Saat berhubungan intim, tak sedikit pria yang justru mengabaikan payudara wanita. Sebab, mereka hanya fokus pada penetrasi saja.
Banyak juga pria yang sebenarnya kebingungan mengenai bagaimana cara memuaskan wanita di area tersebut, selain menyentuh dan meremasnya.
Seorang seksolog Stephen De Wit mengungkapkan, payudara adalah area sensitif bagi wanita. Jadi, tak jarang jika mereka bisa merasa puas saat bercinta saat bagian itu disentuh pasangannya.
Selain itu, dokter kandungan, dr Christiane Northrup juga menyampaikan bahwa puting wanita juga menjadi salah satu bagian terpenting jika ingin membuatnya orgasme.
"Saat puting dirangsang, oksitosin (hormon perangsang dinding rahim) dilepaskan, sehingga menyebabkan kontraksi rahim dan vagina serta membawa lebih banyak aliran darah ke alat kelamin sampai memicu orgasme," kata Northrup.
Dikutip dari laman Punch, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memuaskan wanita lewat payudaranya.
1. Perlu mengetahui kesukaan pasangannya
Sebelum memberikan rangsangan pada payudara wanita, pertama kamu harus tahu apa yang ia sukai. Misalnya lebih suka diberikan rangsangan lembut bahkan kasar.
Untuk mengetahuinya, tak ada salahnya untuk bertanya ke pasangan kamu tentang apa yang ia sukai.
2. Berikan ciuman dan hembusan napas di atas payudara
Selanjutnya, kamu bisa berikan ciuman dan hembusan napas di area atas payudaranya. Sebaiknya jangan melakukan kontak fisik sampai menyentuh payudaranya terlebih dulu, sampai pasangan kamu menikmatinya.
3. Mainkan bagian puting dengan jari
Setelah itu, kamu bisa menyentuh bagian puting payudaranya dengan ibu jadi dengan lembut. Lalu, gunakan ujung jarimu untuk membelainya.
4. Biarkan dia yang mengarahkan
Akan jauh lebih baik jika pasangan yang mengarahkan apa yang diinginkan. Minta ia menunjukkan bagaimana cara memuaskan bagian payudaranya seperti yang disukainya.
https://indomovie28.net/a-sunday-horse/
Studi Ungkap Alasan Pasien Positif COVID-19 Tapi Tak Bergejala
Umumnya, pasien yang terinfeksi COVID-19 akan menunjukkan berbagai gejala khas dari demam sampai sesak napas. Tetapi, banyak juga pasien COVID-19 yang justru tidak menunjukkan gejala alias tanpa gejala (OTG). Bagaimana bisa?
Menurut sebuah penelitian di Amerika Serikat, ada alasan mengapa pasien yang terinfeksi virus Corona bisa tidak mengalami gejala. Salah satunya karena mungkin virus itu tidak membuat mereka sakit sama sekali.
Penelitian yang dilakukan di University of Arizona, Amerika Serikat mengatakan SARS-CoV-2, penyebab COVID-19 ini bisa mempengaruhi sel tertentu di dalam tubuh, sehingga menghilangkan rasa sakit dan membuat pasien tidak bergejala.
Namun, meski pasien tidak bergejala, mereka masih bisa menyebarkan virus tersebut dalam jumlah yang besar.
Seorang profesor di Fakultas Kedokteran Departemen Farmakologi Tucson, Dr Rajesh Khanna, mengatakan beberapa pasien COVID-19 tidak bergejala karena virus itu bisa menyebabkan penekanan rasa sakit, terutama pada tahap awal.
Hal ini membuat pasien merasa tidak mengalami perubahan pada organ vital mereka. Tetapi, secara tidak sadar mereka bisa menularkan infeksi COVID-19 itu ke banyak orang, terutama di hari-hari awal infeksi.
"Sangat masuk akal bagi saya bahwa penyebaran COVID-19 terjadi di tahap awal, saat kamu merasa baik-baik saja padahal sudah terinfeksi virus," kata Dr Khanna yang dikutip dari Times of India, Sabtu (10/10/2020).
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menunjukkan penularan banyak terjadi saat gejala belum muncul pada pasien COVID-19. Persentase risiko penularannya besar sekitar 40 persen, dan terjadi di awal infeksi sebelum gejala muncul atau fase asimtomatik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar