Tim Laboratorium Forensik (labfor) Polda Bali menemukan tisu magic hingga kondom saat olah TKP kasus guru ajak siswi threesome. Olah TKP dilaksanakan di tempat indekos bu guru Ni Made Sri Novi Darmaningsih (29).
"Kondom dan tisu magic power masih utuh. Dilakukan pemeriksaan sebagai pendukung lain pembuktian, apakah ada 3 sperma di TKP," kata Kasubag Humas Polres Buleleng Iptu I Gede Sumarjaya pada detikcom, Senin (11/11/2019).
Tisu magic sangat mudah diperoleh di apotik dan swalayan dengan harga yang terjangkau. Penggunaan tisu magic diyakini bisa memperbaiki performa pria saat bercinta namun nyatanya tidak sesederhana itu. Berikut 3 hal yang wajib diketahui seputar tisu magic.
1. Tidak mengatasi ejakulasi dini
Bagian ujung penis yang diusap tisu basah bisa menjadi kebas alias mati rasa. Pakar andrologi dan seksologi Prof Dr dr Wimpie Pangkahila, SpAnd, FAACS, pernah mengatakan efek itu kerap diyakini bisa bantu 'ngegas' karena sifatnya yang seperti anastesi lokal. Pria berharap bisa ereksi lebih lama dengan kulit yang kebas selama kurun waktu tertentu.
"Namanya juga usaha untuk mengatasi ejakulasi dini, tentu boleh mengusahakan berbagai cara. Namun efeknya tidak akan lama bagi yang sudah merasakan manfaatnya. Sedangkan bagi yang lain mungkin tidak merasakan manfaatnya, karena memang ejakulasi dini tidak bisa diatasi hanya dengan tisu magic," kata dr Wimpie.
2. Berisiko bagi kesehatan kulit penis
Kontak langsung antara kulit dengan tisu magic ternyata berisiko bagi kesehatan penis. Kulit pada penis yang cenderung sensitif sehingga berisiko memancing reaksi alergi akibat bahan-bahan tisu magic.
"Untuk setiap bahan kadang bisa menimbulkan alergi, namun pada orang-orang tertentu. Karena kulit area penis cenderung sensitif," kata dokter pesialis kulit dan kelamin dr I Gusti Nyoman Darma Putra, SpKK, dari D&I Skin Centre Bali kepada detikcom beberapa waktu lalu.
3. Kadang dipakai untuk cedera saat olahraga
Efek tisu magic yang bisa membuat kebas kerap kali digunakan saat cedera ketika berolahraga. Namun demikian menurut praktisi kesehatan olahraga, dr Sophia Benedicta Hage, SpKO, efeknya hanya sementara dan tidak mengurangi bengkak.
"Tisu magic bisa meredakan cedera? Enggak. Mendingan beli es batu," katanya.
"Yang berbahaya adalah ketika cedera namun kita tidak mengurangi bengkaknya," ujar dr Sophia. https://bit.ly/32RtdBz
Ditemukan di TKP Guru Ajak Siswi Threesome di Bali, Apa Manfaat Tisu Magic?
Tim Laboratorium Forensik (labfor) Polda Bali menggelar olah TKP kasus bu guru Ni Made Sri Novi Darmaningsih (29) mengajak siswinya threesome di Buleleng, Bali. Hasilnya ditemukan kondom hingga tisu magic di tempat indekosnya.
"Di TKP ditemukan kondom dan tisu magic power, tapi tidak disita karena tidak terkait. Yang disita tisu yang ada di kamar mandi untuk dilakukan pemeriksaan labfor," kata Kasubag Humas Polres Buleleng Iptu I Gede Sumarjaya kepada detikcom, Senin (11/11/2019).
Sebelum muncul kasus guru mengajak threesome muridnya di Bali, tisu magic sempat dikaitkan dengan pembunuhan PSK online di Karawang. Tisu magic yang biasanya dijual bersama kondom sangat mudah diperoleh di apotek dan swalayan.
Tisu magic kerap diklaim sebagai salah satu cara meningkatkan performa bercinta pria dengan membuat ereksi lebih bertahan lama sebelum ejakulasi. Klaim ini dibantah seksolog dan pakar andrologi Prof Dr dr Wimpie Pangkahila, SpAnd, FAACS, dari Universitas Udayana, Bali.
"Harapannya adalah tidak cepat mengalami ejakulasi karena kulit sekitar area sensitif telah kebas atau mati rasa. Pada beberapa orang mungkin ada efeknya, tapi tidak mengatasi persoalan yang sebenarnya. Jika memang mengalami ejakulasi dini pergilah berobat yang benar supaya masalah segera teratasi," kata dr Wimpie pada detikcom beberapa waktu lalu.
Menurut dr Wimpie, manfaat tisu magic dalam mencegah ejakulasi hanya bersifat sementara. Pria akan kembali mengalami masalah seksual tersebut saat efek tisu magic telah hilang. Ejakulasi dini pada pria sebetulnya bisa diatas, karena itu dr Wimpie berharap pria yang mengalaminya segera berkonsultasi dan mendapat terapi dari dokter. https://bit.ly/2XkjCSS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar