Minggu, 29 Desember 2019

Renang di Danau Cantik Tapi Beracun, Turis Masuk Rumah Sakit

Jangan coba-coba berenang di danau cantik di Spanyol ini. Salah-salah kamu bisa masuk rumah sakit seperti beberapa wisatawan ini.

Cantik tapi beracun. Itu ungkapan yang tepat untuk mendeskripsikan Danau Galicia di Spanyol. Meski warnanya sangat menggoda traveler untuk berenang, tapi jangan sekali-sekali untuk mencoba karena danau ini sebenarnya sangat beracun.

Dihimpun detikcom dari beberapa sumber, Selasa (27/8/2019), beberapa turis dan selebgram dilaporkan mengalami gangguan kesehatan setelah berenang di Danau Galicia. Bahkan sampai ada yang dibawa ke rumah sakit.

Salah satu korbannya yaitu selebgram bernama Uxia yang dilaporkan mengalami reaksi alergi pada kulitnya yang bertahan sampai 2 minggu lamanya. Dia juga muntah-muntah dan iritasi hebat setelah berenang di danau cantik itu.

Uxia tidak bisa menahan diri untuk nyemplung ke danau tersebut karena warnanya sangat indah. Padahal di balik warna biru yang menggoda itu, danau tersebut terkontaminasi banyak senyawa beracun dari pembuangan limbah.

Manuel Ferreiro, dokter di University Hospital of Coruna mengatakan bahwa air danau tersebut bisa menyebabkan iritasi mata dan kulit, hingga muntah, sakit perut dan diare.

Salvemos Cabana, kelompok pecinta lingkungan sudah meminta pemangku kebijakan setempat untuk memasang tanda larangan berenang buat turis di danau tersebut. Minimnya papan informasi atau papan larangan membuat wisatawan merasa tidak apa-apa berenang di danau itu.

Danau Monte Neme di era Perang Dunia Kedua terbentuk karena bekas galian tambang. Namun pada tahun 1980-an, danau ini resmi ditinggalkan. Sekarang, Danau Monte Neme dikunjungi wisatawan.

Startup Ini Tawarkan Kesempatan Bagi Orang Difabel untuk Traveling

 Traveling tak selamanya mudah, khususnya untuk orang difabel. Namun, kini ada startup yang tawarkan kemudahan bagi orang difabel untuk traveling.

Adalah Wheel the World, sebuah startup travel yang dikhususkan bagi orang difabel. Dilihat detikcom dari situs resminya, Selasa (27/8/2019), startup ini diinisiasi oleh sepasang sahabat bernama Alvaro Silberstein dan Camilo Navarro.

Sama-sama berasal dari Chile, keduanya memiliki latar belakang dan kondisi berbeda. Alvaro, di satu sisi merupakan seorang difabel. Di umurnya yang ke-19, kecelakaan merenggut fungsi kaki Alvaro dan memaksanya memakai kursi roda.

Melihat kondisi temannya, Camilo pun tetap membantu Alvaro untuk menggapai mimpinya menaklukkan alam indah Patagonia. dalam upayanya, mereka membuat kursi roda khusus hiking bernama Silberstein.

Secara teknis, Silberstein tampak mirip seperti kursi roda klasik. Hanya saja beberapa modifikasi membuat kursi roda ini lebih nyaman dan ramah orang difabel. Beberapa fitur juga ditambahkan agar kursi roda ini bisa diangkat hingga ditarik di medan outdoor.

Berkaca dari keberhasilan itu, keduanya pun membuat startup khusus orang difabel bernama Wheel the World. Saat ini, startup tersebut telah menawarkan jasa di 30 destinasi dunia. Dalam usahanya, mereka juga menggandeng operator tur lokal yang telah tersertifikasi.

Aktivitasnya pun diketahui cukup menantang, seperti hiking, diving, kayaking hingga bersepeda dan ziplining. Destinasinya pun bervariasi dari Patagonia, Maui, Pulau Paskah, Machu Picchu dan lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar