Biasanya mungkin kamu melihat ubur-ubur seukuran telapak tangan manusia. Tapi ubur-ubur ini, ukurannya sebesar badan manusia!
Dilansir dari BBC, Rabu (4/9/2019) penampakan ubur-ubur tersebut terjadi di Inggris. Mulanya, Dan Abbott serta Lizzie Daly ingin membuat film dokumenter tentang laut dan hiu di pesisir Cornwall, sebelah barat daya Inggris.
Sayangnya, ketika itu cuaca buruk dan mereka tidak bisa berlayar lebih jauh. Namun justru, ketika menyelam tak jauh dari wilayah pantai, mereka berdua dikagetkan dengan penampakan ubur-ubur raksasa!
Ubur-ubur tersebut diyakini merupakan spesies ubur-ubur barel. Ubur-ubur ini termasuk dalam ubur-ubur dengan ukuran raksasa yang panjangnya bisa mencapai 2 meter.
"Kami awalnya tidak mencari ubur-ubur ini. Namun ketika kami menyelam, kami melihat mereka," kata Abbott.
"Wajahnya seperti rumput laut dan terlihat begitu lembut. Kelihatannya seperti agar-agar raksasa saja," tambah Lizzie.
Abbott dan Lizzie pun menyelam dan berfoto bersama ubur-uburnya. Tentu mereka mendokumentasinya juga, serta akan meneliti kehidupan ubur-ubur barel lebih mendalam.
Diketahui, ubur-ubur barel mendekati kawasan pesisir barat dan selatan Inggris antara bulan Mei sampai Oktober sepanjang tahun. Ubur-ubur ini memakan organisme kecil seperti plankton.
Sayang, Pulau Elok di Madura Ini Belum Disentuh Pembangunannya
Pulau Sapudi masih minim fasilitas bagi wisawatan. Mulai dari hotel maupun peralatan menyelam dan beberapa ruas jalan berupa tanah berbatu.
Perjalanan yang ditempuh cukup jauh dari Situbondo, tepatnya Pelabuhan Jangkar harus menyeberangi lautan selama 7 jam dari pelabuhan tersebut menuju Pulau Sapudi, pulau yang terkenal dengan sapi kerapnya.
Selain kearifan lokal yang dapat kalian rasakan, di pulau tersebut bisa dikunjungi pantai dan daerah tebing yang membentuk ukiran yang berundak-rundak. Memang tebing tersebut buatan masyarakat lokal dengan penggalian batu kapur sepanjang tebing Pulau Sapundi tepatnya di Kecamatan Gayam, Desa Prambanan.
Tiket penyeberangan dikenakan biaya sekitar Rp 30.000 untuk kapal fery dari Pelabuhan Jangkar, sementara jika keberangkatan perahu dari Kalianget maupun Dunke dikenakan tarif sebesar Rp 45.000 sudah termasuk tarif tarik perahu atau perahu transit. Sebaiknya perjalanan dari Sumenep dimulai pada pagi hari dengan perhitungan ombak yang tidak terlalu besar.
Karena, sering sekali perahu mengalami mati mesin akibat ombak yang tinggi di Perairan Masalembu, Sumenep. Namun sayang fasilitas penginapan hanya tersedia di Kota Sumenep saja, sementara di Kalianget maupun Dunke belum tersedia fasilitas penginapan yang memadai. Untuk di Pelabuhan Jangkar kalian bisa menginap di sekitar Pelabuhan atau di dekat Alun-alun Asembagus, Situbondo. Harga yang dikenakan sekitar Rp 200.000 per malamnya di wilayah Pelabuhan Jangkar.
Jika keberangkatan dari Pelabuhan Jangkar diharapkan koordinasi dengan kepala pelabuhan untuk mengetahui jadwal keberangkatan kapal ke Pulau Sapudi, Sumenep. Bila keberangkatan dari Pelabuhan Jangkar, kalian jangan lupa untuk singgah dengan kuliner di Rumah Makan Srikandi.
Di sini kalian bisa memesan menu khas Situbondo, tempat rekomended banget di wilayah itu. Selain itu, tempat makan ini sempat disinggahi oleh putra dari Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia.
Harga relatif murah dan nyaman menjadi target dalam pemenuhan perut Anda jika lapar. Es tape juga mantap untuk menghilangkan dahaga siang hari karena amat panas di wilayah itu.
Perekonomian masyarakat akan terbantu dengan adanya wisatawan yang masuk ke wilayah tersebut jika fasilitas sudah memadahi di pulau itu. Masyarakat di Pulau Sapudi pekerjaan mayoritasnya didominasi dengan pembuatan kerupuk ikan.
Kerupuk ikan dari Pulau Sapudi telah mencapai penjualan di wilayah Jawa Timur. Bahkan beberapa pekan lalu mencapai luar negeri karena dibawa TKI yang bekerja di Arab Saudi, Hongkong, Taiwan dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar