Rabu, 11 Desember 2019

Sebuah Revolusi Toilet Ala China

China pelan-pelan memperbaiki aspek-aspek penunjang pariwisatanya. Seperti salah satunya, dengan melakukan revolusi toilet di tempat wisata!

Jika traveler berkunjung ke sebuah destinasi, pastilah kita ingin menemukan toilet yang bersih dan nyaman. Toilet merupakan salah satu aspek penilaian turis dalam berkunjung ke suatu tempat.

Dilansir dari CNN Travel, Sabtu (28/7/2019), China merupakan negara yang mempunyai pemandangan alam yang indah dan budaya yang kaya. Tapi sayang, kebersihan toilet di sana menjadi kendala bagi turis yang berkunjung.

China dikenal mempunyai reputasi toilet yang mengerikan. Lalu pada tahun 2015, Presiden Xi JInping mengadakan kampanye revolusi toilet di China demi meningkatkan pariwisata. Menurutnya, toilet bersih merupakan landasan masyarakat yang beradab serta dapat meningkatkan kebersihan massa.

Akhirnya, revolusi toilet pun dilakukan. 68.000 Toliet di buka di sekitar kawasan pariwisata semenjak Presiden Xi Jinping melakukan kampanye. Cagar Alam Jiuzhaigou di Provinsi Sichuan juga mempunyai serangkaian toilet ramah lingkungan.

Ternyata, organisasi-organisasi di Negara China lebih memprioritaskan dekorasi gedung yang mewah dan fasilitasnya. Ketimbang memerhatikan kondisi toilet mereka.

Padahal toilet merupakan aspek yang sangat penting bagi suatu pariwisata. Kenyamanan turis harus diperhitungkan. Turis akan merasa nyaman berkunkung ke suatu tempat jika ia menemukan toilet yang bersih.

Pemerintah China menginginkan adanya perbaikan toilet secara nasional, tetapi yang sebenarnya menjadi tantangan adalah mengubah budaya di Negara tersebut. Jika budaya masyarakat di sana tidak berubah, maka revolusi toilet ini akan berjalan sia-sia.

Menurut Bai Lin, Manager Projek WTO (World Tourism Organization) China, uang bagi mereka tidak menjadi masalah. 'Mind set' adalah permasalahan mereka.

Jika China mampu memproduksi segala alat teknologi canggih yang selalu di ekspor ke beberapa negara, China harus mampu meningkatkan kualitas toilet mereka. Setuju nggak traveler?

Soal Toilet Canggih, Jepang Juaranya

Bicara soal toilet canggih, tentunya tak lepas dari Jepang. Toilet-toilet di negara ini dilengkapi beragam tombol canggih dengan beragam fungsi.

Setiap negara pasti memiliki ciri khasnya masing-masing. Begitu juga dengan toiletnya. Antara satu negara dan negara lain ada yang berbeda.

Toilet juga menjadi masalah tersendiri buat orang Indonesia yang biasa di dalam toiletnya terdapat air. Sementara di Eropa, Amerika dan Australia justru mengaplikasikan toilet kering.

detikTravel berkesempatan berkunjung ke Jepang belum lama ini, bersama dengan dua d'Traveler yang beruntung memenangkan kompetisi Libur Lebaran ke Hokkaido gratis, yaitu Martha Simandjuntak dan Wahyu Pradana Wahyono. Nah, di Negeri Sakura, toiletnya terbilang canggih. Selain banyak tombol-tombol, toiletnya pun cocok untuk orang Indonesia yaitu dilengkapi dengan air untuk bersih-bersih setelah buang air.

Tetapi jangan sampai bingung karena terlalu banyak tombol, bisa-bisa tidak keluar dari toilet akibat kebingungan. Jangan heran, kalau pertama kali duduk, toilet seat terasa hangat untuk kenyamanan si penggunanya karena memakai pemanas.

Ada beberapa tombol yang bisa digunakan untuk menyiram dan membersihkannya. Air untuk membersihkan diri tidak keluar dari shower, melainkan dari bagian dalam toilet.

Tersedia tombol untuk membersihkan bagian tubuh usai membuang air besar atau kecil dan juga membersihkan toilet itu sendiri.

Untuk menambah privasi penggunanya, toilet di Jepang memiliki suara layaknya gemercik air dengan hanya menekan tombolnya saja. Tak seperti toilet di Indonesia, tombol flush terpisah dari toilet.

Biasanya tombol flush dengan tulisan 'flush' ditempel di bagian tembok dengan dua pilihan volume air. Ada yang besar ada yang kecil. Kalau tidak ada tulisan 'flush' maka perhatikan saja gambar mirip pusaran air di sekitar tombol-tombol yang ada.

Tisu yang disediakan di dalam toilet cukup berlimpah. Tapi tak perlu bingung membuangnya di mana kalau tidak tersedia tempat sampah. Umumnya di Jepang, tisu toilet yang sudah dipakai dibuang ke dalam toilet kemudian tekanlah tombol flush. Tisu tersebut dibuat khusus untuk dapat larut dalam air. Sedangkan untuk membuang pembalut telah disediakan tempat sampah sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar