Lebih dari 70 mahasiswa di China dilaporkan mengidap norovirus dengan gejala diare dan muntah-muntah. Pakar kesehatan Profesor Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD(K), dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menjelaskan norovirus sebetulnya bukan virus baru dan sudah terdeteksi ada juga di Indonesia.
Kasus norovirus di Indonesia dimuat dalam Journal of Medical Virology Mei 2020 lalu. Peneliti menguji 91 sampel feses, hasil studi menemukan 14 sampel atau 15,4 persen di antaranya mengandung norovirus.
Seberapa berbahaya norovirus?
Untuk menjawab pertanyaan seberapa berbahaya suatu penyakit biasanya ada beberapa indikator yang dilihat. Mulai dari gejala yang ditimbulkan, tingkat kematian, hingga tingkat penyebarannya.
1. Gejala
Dikutip dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), gejala infeksi yang paling umum adalah diare, mual, muntah, dan sakit perut. Gejala lainnya yang bisa turut menyertai mulai dari demam, sakit kepala, dan nyeri tubuh.
"Bila terinfeksi norovirus, kamu bisa merasa sangat sakit dengan gejala sering muntah-muntah dan diare sepanjang hari. Ini bisa berujung pada dehidrasi, terutama pada anak-anak, orang tua, serta orang dengan penyakit bawaaan," tulis CDC seperti dikutip pada Senin (19/10/2020).
2. Tingkat kematian
Secara umum, orang-orang yang terinfeksi norovirus bisa membaik dalam waktu 1-3 hari. Hanya saja pada beberapa kasus, dehidrasi parah akibat muntah dan diare yang ditimbulkan dapat menyebabkan kematian ketika tidak ditangani dengan baik.
CDC memprediksi setiap tahun ada sekitar 685 juta kasus infeksi norovirus di dunia. Hal ini berujung pada sekitar 50 ribu kematian anak-anak setiap tahun yang kebanyakan terjadi di negara berkembang.
3. Tingkat penyebaran
Norovirus menyebar ketika seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh virus. Biasanya ini terjadi bila makanan atau minuman ditaruh di area yang terkontaminasi oleh partikel virus, dicuci dengan air yang terkontaminasi, hingga disentuh oleh orang lain yang terinfeksi.
Menurut studi yang dipublikasi di jurnal Epidemiology and Infection 2018, angka reproduksi atau R0 untuk norovirus bisa bervariasi mulai dari satu hingga tujuh tergantung dari situasi di lingkungan terjadinya wabah. Ini artinya satu kasus norovirus bisa memberikan satu hingga tujuh kasus tambahan tanpa intervensi.
https://kamumovie28.com/joker-game-2015/
Daftar Kelurahan DKI yang Catat Kasus Aktif COVID-19, Jatinegara Tertinggi
Corona di Indonesia hingga saat ini sudah menembus angka 365.240 kasus. Sementara itu, kasus sembuh COVID-19 sudah lebih dari 280 ribu kasus dan kematian tercatat sebanyak 12.617 kasus.
DKI Jakarta masih menjadi provinsi yang mencatat kasus baru COVID-19 tertinggi. Ada 926 kasus baru COVID-19 yang dilaporkan per Senin (19/10/2020) sehingga total akumulatifnya mencapai 95.253 kasus.
Berdasarkan laporan worldometers per Selasa (20/19/2020), kasus total kasus akumulatif COVID-19 di DKI bahkan melebihi kasus di Jepang yaitu sebanyak 93.127 kasus, dan China sebanyak 85.685 kasus.
Data corona.jakarta.go.id menunjukkan ada 12.928 kasus aktif COVID-19 di DKI Jakarta. Data tersebut di antaranya tersebar di beberapa kelurahan.
Jatinegara mencatat kasus aktif Corona tertinggi per Senin (19/10/2020). Berikut detail sebaran kelurahan di DKI Jakarta.
Jatinegara: 117 kasus
Kapuk: 105 kasus
Penjaringan: 98 kasus
Penggilingan: 90 kasus
Pegangsaan Dua: 86 kasus
Cempaka Baru: 85 kasus
Palmerah: 85 kasus
Lagoa: 79 kasus
Lubang Buaya: 79 kasus
Duri Kosambi: 77 kasus
Sunter Agung: 77 kasus
Cengkareng Barat: 74 kasus
Halim Perdana Kusumah: 74 kasus
Pejagalan: 73 kasus
Tugu Utara: 71 kasus
Pulo Gebang: 70 kasus
Ancol: 69 kasus
Kramat Jati: 68 kasus
Klender: 67 kasus
Meruya Utara: 67 kasus
Sunter Jaya: 67 kasus
Duren Sawit: 66 kasus
Cipinang Muara: 65 kasus
Kebon Jeruk: 64 kasus
Berikut rangkuman kasus COVID-19 di DKI selama sepekan terakhir.
Senin (19/10/2020): tambah 926 kasus baru menjadi 95.253.
Minggu (18/10/2020): tambah 971 kasus baru menjadi 94.327.
Sabtu (17/10/2020) tambah 974 kasus baru menjadi 93.356
Jumat (16/10/2020) tambah 1.045 kasus baru menjadi 92.382
Kamis (15/10/2020) tambah 1.071 kasus baru menjadi 91.337
Rabu (14/10/2020) tambah 1.038 kasus baru menjadi 90.266
Selasa (13/10/2020) tambah 1.054 kasus baru menjadi 89.228.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar