Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Doni Monardo mengungkap bahwa saat ini selisih rata-rata kesembuhan COVID-19 di Indonesia dengan global sebesar 7,24 persen. Di mana, rata-rata kesembuhan virus Corona di Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan global.
"Kita harus bersyukur, selama satu bulan terakhir ini ada kemajuan yang sangat menggembirakan. Yang pertama adalah pasien yang sembuh yang terpapar COVID-19 itu jumlahnya telah mencapai 315 ribu orang," ungkapnya dalam siaran pers di BNPB melalui kanal YouTube Selasa (27/10/2020)
"Sebuah angka yang sangat besar sekali kalau kita bandingkan pada posisi awal, di mana angka kesembuhan kita sangat kecil waktu itu," tambahnya.
Disebutkan Doni, persentase rata-rata kesembuhan di Indonesia kini mencapai 80,84 persen. Dan ini menjadi sebuah angka yang sangat baik sekali.
Kemudian, Doni menuturkan perbedaan angka kesembuhan Indonesia dengan angka global sebelumnya pada satu bulan yang lalu masih berada di bawah rata-rata angka kesembuhan Global. Hari ini selisih angka Indonesia dengan global itu mencapai 7,24 persen.
Doni pun mengatakan bahwa kenaikan angka kesembuhan ini merupakan hasil kerja keras dari semua pihak.
"Ini tentunya kerja keras dari tim dokter yang ada di seluruh rumah sakit, rumah sakit COVID dan juga rumah sakit darurat serta beberapa fasilitas lainnya yang disiapkan oleh pemerintah baik di pusat maupun di daerah," pungkasnya.
https://indomovie28.net/pixels-2015/
RI Jadi Beli Vaksin COVID-19 AstraZeneca Nggak Sih? Ini Penjelasannya
Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto membantah kabar yang menyebut Indonesia batal membeli vaksin Corona Oxford-AstraZeneca. Menurutnya, kabar tersebut sepenuhnya tidak benar.
"Berita tersebut tidak sepenuhnya benar, karena kita belum diputuskan," jelasnya dalam siaran pers di BNPB melalui kanal YouTube Selasa (27/10/2020).
Airlangga menjelaskan, vaksin Corona Oxford-AstraZeneca menjadi salah satu kandidat vaksin yang risetnya dilakukan di negara lain. Selain itu, harga vaksin AstraZeneca paling mendekati harga publik.
Kelebihan lainnya adalah vaksin AstraZeneca mampu meyakinkan bisa memproduksi vaksin dalam volume yang besar. Namun, disebutkan Airlangga, ketersediaan vaksin tersebut belum bisa diadakan dalam waktu dekat.
"Vaksin tersebut masuk ke dalam kuartal ke 2 tahun depan. Oleh karena itu, arahan Pak Presiden terhadap vaksin-vaksin seperti AstraZeneca, Novavax dan lainnya, itu tetap di kaji dan tentunya nanti dilihat sesuai dengan kebutuhan yang ada di Indonesia," tambahnya.
"Bisa tidak vaksin-vaksin ini seperti vaksin Merah Putih yang nanti ke depannya diproduksi di dalam negeri," pungkasnya.
Sebaran Virus Corona Indonesia 27 Oktober: 3.520 Kasus Baru, DKI Sumbang 781
Pemerintah melaporkan 3.520 kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada hari Selasa (27/10/2020). Total kasus terkonfirmasi saat ini sudah mencapai 396.454 kasus semenjak virus Corona mewabah di Indonesia.
DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus paling tinggi sebanyak 781 kasus, disusul Jawa Barat sebanyak 390 kasus baru per 27 Oktober.
Berikut detail sebaran 3.520 kasus baru Corona di Indonesia pada Selasa (27/10/2020):
DKI Jakarta: 781 kasus
Jawa Barat: 390 kasus
Jawa Tengah: 316 kasus
Sumatera Barat: 313 kasus
Jawa Timur: 289 kasus
Riau: 246 kasus
Sulawesi Selatan: 205 kasus
Banten: 124 kasus
Kalimantan Timur: 124 kasus
Kepulauan Riau: 103 kasus
Sumatera Utara: 90 kasus
Papua Barat: 83 kasus
Bali: 65 kasus
Sumatera Selatan: 43 kasus
DI Yogyakarta: 41 kasus
Lampung: 40 kasus
Sulawesi Tenggara: 38 kasus
Maluku: 33 kasus
Kalimantan Barat: 29 kasus
NTB: 29 kasus
Bengkulu: 22 kasus
Sulawesi Tengah: 17 kasus
NTT: 14 kasus
Aceh: 13 kasus
Bangka Belitung: 12 kasus
Kalimantan Selatan: 12 kasus
Sulawesi Utara: 11 kasus
Kalimantan Tengah: 10 kasus
Kalimantan Utara: 9 kasus
Sulawesi Barat: 9 kasus
Jambi: 7 kasus
Gorontalo: 2 kasus
Maluku Utara: 1 kasus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar