Jumat, 27 Desember 2019

Yogyakarta dan 13 Kota Terindah di Asia 2019 (2)

5. Kota Vigan, Filipina

Salah satu tempat terbaik untuk melihat arsitektur era kolonial Spanyol di Asia adalah Kota Vigan. Lokasinya ada di pantai barat Pulau Luzon, barat laut Filipina.

Sekarang menjadi Kota Warisan Dunia UNESCO, Vigan didirikan oleh Spanyol pada tahun 1572. Conquistador Juan de Salcedo mengembangkan berbagai fasilitas kota, seperti gereja, sekolah hingga rumah besar berjendela capiz yang memesona dan interior kayu gelap.

6. Luang Prabang, Laos

Luang Prabang sering dipuji sebagai salah satu tempat paling religius di Asia Tenggara. Itulah kesan dramatis pertamanya.

Kota Situs Warisan Dunia UNESCO ini ada lembah beberapa pegunungan dengan Sungai Nam Khan menembus pusatnya. Sebagai pusat kerajaan pertama di Laos dari abad ke 14 hingga 16, Luang Prabang merupakan lokasi strategis di Jalur Sutra.

7. Kampot, Kamboja

Meski yang paling terkenal adalah Angkor Wat, kini semakin banyak wisawatan pelancong yang jatuh cinta pada pesona Kampot. Ada sungai juga pertanian lada, kota pesisir yang tenang ini telah mendapatkan reputasi sebagai salah satu kota kecil tercantik berkat ruko kolonial Prancis yang penuh warna, jalan-jalan ramah pejalan kaki dan banyak kegiatan luar ruangannya.

Anda bisa mencoba kayak dan bersepeda ke gunung, naik kapal pesiar sungai, paddleboard dan banyak lagi. Ada pula perjalanan sehari melalui pedesaan melewati sawah yang subur, kuil gua, air terjun, dan ladang garam kualitas ekspor.

8. Galle, Sri Lanka

Terletak di pantai barat daya Sri Lanka, Kota Galle yang bersejarah telah selama berabad-abad jadi pelabuhan perdagangan yang penting. Benteng yang terdaftar di UNESCO ini telah hidup di tiga masa kolonial, Portugis dari 1505-1658, Belanda dari 1658-1796 dan Inggris dari 1796-1948.

Saat ini, ada banyak gudang tua dan rumah yang telah diubah menjadi museum, butik, toko, restoran, dan bar. Ada Fort Printers yang populer dari abad ke-18 dikenal dengan makanan lautnya yang segar.

Zhouzhuang dikatakan sebagai yang tertua di China. Dibangun lebih dari 900 tahun yang lalu selama Dinasti Ming dan Qing, kota sungai yang indah ini terasa seperti museum hidup.

Ada rumah-rumah China bercat putih, kanal-kanal yang tenang dan jembatan batu melengkung yang akan sangat cocok dengan lukisan pemandangan. Zhouzhuang merupakan tempat beberapa situs kuno, termasuk Jembatan Kembar berusia lebih dari 500 tahun, Shide dan Yong'an.

10. Mawlynnong, India

Mawlynnong, yang terletak di Bukit Khasi Timur di timur laut India. Wilayah ini dinobatkan sebagai Desa Terbersih di Asia oleh berbagai media.

Keluarga Khasi yang menyebut itu adalah kota juga rumah. Mereka sangat menjaga keaslian desa hingga membudidayakan kebun-kebun dengan sangat cermat dan terkenal di seluruh India.

11. Ghandruk, Nepal

Sebuah desa pegunungan di wilayah Himalaya di Nepal, Ghandruk (juga dikenal sebagai Desa Batu) terletak lebih dari 2.000 meter di atas permukaan laut. Akses ke sini hanya bisa dengan berjalan kaki.

Desa ini berjarak sekitar lima jam dari Pokhara, sebuah kota tepi danau di Nepal tengah yang berfungsi sebagai titik awal untuk pendakian Sirkuit Annapurna. Ghandruk akan menyambut pejalan kaki dengan rumah teh tradisional, kuil di puncak gunung, menunggang kuda dan budaya khasnya.

12. Sai Kung, Hong Kong

Garis pantai timur laut Hong Kong memang sangat memesona siapapun pengunjungnya. Tidak ada lalu lintas yang padat, karena wilayah ini merupakan paru-paru kota dengan pegunungannya, pulau-pulau subur dan desa-desa pesisir yang indah seperti Sai Kung.

Sai Kung adalah permukiman terapung. Ada berbagai kafe, bar dan toko yang semuanya hanya dalam beberapa blok saja dan sangat disarankan untuk berjalan kaki saat mengeksplornya.

13. Kota Phuket, Thailand

Meski yang paling terkenal adalah pantainya, Phuket di Thailand punya segudang budaya. Kawasan kota tua bersejarahnya terletak di tengah pulau.

Ruko bergaya Sino-Kolonial dibangun selama penambangan timah di pulau itu pada abad ke-18 dan ke-19.
Ada banyak toko modern, kafe, restoran, dan masih banyak lainnya, termasuk toko-toko batik di sepanjang Jalan Thalang yang dikelola oleh etnis Melayu dan India.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar