Hingga saat ini peneliti terus berusaha menguak teka-teki berbagai aspek virus Corona COVID-19. Salah satunya adalah dampak apa saja yang bisa dilakukan penyakit ini pada tubuh.
Terkait hal tersebut, studi terbaru yang dilakukan peneliti dari Imperial College London menemukan virus Corona COVID-19 bisa mempengaruhi fungsi otak. Hal ini diketahui setelah peneliti memeriksa data tes kognitif lebih dari 84.000 orang.
Tes kognitif mengukur kemampuan berpikir otak dengan teka-teki mulai dari mengingat kata, memecahkan masalah, hingga menghubungkan titik-titik. Tes ini biasanya dipakai untuk membantu dokter mendiagnosis penyakit Alzheimer dan semacamnya.
Pemimpin studi Adam Hampshire menemukan hasilnya diketahui beberapa orang yang mengalami kasus infeksi COVID-19 parah mengalami penurunan fungsi kognitif. Skor tes pasien yang paling parah disebut bisa sama dengan skor orang yang 10 tahun lebih tua dari dirinya.
"Analisis kami... mendukung pandangan bahwa ada konsekuensi kognitif kronis dari infeksi COVID-19," tulis peneliti seperti dikutip dari Reuters, Rabu (28/10/2020).
"Orang-orang yang sudah sembuh, termasuk mereka yang sudah tidak menunjukkan gejala, mengalami defisit fungsi kognitif yang signifikan," lanjutnya.
Studi ini dipublikasi di situs medis MedRxiv dan belum mendapat penelaahan sejawat (peer review).
https://kamumovie28.com/guest-house-2020/
Karyawan Sering Lembur dan Efeknya bagi Kesehatan Jantung
Selama pandemi, seluruh kegiatan kegiatan dilakukan di rumah saja, termasuk dalam hal bekerja. Kondisi work from home (WFH) ini bisa jadi menguntungkan sekaligus merugikan.
Keuntungan dari WFH ini adalah dapat menghemat uang makan maupun uang transportasi. Namun, WFH juga membuat jam kerja menjadi lebih fleksibel, sehingga pekerjaan bisa dikerjakan kapan saja, bahkan hingga malam hari.
Padahal, banyak ulasan dan penelitian yang menunjukkan jam kerja yang panjang memiliki efek buruk pada kesehatan. Dalam hal ini yang menjadi perhatian yaitu peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.
Penelitian University College London mengungkapkan karyawan yang setiap hari bekerja lebih dari 11 jam lebih rentan mengalami serangan jantung. Risikonya sekitar 67 persen lebih tinggi dibandingkan karyawan yang bekerja 7-8 jam/hari.
Melansir WebMD, dalam sebuah penelitian terhadap sekitar 6.000 pegawai sipil Inggris yang diikuti selama sekitar satu dekade mengungkapkan bekerja lembur selama 3 jam atau lebih dalam sehari bisa meningkatkan risiko penyakit jantung koroner sebanyak 60 persen.
Beberapa penelitian lain pun segera dilakukan dan mendapatkan hasil yang hampir sama. Mengapa lembur bisa berakibat fatal bagi kesehatan jantung?
Saat lembur, tubuh yang seharusnya beristirahat dipaksa untuk bekerja lebih keras. Selain itu, lembur juga memangkas waktu tidur. Padahal agar tubuh terasa bugar dan tidak mudah lelah, orang dewasa membutuhkan waktu sekitar 6-8 jam/hari untuk tidur.
Lembur karena pekerjaan yang menumpuk juga bisa meningkatkan kadar stress. Saat stress, banyak orang yang kerap melakukan hal-hal merugikan. Contohnya seperti merokok atau makan berlebihan.
Merokok, bisa mempersempit dinding arteri karena adanya plak. Plak ini juga akan mengikat lemak-lemak jahat yang masuk ke dalam tubuh lewat makanan sehingga lambat laun dinding arteri akan semakin tebal dan mengakibatkan penyumbatan.
Penyumbatan pada arteri tentu sangat berbahaya, inilah yang bisa mengakibatkan munculnya serangan jantung. Agar hal itu tidak terjadi maka hindari rokok dan makan-makanan berlemak yang terlalu banyak.
Anda juga harus mengecek kadar kolesterol secara rutin sejak dini. Sebab, serangan jantung karena penyempitan dinding arteri akibat kolesterol ini bisa terjadi tiba-tiba tanpa menunjukkan gejala. Jika kadar kolesterol Anda tinggi, segera turunkan dengan cara berolahraga serta konsumsi makanan yang banyak mengandung serat seperti buah dan sayur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar