Keindahan Bali memang memukau berbagai mata dunia. Bahkan, ada Desa Bali di Negeri Tirai Bambu. Seperti apa ya?
Jika berkunjung ke Pulau Hainan, selain menikmati suasana tropis ala Hawaii-nya China, di sana ternyata juga ada jejak nusantara. Namanya diambil dari pulau tropis populer di Indonesia, yakni Bali.
Memang, Hainan banyak berkiblat untuk membangkitkan pariwisata dari Hawaii dan Bali. Namun, nama Bali sebenarnya memiliki jejak sejarah yang melekat pada masa lalu. Jadi, dulunya wilayah ini merupakan tempat bermukim warga Asia Tenggara khususnya Indonesia keturunan Tionghoa sekitar tahun 1960.
Begitu pun dengan warga China yang berdagang ke wilayah Indonesia. Karena PP 10 tahun 1959 tentang larangan bagi usaha perdagangan kecil dan eceran yang bersifat asing di luar ibu kota daerah Swatantra tingkat I dan II serta karesidenan, yang mengharuskan pedagang keturunan Tionghoa di sejumlah wilayah Indonesia kembali ke negaranya. Mereka pun harus mengalihkan dagangannya kepada warga asli Indonesia.
Mereka pun kembali ke China dan sejumlah wilayah lain. Salah satunya, adalah wilayah Hainan tepatnya di lokasi ini. Maka, mereka bermukim di wilayah ini dan memberi nama Desa Bali.
Saat ini, wilayah tersebut menjadi pusat budaya yang juga menampilkan berbagai atraksi wisata. Suasananya memang mirip seperti di Indonesia. Berbagai aksara dan bahasa Indonesia mudah saja ditemui di sana.
Meski tidak semuanya tentang Bali, tetapi juga ada dari Jawa, Sumatera, Kalimantan dan sebagainya. Traveler bisa menemukan kuliner seperti kue semprong, es cendol, bahkan suvenir lucu khas Bali.
Di sejumlah tempat, traveler akan melihat beberapa sejarah yang menceritakan hubungan Indonesia dan China. Begitupun sejarah pedagang asal China yang berkelana sampai tanah Nusantara.
Tidak lupa, di momen-momen tertentu ada juga pertunjukan khas Indonesia. Misalnya saja tari tradisional yang dikombinasikan dengan lagu pop Indonesia. detikcom pun sempat melihat tarian poco-poco.
Bahkan, penari yang pentas juga berasal dari Indonesia. Wah, benar-benar serasa di rumah sendiri!
Di bagian akhir tur, traveler juga bisa menikmati dan membeli aneka suvenir serta snack khas Hainan. Seperti kelapa kering, olahan ubi, kopi dan aneka teh.
Nah, umumnya turis Indonesia yang berwisata ke Hainan menggunakan paket tur karena lebih murah. Desa Bali pun sudah pasti menjadi salah satu yang masuk itinerary. Dijamin, serasa di rumah sendiri!
Tingkatkan Wisatawan, BOB Terus Kembangkan Nomadic Tourism
Nomadic tourism terus dikembangkan oleh Badan Otorita Borobudur (BOB). Yang terbaru, ada dua destinasi nomadic kekinian di sana.
Badan Otorita Borobudur (BOB) telah meluncurkan destinasi wisata baru yakni Glamping D'Loano dan Pasar Menoreh di Desa Sedayu, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo Februari lalu. Nomadic Tourism itu kini terus dikembangkan untuk terus menggaet para wisatawan dari segala penjuru dunia.
Nomadic Tourism sendiri merupakan konsep wisata temporer, baik dari segi akses atau amenitas. Konsep ini dirasa mampu menjangkau destinasi-destinasi wisata alam di Indonesia yang beberapa bagian merupakan kepulauan dengan akses yang susah dijangkau.
Untuk terus meningkatkan angka kunjungan wisatawan di daerah DIY-Jateng khususnya destinasi wisata Glamping De Loano, BOB rencananya akan membangun beberapa amenitas di area otorita yang memiliki luas 309 hektare itu.
"Kita kan punya target kunjungan 2 juta wisman untuk DIY-Jateng sampai tahun 2019 ini. Di sini nanti yang akan kita bangun pameran nomedic ya ada rumah pohon sama home pod jadi itu tipe-tipe nomadic tourism, terus kami juga akan bikin green house yang bisa memproduksi anggrek khas menoreh," kata Direktur Utama BOB, Indah Juanita saat ditemui detikcom di area Glamping, Kamis (15/8/2019).
Glamping atau Glamorous Camping yang dikembangkan oleh BOB membuat para wisatawan tidak perlu repot menyiapkan peralatan memasak sendiri atau bingung saat akan ke kamar mandi. Dalam glamping, segala kemewahan penginapan ditemukan tanpa kehilangan sensasi berkemah.
Karena tidak seperti tenda biasa, tarifnya pun tak jauh beda seperti sewa hotel yakni berkisar Rp 350.000 per orang dalam semalam. Harga tersebut sudah termasuk makan 2 kali, snack sembari menikmati minuman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar