Kamis, 05 Desember 2019

Pedagang Makanan Sedih Sepinya Pelanggan di Reuni 212

 Reuni 212 tahun 2019 ini digelar pada hari Senin, (2/12/2019). Berbeda dengan tahun lalu, reuni kali ini digelar di hari kerja dan waktunya pun sangat terbatas.

Hal tersebut berdampak kepada para pedagang makanan di reuni 212 hari ini. Salah satunya Maulana (25), pedagang kerak telur asal Pancoran, Jakarta Selatan.

"Pedagang semua pada menangis, pusing semua hari ini. Nggak sesuai harapan, sepi," kata Maulana di Monas, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2019).

Ia yang menyiapkan 30 porsi untuk didagangkan pagi ini mengaku baru laku 7 porsi.

"Bawa hanya 30 porsi, lagi sepi. Ini dari jam 4 saya dagang baru kejual 7 porsi," papar dia.

Selain digelar di hari kerja, salah satu penyebab para pedagang mengeluh yakni karena pintu ke dalam Monas dari parkiran IRTI ditutup, sehingga massa reuni 212 tak melewati para pedagang di kawasan kuliner Monas.

"Masalahnya di pintu saja. Di sana ditutup, semua lewat gerbang utama. Jadi nggak lewat sini, nggak kedapatan kita," tutur Maulana.

Selain Maulana, Siti (25), pedagang nasi goreng juga mengaku sepi pelanggan. Bahkan, ia mengaku belum menjual seporsi pun hari ini.

"Belum ada yang beli, belum laku sepiring juga. Sepi sekali. Padahal saya nggak pulang dari semalam untuk reuni 212 ini," kata Siti.

Di samping Siti, juga ada seorang pedagang sop iga yang bernama Fatimah (42). Ia mengeluhkan dagangannya yang belum laku. Sebab, di luar pun para massa reuni 212 banyak yang membagikan makanan gratis.

"Pada gratis semua di luar. Bagi-bagi itu, kue-kue," jelas Fatimah.

Ia sendiri kesal melihat para pedagang liar yang menjajakan makanannya di luar kawasan Monas.

"Yang dagang di luar kan orang liar semua. Kita jadi nggak dapat," tutup Fatimah.

Dagang Peci di Reuni 212, Pedagang Ini Raup Omzet Jutaan Rupiah

Kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat dikerubungi para pedagang yang membuka lapak di Reuni 212 pagi ini. Gelaran akbar ini jadi ajang menggiurkan bagi para pedagang, salah satunya bagi pemuda asal Bandung, Rizky (29).

Rizky yang menjajakan dagangannya mulai dari peci, blangkon, baju muslim pria, dan juga slayer mengaku sudah raup omzet sekitar Rp 7 juta.

"Ya Alhamdulillah, sudah dapat kurang lebih Rp 7 juta," kata Rizky di Monas, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2019).

Ia mulai menjajakan dagangannya sejak pukul 4.00 pagi. Ia membawa 700 produk untuk berdagang di Reuni 212 ini.

"Buka dari jam 4 pagi tadi. Bawa penutup kepala semuanya ya kira-kira 500-an. Kalau baju bawa 10 kodi, satu kodinya 20 potong," terang Rizky.

Meski begitu, ia mengakui bahwa penjualannya menurun jika dibandingkan dengan Reuni 212 tahun 2018. Kala itu, ia bisa meraup omzet hingga Rp 15 juta.

"Kalau tahun lalu itu Rp 15 juta sampai," ungkapnya.

Menurutnya, salah satu faktor menurunnya penjualan ia pagi ini karena memang massa Reuni 212 kali ini lebih sedikit jika dibandingkan tahun lalu. Pasalnya, tahun ini Reuni 212 diadakan pada hari Senin.

"Tapi lebih ramai tahun lalu dibandingkan tahun ini. Karena hari Senin, tahun lalu kan hari minggu. Jadi hari ini yang kerja ya masuk kerja, yang sekolah ya masuk sekolah," pungkas dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar