Senin, 26 Oktober 2020

Sudah 48 Meninggal Usai Suntik, Vaksinasi Flu di Korsel Tetap Dilanjutkan

 Direktur Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA), Jeong Eun-kyung, mengatakan setidaknya ada 48 orang warga Korea Selatan meninggal dunia setelah mendapat suntikan vaksin flu pada hari Sabtu (24/10/2020). Namun hingga kini tidak ditemukan kaitan langsung dengan vaksin yang diberikan, sehingga program vaksinasi tetap dilanjutkan.

Merujuk pada sebuah kajian, KDCA menyebut tidak menemukan kaitan langsung antara suntikan vaksin flu dengan 26 kasus kematian yang telah diselidiki, sehingga program vaksin terus dijalankan untuk mencegah terjadinya epidemi flu berbarengan dengan pandemi COVID-19 pada musim dingin.


"Setelah meninjau kasus kematian sejauh ini, ini bukan saatnya untuk menghentikan program vaksinasi flu karena vaksinasi sangat penting tahun ini, mengingat wabah COVID-19," jelas Direktur KDCA Jeong Eun-kyung, dikutip dari laman Reuters.


Sekitar 20 hasil otopsi awal dari kepolisian dan National Forensic Service menunjukkan bahwa 13 orang meninggal karena penyakit kardiovaskuler, serebrovaskuler, dan penyakit lain yang tidak disebabkan oleh vaksinasi.


Meningkatnya kematian telah menyebabkan beberapa dokter dan politisi menyerukan penghentian kampanye pemerintah untuk memvaksinasi sekitar 30 juta dari 54 juta penduduk negara itu.


Sementara mendorong masyarakat untuk mendapat vaksin flu, Jeong menyarankan langkah tindakan pencegahan yang harus dilakukan sebelum mendapatkan suntikan. Seperti minum cukup air dan memberitahu petugas kesehatan tentang kondisi medis yang mendasarinya.


Selain itu, Jeong juga menyarankan orang untuk menunggu 15 hingga 30 menit sebelum meninggalkan klinik tempat mereka menerima vaksin.


"Jika memungkinkan, cobalah untuk mendapatkan vaksinasi flu saat cuaca hangat, karena ada kekhawatiran bahwa suhu rendah dapat mempengaruhi penyakit pembuluh jantung dan penyakit pembuluh otak," jelasnya.


KDCA mengatakan, ada 9,4 juta orang telah mendapat vaksin flu pada hari Jumat (23/10/2020) dalam program yang dimulai pada bulan September, dengan 1.154 kasus reaksi merugikan.

https://kamumovie28.com/kal-ho-naa-ho-2/


253 Dokter dan Petugas Medis RI Gugur karena COVID-19, Ini Rinciannya


Virus Corona COVID-19 masih terus mewabah di Indonesia. Jumlah orang yang terinfeksi virus Corona COVID-19 pun terus meningkat setiap harinya. Begitupun para dokter yang merawat pasien Corona juga sudah banyak yang terinfeksi dan meninggal.

Survey tim mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengatakan ada 253 petugas medis dan kesehatan yang wafat akibat terinfeksi COVID-19, data tersebut dihimpun dari bulan Maret hingga Oktober.


Tim Advokasi dan Hubungan Eksternal Tim Mitigasi PB IDI, dr Eka Mulyana, SpOT(K), MKes, SH, MHKes, mengatakan angka kematian tenaga medis dan tenaga kesehatan semakin bertambah dan mengkhawatirkan. Sebab, hilangnya pekerja medis dan kesehatan ahli tidak dapat tergantikan dalam waktu singkat.


"Pandemi COVID-19 telah mengingatkan kita semua tentang peran penting para petugas medis dan kesehatan untuk meringankan penderitaan dan menyelamatkan nyawa masyarakat," kata dr Eka.


Total 253 petugas medis dan kesehatan yang wafat akibat terinfeksi COVID-19.


Berikut rinciannya:

141 dokter

9 dokter gigi

103 perawat.

Para dokter yang wafat tersebut terdiri dari:

75 dokter umum (5 guru besar)

64 dokter spesialis (5 guru besar)

2 residen.

Berdasarkan data provinsi:

Jawa Timur 35 dokter

Sumatra Utara 23 dokter

DKI Jakarta 20 dokter

Jawa Barat 11 dokter

Jawa Tengah 10 dokter

Sulawesi Selatan 6 dokter

Bali 5 dokter

Sumatera Selatan 4 dokter

Kalimantan Selatan 4 dokter

DI Aceh 4 dokter

Riau 4 dokter

Kalimantan Timur 3 dokter

Banten 3 dokter

Kepulauan Riau 2 dokter

DI Yogyakarta 2 dokter

Nusa Tenggara Barat 2 dokter

Sulawesi Utara 2 dokter

Papua Barat 1 dokter.

https://kamumovie28.com/s-the-last-policeman-recovery-of-our-future-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar