Juru bicara Kementerian BUMN mengumumkan Sentra Vaksinasi Bersama BUMN kini diperbolehkan untuk lansia dengan KTP di luar DKI Jakarta. Pelaksanaan vaksinasi di Istora GBK yang berlangsung sejak 8 Maret diperluas agar mempercepat target vaksinasi pada lansia.
"Iya sudah bisa (untuk lansia non KTP DKI Jakarta)," jelas Arya Sinulingga saat dikonfirmasi detikcom Selasa (16/3/2021).
Syarat vaksinasi lansia untuk non KTP DKI diharuskan membawa surat keterangan domisili di wilayah DKI Jakarta. Pendaftaran dibuka sejak 16 Maret 2021 hingga 5 April 2021.
Dihubungi terpisah, juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi juga membenarkan sentra vaksinasi yang diperbolehkan untuk lansia Non KTP DKI Jakarta.
"Iya (diperbolehkan). Kan memang target lansia," jelas dr Nadia.
Berikut syarat lengkap vaksinasi COVID-19 lansia di Sentra Vaksinasi Bersama BUMN.
1. Lansia dengan membawa KTP Asli
2. Untuk KTP Non-DKI Jakarta wajib membawa Surat Keterangan Domisili di wilayah DKI Jakarta
3. Wajib hadir tepat waktu sesuai jadwal yang ada di e-voucher
4. Tetap menjaga protokol kesehatan selama di area vaksinasi
5. Wajib membawa bukti e-voucher agar dapat diperkenankan selama di area vaksinasi
6. Bagi mereka yang datang tanpa mendaftar atau peserta yang datang di luar jadwal tidak akan dilayani
7. Bagi peserta yang berobat rutin untuk penyakit kronis, mohon dapat membawa surat rekomendasi vaksin dari dokter spesialis.
https://nonton08.com/movies/hangout/
Bio Farma Sebut Tidak Semua Vaksin Sinovac Kedaluwarsa di Maret
- Masyarakat diminta untuk tidak khawatir mengenai isu vaksin Sinovac yang disebut kedaluwarsa 25 Maret. Juru bicara vaksinasi Bio Farma Bambang Heriyanto menegaskan 3 juta dosis vaksin CoronaVac yang datang di tahap awal sudah habis terpakai.
"Ya sudah habis, itu kan buat nakes ya. Dari 3 juta ini juga batchnya bermacam-macam. Bukan 3 juta di Maret semua," ujarnya kepada detikcom, Selasa (16/3/2021).
Vaksin yang disebut kedaluwarsa atau lebih tepatnya memiliki shelf life (masa simpan) hingga Maret adalah CoronaVac yang diproduksi Sinovac. Berbentuk vaksin siap pakai, diterima secara total sebanyak 3 juta dosis. Vaksin ini sudah tiba di Desember 2020 dan Januari 2021.
Bambang menjelaskan dari total 3 juta dosis yang diterima, tidak semua masa pakainya habis di Maret 2021. Untuk 1,8 juta dosis yang diterima pada Januari 2021, masa tahannya disebut sampai Mei 2021.
"Semua bilangnya tanggal 25 Maret, ini yang mana. Itu hanya satu batch dari sekian batch. Jangankan yang 1,2 juta, yang 1,8 juta yang ED (expired date)-nya Mei juga sudah habis," terang Bambang.
"Jadi sebetulnya nggak ada isu. Barangnya sudah nggak ada, tapi ribut," lanjutnya.
Seluruh vaksin CoronaVac siap pakai berjumlah 3 juta dosis sudah didistribusikan kepada kelompok prioritas dan sudah disuntikkan. Saat ini yang beredar adalah vaksin Corona produksi Bio Farma, yang bahan baku atau bulk-nya dari Sinovac.
Sama seperti CoronaVac, masa simpan vaksin produksi Bio Farma juga tetap mengikuti keputusan BPOM yakni 6 bulan, menggunakan real time stability test.
"Kami mengikuti keputusan BPOM. Untuk itu, sejak awal, kami jaga betul agar penggunaannya tetap dalam rentang shelf life," jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar