Pemerintah melaporkan 3.732 kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada hari Minggu (25/10/2020). Total kasus terkonfirmasi saat ini sudah mencapai 389.712 kasus semenjak virus Corona mewabah di Indonesia.
DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus paling tinggi sebanyak 771 kasus, disusul Sumbar sebanyak 359 kasus baru per 25 Oktober.
Dikutip dari laman covid19.go.id, pada hari ini ada sebanyak 4.545 kasus sembuh, sementara kasus kematian virus Corona sebanyak 94 orang.
Berikut detail sebaran 3.732 kasus baru Corona di Indonesia pada Minggu (25/10/2020):
DKI Jakarta: 771 kasus
Sumatera Barat: 359 kasus
Jawa Barat: 356 kasus
Jawa Tengah: 356 kasus
Riau: 290 kasus
Jawa Timur: 268 kasus
Banten: 231 kasus
Kalimantan Timur: 175 kasus
Kepulauan Riau: 155 kasus
Bali: 109 kasus
Sumatera Utara: 90 kasus
Aceh: 87 kasus
Lampung: 50 kasus
Papua: 49 kasus
DI Yogyakarta: 44 kasus
Sulawesi Tenggara: 43 kasus
Sulawesi Selatan: 43 kasus
Sulawesi Utara: 33 kasus
Bengkulu: 26 kasus
Jambi: 22 kasus
Nusa Tenggara Barat: 22 kasus
Sumatera Selatan: 22 kasus
Maluku: 21 kasus
Kalimantan Tengah: 19 kasus
Gorontalo: 19 kasus
Kalimantan Tengah: 18 kasus
Sulawesi Tengah: 18 kasus
Kalimantan Utara: 14 kasus
Sulawesi Barat: 9 kasus
Papua Barat: 6 kasus
Bangka Belitung: 4 kasus
Nusa Tenggara Timur: 3 kasus
https://kamumovie28.com/u-s-marshals-1998/
Anak Stress Saat Pandemi? Yakinkan Mereka COVID-19 Pasti Berlalu
Dalam situasi pandemi yang kerap membuat semua orang bingung, terutama anak usia dini, orangtua berperan penting untuk mengajarkan anak beradaptasi dengan lingkungannya.
Psikolog Anak dan Keluarga, Sani Budiantini Hermawan menyebut anak pasti stress dalam menghadapi situasi pandemi. Alasannya karena normalnya dunia anak-anak itu lebih banyak diisi dengan bermain bersama teman sebaya.
Sementara itu dalam situasi pandemi, Direktur Lembaga Psikologi Daya Insani ini mengatakan pemerintah meminta semua pihak termasuk anak-anak untuk menjaga jarak dan menghindari kerumunan yang bertolak belakang dengan tahapan pengembangan anak.
"Semangati anak-anak dengan tetap menjaga komunikasi dengan temannya melalui virtual, dengan tukaran foto, atau tegur sapa," kata Sani seperti dikutip dari laman covid19.go.id, Minggu (25/10/2020).
Sani mengatakan supaya tahapan pengembangan anak tetap berjalan di dalam rumah, maka orang tua perlu menjelaskan situasi wabah virus Corona ini sesuai dengan bahasa anak yang mudah dicerna dan tidak menimbulkan ketakutan.
Kata Sani orangtua harus menjelaskan situasi ini dengan lebih bersahabat dan intonasi yang menyenangkan, namun butuh ketenangan bagi orangtua untuk menyiasatinya. Yakinkan pada anak pandemi COVID-19 ini akan segera berakhir.
Sani mengatakan selama masa pandemi ini jumlah pasien COVID-19 terus meningkat, terutama banyak orangtua yang stres. Ia mengibaratkan penanganan orangtua pada anaknya di masa pandemi ibarat pertolongan pertama dalam pesawat.
"Yang pertama kali menggunakan oksigen itu ibunya dulu agar aman sebelum ke anaknya," pungkas Sani.
Selain meyakinkan anak pandemi ini segera berakhir, orangtua juga harus mengingatkan mereka untuk selalu menjaga jarak, memakai masker ketika ke luar rumah, dan mencuci tangan sesering mungkin seperti kampanye #IngatPesanIbu oleh Satgas COVID-19.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar