Kamis, 22 Oktober 2020

Relawan Vaksin AstraZeneca yang Meninggal Terima Plasebo, Komponen Apa Itu?

 Sukarelawan uji klinis vaksin COVID-19 AstraZeneca asal Brasil meninggal. Surat kabar lokal Brasil O Globo, melaporkan bahwa relawan tersebut telah diberi plasebo, bukan vaksin COVID-19 eksperimental.

Relawan yang meninggal adalah dokter berusia 28 tahun yang merawat pasien COVID-19 di Rio de Janeiro.


Plasebo atau obat kosong adalah komponen kontrol standar dari uji klinis yang dilakukan untuk membuat penilaian tentang kemanjuran obat atau perawatan medis. Plasebo sendiri merupakan zat tidak aktif yang terlihat seperti obat, vaksin, atau pengobatan yang sedang diuji.


Saat melakukan uji klinis, relawan dibagi menjadi dua kelompok yakni kelompok uji dan kelompok plasebo.


Untuk mendapatkan hasil uji yang objektif dan tidak bias, relawan uji klinis juga tidak tahu akan masuk kelompok mana. Pemberian plasebo dirahasiakan agar pasien yang dijadikan subjek uji dalam kelompok pembanding tidak terpengaruh.


"Kelompok kontrol selalu ada. Jadi diacak, jadi orang yang diberi vaksin atau plasebo tidak boleh dipilih-pilih," kata Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman (LBME), Prof Amin Soebandrio, saat dihubungi detikcom beberapa waktu lalu.


"Misalnya ada 100 orang, siapa yang akan mendapat plasebo atau obat sebenarnya, tidak ada yang tahu. Para peneliti maupun relawannya tidak boleh tahu," sambungnya.


Meski plasebo tidak berisi apa-apa, beberapa studi memperlihatkan efeknya bisa sama seperti kelompok uji atau orang yang diberi pengobatan sebenarnya. Diperkirakan bahwa efek plasebo dihasilkan dari cara pikiran dapat mempengaruhi tubuh.


Plasebo adalah bagian penting dari studi klinis karena memberikan peneliti titik perbandingan untuk terapi baru.

https://indomovie28.net/coffee-with-ana/


Relawan Meninggal, Uji Klinis Vaksin COVID-19 AstraZeneca Tetap Dilanjutkan


Salah satu relawan uji klinis vaksin COVID-19 AstraZeneca meninggal di Brasil. Sampai saat ini tidak ada keterangan resmi apakah relawan tersebut menerima suntikan vaksin atau plasebo.

Meski begitu, uji klinis vaksin yang dikembangkan AstraZeneca bersama Universitas Oxford ini akan tetap dilanjutkan. Pihak Oxford mengatakan bahwa tidak ada kekhawatiran terkait keamanan uji klinis ini.


Pihak Universitas Federal Sao Paulo yang membantu mengkoordinasikan uji klinis ini mengatakan, akan mengikuti langkah selanjutnya.


"Terserah pada dewan peninjau independen untuk memutuskan apakah uji coba ini akan terus dilanjutkan atau tidak," kata juru bicara universitas, dikutip dari Reuters, Kamis (22/10/2020).


Dewan peninjau yang dimaksud adalah terdiri dari para ahli yang bukan berasal dari AstraZeneca, pihak universitas, maupun dari pusat penelitian biomedis Brasil FioCruz yang berencana memproduksi vaksin di Brasil.


Juru bicara universitas juga mengatakan, sejauh ini 8.000 dari 10.000 relawan uji klinis di enam kota di Brasil telah diberikan suntikan pertama vaksin. Bahkan banyak juga dari mereka yang sudah menerima suntikan kedua.

https://indomovie28.net/standoff/

#Cokelathitamdanalmond #Telurrebus #Sardenkalengan #Edamame #camilansehat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar