. Hanya saja, calon pelamar harus memiliki keterampilan untuk menilai makanan serta wine yang ia konsumsi.
Yang lebih menariknya lagi, traveler juga akan dibayar senilai USD 890 atau setara dengan Rp 16,6 juta untuk tujuha hari pelayaran dari Split ke Dubrovnik di Kroasia.
Apabila tertarik, traveler bisa mengirim lamaran ke situs mereka disertai alasan kenapa kamu wajib dipilih. Batas waktu pengirimannya adalah hingga empat Semptember 2019 mendatang. Sedangkan tawaran kerjaan itu berlaku pada 10 Oktober tahun 2020.
Untuk informasi, traveler harus sudah berumur di atas 18 tahun. Biaya pesawat menuju lokasi keberangkatan cruise di Kroasia pun tak ditangung oleh perusahaan cruise, melainkan oleh traveler yang terpilih.
Rekomendasi Liburan di Solo: Belajar Membatik di Laweyan
Liburan ke Solo, ada aktivitas asyik yang mesti kamu coba. Wisatawan bisa belajar membatik di Laweyan secara tradisional.
Forum Pengembangan Kampung Batik terletak di Kelurahan Laweyan, Kampung Batik Laweyan, Jl Dr Rajiman No 521, Solo. Di sini kamu akan diajarkan mulai dari membuat motif dari lilin panas dan memberikan warna.
Kamis (22/8/2019), detikcom berkesempatan untuk mendatangi Kampung Batik Lawean di sela acara Grab Jelajah Indonesia. Widi, selaku penggiat batik di forum ini menginginkan masyarakat mengenal batik lebih dekat. Batik bukan hanya kain melainkan sebuah proses untuk hasil yang bermakna.
"Apa itu batik? Batik tidak sekedar kain, ini bagian dari proses. Bagaimana proses dengan pelilinan, dengan lilin panas. Kalau toh memang hasilnya kain batik, berarti pelilinan di atas kain panas yang ditorehkan dengan alat bernama canting atau cat stamp tembaga yang menghasilkan motif bermakna, itulah batik," ujar Widi.
Sekarang ini banyak batik yang tidak dibuat secara tradisional, tetapi dengan cara sablon. Menurut Widi, itu bukanlah batik.
"Jadi, tanpa pelilinan dengan lilin panas, itu bukan batik. Sekarang kan asal ada motif batik. Wah ini bagus ini motifnya beli berapa? Rp 700 ribu. Padahal di kita Rp 50 ribu. Ya namanya sablon, kan tiruan batik itu banyak," kata Widi.
Selaku kampung batik, Laweyan menjadi tempat wisata di Solo bagi siapa saja yang ingin belajar batik. Jika sudah ke sana, kamu sudah bisa membedakan mana batik dan bukan.
"Orang boleh ke Laweyan, boleh ke Solo mau tahu batik, mau belanja batik, silakan. Tetapi paling tidak, ke Laweyan itu mau belanja mau tidak, keluar dari Laweyan itu sudah bisa membedakan mana batik mana bukan," ujar Widi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar