Arsyad punya cita-cita menjadi seorang visual designer andal. Tapi impiannya itu terancam kandas lantaran sarana utama yang tidak dimiliki, mau bantu?
Siswa SMK Forward Nusantara Cijantung, Depok ini percaya sosok yang piawai desain visual semakin banyak dibutuhkan di masa depan. Selain peluang kerjanya besar, Arsyad tidak perlu sekolah terlalu tinggi untuk mencapai cita-citanya itu karena dia yakin bisa dipelajari.
Sayangnya tidak dia miliki laptop yang dibutuhkan. Ayahnya yang bekerja sebagai pengemudi ojek online tidak mampu menyediakan kebutuhannya itu.
Bagi mereka laptop adalah sebuah kemewahan. Bila pun harus menyisihkan penghasilan sang ayah akan butuh waktu sangat lama. Apalagi di masa pandemi, di mana penghasilan pengemudi online menurun drastis.
"Kalau saya punya laptop, saya ingin mempelajari dan memperdalam ilmu saya di bidang desain visual, editing foto atau video, animasi dan ilmu kejuruan saya yang lain. Selain itu juga saya akan memakai laptop ini untuk keperluan sekolah yang lain," kata Arsyad.
Berangkat dari Arsyad yang ingin memiliki komputer atau laptop sendiri untuk bisa terus belajar, Codingcamp.ID, SMK Forward Nusantara, dan BenihBaik.com, membuat program donasi 1 Siswa 1 Laptop untuk Arsyad dan siswa-siswa SMK yang membutuhkan.
Tidak sekadar donasi, program ini memberikan pelatihan komputasi seperti desain dan coding, sebelum mereka lulus dari SMK.
Andy F Noya, CEO dan founder BenihBaik.com, mengajak serta masyarakat luas untuk turut berkontribusi pada pendidikan siswa-siswi yang kekurangan.
"Di era digital ini, kita tentu tidak ingin meninggalkan siswa-siswi yang masih punya semangat besar untuk maju, namun kemudian tertinggal karena keterbatasan sarana. Mereka harus kita bantu, saya, kami semua di BenihBaik.com, dan Anda tentu percaya pada niat mereka menggapai cita-cita dan bahwa pendidikan salah satu cara mengentaskan kemiskinan. Mari ulurkan tangan kita untuk menjadi jembatan kebaikan," ajanya.
Bila detikers ingin ikut kontribusi dalam program ini dapat mengklik link berikut ini.
https://movieon28.com/movies/matthew-bournes-swan-lake/
Pangeran Samsung Dilarang Bekerja di Samsung Lagi
Kasus hukum yang menjerat Vice Chairman Samsung Lee Jae-yong atau Jay Y Lee, membuat pusing bagi sang konglomerat. Sebagian besar, dikarenakan tingkat kendali yang ia miliki.
Situasi ini juga mengakibatkan batasan-batasan tertentu diberlakukan padanya. Kementerian Kehakiman Korea Selatan telah memberi tahu Jay Y Lee bahwa dia tidak dapat dipekerjakan lagi oleh Samsung, meski dia adalah pewaris takhta di perusahaan tersebut.
Dikutip detikINET dari SamMobile, Minggu (14/3/2021) Jay Y Lee juga telah diberitahu tentang prosedur yang akan dia lalui untuk mendapatkan persetujuan agar bisa dipekerjakan lagi di Samsung.
Larangan ini memang tidak akan memengaruhi cara kerja kepemimpinan di level atas di Samsung. Jay Y Lee hanya memiliki gelar simbolis dan tidak langsung dipekerjakan perusahaan elektronik asal negeri Gingseng ini. Adapun legalitas larangan berasal dari Undang-Undang Korea Selatan tentang Hukuman yang Diperburuk untuk Kejahatan Ekonomi Tertentu.
Hukuman karena melakukan penggelapan uang dan pelanggaran kepercayaan yang sedang dijalaninya, otomatis melarang pelanggar bekerja untuk perusahaan yang bersangkutan.
Sang Pangeran Samsung dijatuhi hukuman 2,5 tahun karena memberikan suap senilai 8,68 miliar won, jauh di atas ambang batas yang ditentukan dalam Undang-Undang.
Lee tidak akan dapat dipekerjakan secara langsung oleh Samsung sampai lima tahun berlalu sejak selesainya masa penjara. Bahkan kemudian, pembatasan hanya dapat dicabut setelah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman, Itu pun, jika Jay Y Lee memohon untuk itu.
Namun sebenarnya pembatasan ini tidak banyak berpengaruh karena Jay Y Lee telah mengundurkan diri dari dewan direksi Samsung pada tahun 2019. Sejak itu, dia bekerja tanpa gaji.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar