Rabu, 25 Desember 2019

Gili Labak, Si Cantik di Madura

Tahukah kamu kalau madura punya berbagai destinasi wisata yang cantik. Salah satunya adalah Gili Labak.

Apa yang pertama kali terbayang ketika mendengar kata 'Madura'? Kebanyakan akan membayangkan logat khasnya dan makanan yang seakan menjadi simbol pulau ini, makanan itu adalah sate. Tetapi tidak sedikit yang tahu bahwa ternyata di balik hal unik tersebut, sebenarnya tersimpan surga tersembunyi dengan panorama yang asri dan membahana.

Pulau ini bernama Gili Labak, sebuah pulau kecil yang terletak di sebalah tenggara pulau Madura. Jika dilihat secara administrasi, Gili Labak masuk dalam wilayah kabupaten Sumenap, Jawa Timur. Gili Labak adalah pulau sekitar 5 hektar serta dikelilingi oleh pasir putih. Untuk bisa ke Gili Labak, wisatawan haruslah menempuh perjalanan laut dengan menyewa perahu untuk bisa berkunjung ke pulau ini.

Ketika tiba di Gili Labak, saya dan teman-teman disabut dengan air laut yang jernih, bersih dan ombaknya tenang. Serta hamparan pasir putihnya memang memberikan pesona luar biasa, sehingga saya pribadi menyebut Gili Labak sebagai surga tersembunyi di tenggara Pulau Madura.

Berkunjung ke Gili Labak adalah sebuah pengalaman luar biasa, apalagi warga lokal sangat terbuka serta ramah dengan pengunjung. Lagi pula, harga makanan dan minuman di lokasi sekitar pantai tidak terlalu mahal, hanya selisih beberapa ribu jika dibandingkan dengan harga di Pulau Madura.

Pulau Gili Labak waktu itu saya kelilingi dengan jalan kaki, dan hanya menempuh waktu kurang dari satu jam. Dan selama kurang dari satu jam itu, sungguh mata dimanjakan dengan panorama pesisir pantai Gili Labak, terlebih lagi dengan desiran ombak dan hamparan pasirnya sangat memesona. Saya juga berkesempatan untuk mencoba menikmati sausana indah bawah lautnya dengan melakukan snorkeling.

Benar-benar suasana yang memukau, hingga rasanya saya enggan untuk naik lagi ke daratan saat itu. Ternyata suasana bawah laut yang asri, dengan terumbu karangnya serta ikan kecilnya memang sangat indah. Bersyukur sekali di lokasi tersebut tidak ada nelayan yang menggunakan bom ikan sehingga bisa merusak ekosistem laut luar biasa yang dimiliki kabupaten Sumenap.

Saya berharap bisa ke Dubai, karena kata orang, kita akan lebih bersyukur dengan Indonesia, ketika kita berkunjung ke Luar Negeri. Seperti ada magnet yang memanggil untuk kembali pulang.

Solo yang Keren Itu Setelah Pertokoan Tutup

 Tidak ada yang spesial di Jalan Gatot Subroto di Solo. Tunggulah sampai malam saat pertokoannya tutup, terlihat berbagai mural yang keren!

Saat siang hari hingga menjelang malam kawasan ini sangat ramai. Toko-toko berjajar di kiri dan kanan jalan, sibuk dengan pembeli. Malam hari adalah saat yang ditunggu-tunggu oleh pengunjung. Ada apa di malam hari ?

Saat lampu-lanpu mulai menyala dan pemilik toko mulai menutup toko, maka suasana berbeda akan nampak di sepanjang jalan ini. Pintu toko yang saat siang hari tidak nampak, mulai terlihat keren. Ya rolling door toko-toko itu dihiasi mural cantik yang tidak tampak saat toko buka, mural ini baru nampak saat pintu toko telah ditutup.

Berbagai gambar dengan warna yang tak kalah ramai menghiasi pintu toko, dan pengunjung pun mulai berburu foto dengan latar belakang mural yang ada di sepanjang jalan. Gambar yang ada juga beraneka ragam hasil kreasi seniman setempat.

Di salah satu bagian nampak gambar presiden jokowi dalam ukuran besar, ada pula gambar tokoh agama dengan kata-kata bijaknya. Di bagian lain nampak gambar animasi dan masih banyak lagi. Kawasan ini mulai memperlihatkan muralnya sekitar jam 7 malam, saat satu persatu toko menutup pintunya. Semakin malam semakin banyak mural yang terlihat.

Banyak pengunjung yang sengaja datang untuk melihat bermacam-macam mural yang ada. Sesampainya di sana tentu saja tidak lupa mengambil gambar baik dengan telepon genggam maupun kamera. Unik bukan? Saat berkunjung ke Solo, sempatkan mampir ke tempat ini ya dan nikmati salah satu suasana malam hari yang berbeda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar