Semakin banyak pasien COVID-19 mengeluhkan gejala beragam. Tak hanya demam, batuk, atau sesak napas, gejala COVID-19 tak biasa kerap dilaporkan beberapa studi.
Dikutip dari The Sun, studi terbaru mengungkap konjungtivitis bisa menjadi gejala COVID-19, gejala ini dilihat dari kondisi mata. Gejala COVID-19 ini berkaitan dengan risiko masuknya virus Corona melalui mata.
"Studi terbaru menunjukkan bahwa konjungtivitis bisa menjadi manifestasi dari COVID-19," ungkap studi yang dimuat dalam Wiley Online Library terkait konjungtivitis dan COVID-19.
"Karena mata dapat dianggap sebagai portal masuk potensial langsung untuk virus, maka menarik untuk menganalisis hubungan antara konjungtivitis dan tingkat keparahan COVID-19," lanjut para peneliti.
Bagaimana kaitan antara COVID-19 dengan konjungtivitis?
Gejala COVID-19 konjungtivitis yang dialami pasien disebut peneliti menjadi tanda atau tingkat keparahan pasien Corona saat terpapar. Gejala khas konjungtivitis sendiri biasanya bisa dilihat dari mata yang memerah dan terasa terbakar.
"Sebagai kesimpulan, hasil meta-analisis ini menunjukkan bahwa konjungtivitis mungkin merupakan tanda infeksi COVID-19 yang terkait dengan bentuk penyakit yang lebih parah," jelas peneliti.
Deretan tanda gejala COVID-19 yang berkaitan dengan konjungtivitis bisa dilihat dari kondisi mata seperti berikut.
Mata merah
Perasaan terbakar atau berpasir
Keluarnya cairan dari satu atau kedua mata
Nanah yang menempel di bulu mata
Rasa gatal dan kemerahan.
https://kamumovie28.com/life-line-2016/
Mengenal Vaskulistis Sistemik yang Diidap Pangeran Brunei Abdul Azim Sebelum Wafat
Suasana duka masih menyelimuti Brunei Darussalam. Baru-baru ini terungkap, Pangeran Haji Abdul Azim wafat karena kegagalan multiorgan terkait penyakit autoimun vaskulitis sistemik yang diidapnya.
"Awal tahun ini, kakak saya didiagnosis vaskulitis sistemik parah, yang merupakan sebuah penyakit autoimun," ungkap Abdul Mateen, adik kandung Abdul Azim, di akun Instagram @tmski.
Apa itu vaskulitis?
Dikutip dari Mayo Clinic, vaskulitis adalah suatu kondisi radang pembuluh darah yang menyebabkan perubahan pada dinding pembuluh darah.
Perubahan ini bisa berupa penebalan, penyempitan, dan pelemahan pada dinding pembuluh darah. Hal ini dapat menghambat aliran darah dan mengakibatkan kerusakan pada organ dan jaringan tubuh.
Apa penyebab vaskulitis?
Hingga kini belum diketahui penyebab pasti seseorang mengalami vaskulitis. Meski begitu, beberapa kondisi vaskulitis bisa berhubungan dengan faktor genetik dan gangguan sistem kekebalan tubuh (autoimun).
Gangguan sistem kekebalan tubuh bisa dipicu oleh beberapa kondisi, seperti berikut.
Infeksi, seperti hepatitis B dan hepatitis C
Kanker darah
Reaksi tubuh terhadap obat-obatan
Penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis, skleroderma atau lupus.
Apa yang terjadi jika terkena vaskulitis?
Vaskulitis bisa berakibat serius. Ketika pembuluh darah melemah, mereka akan mudah berdarah atau meradang. Jika pembuluh darah meradang, dindingnya akan menebal dan membuat rongga pembuluh darah menyempit, sehingga aliran darah akan terganggu.
Kondisi tersebut jika dibiarkan bisa mengancam nyawa pengidapnya. Berikut beberapa komplikasi yang bisa dialami pengidap vaskulitis.
Kerusakan organ. Vaskulitis yang kian memburuk dapat menyebabkan kerusakan pada organ-organ penting di tubuh.
Gangguan penglihatan. Kondisi ini umumnya terjadi pada jenis vaskulitis giant cell arteritis yang tidak diobati.
Penggumpalan darah dan aneurisma. Meski jarang terjadi, tetapi vaskulitis dapat menyebabkan pembuluh darah membengkak, sehingga aliran darah terganggu dan menggumpal.