Corona di Indonesia telah menembus 361.867 kasus. Vaksin COVID-19 semakin dinantikan karena dinilai menjadi salah satu cara menghadapi pandemi COVID-19.
Staf Ahli Menteri Kesehatan Alexander Kaliaga Ginting sempat menyebut penyuntikan vaksin COVID-19 di Indonesia rencananya dimulai Desember 2020. Seluruh vaksin COVID-19 yang tiba di Indonesia disebut potensial dan bisa disuntikkan bersyarat emergency use pada nakes dan pelayanan publik sambil menunggu hasil uji klinis vaksin COVID-19 selesai.
"Semuanya potensial. Penggunaan vaksin dalam emergency use karena kita lagi situasi pandemi. Karena ini adalah dalam kondisi emergency use, persiapan sejalan dengan menunggu uji klinis. Uji klinisnya juga emergency use," kata Alexander saat dihubungi detikcom Rabu (14/10/2020).
Baru-baru ini, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengapreasiasi kinerja Indonesia dalam menghadapi pandemi COVID-19. Salah satu yang diapresiasinya karena bergabung dalam Access to COVID-19 Tools Accelerator' ACT-Accelerator Facilitation Council dan mendukung fasilitas COVAX.
COVAX merupakan program WHO dalam menjamin ketersediaan vaksin COVID-19 di seluruh dunia secara cepat, adil, dan setimpal. Sudah lebih dari 75 negara yang tergabung dalam COVAX ikut serta membiayai vaksin dari anggaran keuangan masing-masing lalu diberikan pada 90 negara dengan penghasilan rendah rendah dari COVAX Advance Market Commitment (AMC) Gavi.
"Saya berdiskusi dengan @Menlu_RI [Bendera Indonesia] Retno Marsudi dan Menteri BUMN @erickthohir mengenai #COVID19. Saya berterima kasih atas komitmen mereka untuk mengakhiri pandemik ini dengan bekerjasama dengan @WHO dan partner multilateral lainnya. Solidaritas!" cuit Tedros dalam akun pribadinya di Twitter Sabtu (17/10/2020).
"Saya, @Menlu_RI Retno Marsidi & Menteri BUMN @erickthohir berdiskusi mengenai ACT-Accelerator & fasilitas COVAX. Kami sepakat bahwa ketika vaksin #COVID19 yang aman telah tersedia, kita harus membagikannya secara merata ke seluruh dunia," lanjut Tedros.
https://cinemamovie28.com/burning-son-in-law-with-love/
Menteri Kesehatan Afrika Selatan Positif COVID-19
Menteri Kesehatan Afrika Selatan, Zweli Mkhize beserta istrinya dinyatakan positif terinfeksi COVID-19. Hal ini disampaikan pihak kementerian pada Minggu (18/10/2020) malam waktu setempat.
Saat ini, Mkhize dan istrinya tengah menjalani masa karantina di rumahnya. Meski terbukti positif COVID-19, ia optimis bisa sembuh seperti sebelumnya.
"Saya sekarang di karantina di rumah, baik saya dan istri saya tetap optimis bahwa kami akan pulih sepenuhnya dari virus ini," kata Mkhize melalui pernyataannya yang dikutip dari Reuters, Senin (19/10/2020).
Sebagai dokter medis yang terlatih, Mkhize berjuang di garis depan untuk mengatasi pandemi Corona yang menyerang Afrika dan negara di belahan dunia lain ini. Bahkan ia juga terus mendesak warga untuk terus mematuhi protokol kesehatan dengan masker, menjaga kebersihan dengan baik, dan menjaga jarak.
"Apapun yang kami lakukan dan kemanapun kami pergi, kami harus ingat bahwa tetap ada resiko gelombang kedua," jelasnya.
Berdasarkan data pemerintah terbaru yang dirilis pada Sabtu (17/10/2020), terdeteksi sebanyak 1.928 kasus baru. Total kasus yang terkonfirmasi menjadi 700.000 dan 18.408 kasus kematian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar