Salah satu upaya untuk menurunkan berat badan adalah diet. Namun, tak sedikit orang yang justru gagal dalam menjalankan program diet.
Rupanya, bukan hanya apa makanan yang dikonsumsi saja, melainkan ada banyak faktor yang memengaruhi kegagalan diet seseorang.
Dikutip dari laman Lifehack, berikut faktor-faktor yang memengaruhi kegagalan diet seseorang:
1. Tidak cukup tidur
Tidur memainkan peran penting dalam kesehatan fisik dan mental. Tidur juga membantu menjaga keseimbangan yang sehat dari hormon yang membuat kamu merasa lapar (ghrelin) atau kenyang (leptin). Ketika tidak cukup tidur, tingkat ghrelin kamu akan naik dan tingkat leptin akan turun. Hal ini membuat kamu merasa lebih lapar daripada saat kamu cukup istirahat.
2. Jadwal makan yang buruk
Jadwal makan yang tidak teratur memiliki efek negatif bagi kesehatan. Misalnya, meningkatkan risiko obesitas, diabetes, hipertensi, dan peradangan. Selain itu, jadwal makan yang berantakan bisa menyebabkan kamu terus-terusan makan karena kamu tidak mencatat waktu dan makanan apa saja yang sudah kamu makan sebelumnya.
3. Meremehkan kalori yang dikonsumsi
Menghitung kalori secara akurat memanglah sulit karena hanya bisa dilakukan oleh para ahli gizi. Namun, bukan berarti kamu makan tanpa memikirkan kalori yang ada. Kamu bisa memperkirakan kalori apa saja yang kamu makan, Misalnya, ketika kamu makan dengan porsi besar, perhatikanlah jenis makanan yang ada di piringmu. Asupan gizi seimbang harus disertai dengan protein, karbohidrat, dan serat.
4. Masalah komitmen
Banyak orang yang berekspektasi ingin cepat-cepat menurunkan berat badan dengan bobot yang besar dalam waktu singkat. Namun, dalam menjalankannya, banyak dari mereka yang justru gagal karena tidak memiliki komitmen yang kuat. Dalam menjalankan diet harus dibutuhkan komitmen yang kuat.
https://cinemamovie28.com/challenge-game/
Punya Kondisi Otak Langka, Wanita Ini Tak Bisa Mengenali Wajahnya Sendiri
Kondisi langka dialami wanita asal Rusia ini. Dia tidak bisa mengenali wajah-wajah orang. Bahkan keluarga dan teman sendiri seperti orang asing yang baru pertama kali dilihatnya.
Wanita bernama Elena ini mengidap gangguan yang disebut prosopagnosia. Kondisi yang menyebabkan seseorang tidak bisa mengingat wajah baik itu suami, anak, teman, maupun dirinya sendiri.
Sejak kecil Elena memang kesulitan mengingat wajah orang-orang. Dia tidak bisa membedakan perbedaan wajah orang yang satu dengan lainnya. Saat menceritakan kondisinya tersebut kepada sang ayah dia hanya diingatkan agar lebih perhatian saat berbicara dengan orang lain atau mencoba melatih otak.
Setali tiga uang, ibunya pun memarahinya, dan memintanya agar jangan mengada-ngada. Padahal kala itu Elena pun bingung dengan keadaannya sendiri.
Baru sekitar satu tahun lalu, Elena akhirnya mengetahui kondisi medis yang dialaminya. Di usia 29 tahun ibu satu anak ini baru tahu kalau dia mengidap gangguan otak prosopagnosia atau istilah lainnya 'kebutaan wajah'.
"Saat usiaku 16 tahun, aku liburan di pantai dan ada sekelompok remaja yang pernah satu TK denganku mendatangiku. Aku tidak tahu sama sekali siapa yang ada di depanku, padahal mereka bercerita tentang kenangan masa lalu kami dan bilang hampir tidak ada wajah yang berubah. Bahkan ibuku tahu mereka. Lalu kami melihat-lihat foto masa kecil dan ibuku langsung mengenalinya. Dari saat itu aku sadar kalau aku melihat wajah orang-orang secara berbeda," jelasnya, seperti dikutip dari Brightside.
Saat remaja Elena juga kerap mengalami sakit kepala hebat yang mengakibatkan mimisan dan tekanan darah rendah. Beberapa spesialis syaraf yang memeriksanya kala itu tidak pernah mengira kalau sakit kepala yang dideritanya ternyata berkaitan dengan prosopagnosia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar