Sabtu, 03 April 2021

Hati-hati, Ini Efeknya Jika Makan Telur Setiap Hari

 Telur merupakan salah satu menu sarapan yang banyak disukai orang. Beberapa orang mengonsumsinya setiap pagi. Sebenarnya, aman nggak sih kalau terlalu sering?

Pada dasarnya, telut mengandung sejumlah nutrisi yang menyehatkan. Paling utama, telur adalah sumber protein yang murah meriah.


Tapi bagi yang suka menyantapnya setengah matang, mengkonsumsi telur terlalu banyak bisa menyebabkan keracunan karena adanya bakteri Salmonella. Bakteri itu bisa ada di dalam telur, meski kondisinya bersih dan tidak retak.


Terlalu banyak makan telur juga bisa rentan terkena alergi. Beberapa tipe tubuh yang rentan makan telur biasanya akan merasa perut kembung dan mual. Dikutip dari berbagai sumber, berikut beberapa efek lainnya jika makan telur setiap hari.


1. Mual

Salah satu efek yang muncul karena terlalu banyak makan telur adalah mual. Hal ini karena kandungan gas yang ada pada telur bisa menyebabkan iritasi pada lambung.


2. Muncul jerawat

Jika terlalu banyak makan telur juga bisa menyebabkan timbulnya jerawat. Ini disebabkan kandungan lemak dan kolesterol yang ada di dalam telur bisa menyumbat pori-pori.


Saat pori-pori kulit tersumbat, kulit wajah akan mudah menyerap debu dan sinar radikal bebas. Sehingga menyebabkan munculnya jerawat.


3. Kolesterol

Kolesterol juga meningkat akibat terlalu banyak makan telur, terutama bagian kuningnya. Dikutip dari Healthline, bagian kuning telur mengandung kolesterol yang tinggi.


4. Kelebihan protein

Telur merupakan protein yang paling sering dikonsumsi banyak orang. Tetapi, jika terlalu banyak bisa berakibat fatal bagi kesehatan, terutama untuk penderita penyakit ginjal.


Hal itu bisa merusak kemampuan ginjal dalam menyaring racun dari darah.

https://indomovie28.net/movies/holidays/


Sudah Mau Sekolah Tatap Muka, Kapan Para Siswa Dapat Vaksin COVID-19?


Kabar baik datang dari salah satu produsen vaksin COVID-19 asal Amerika Serikat, Pfizer, yang baru mengumumkan hasil uji klinisnya pada anak dan remaja. Disebutkan, vaksin ini aman dan efektif bagi anak usia 12-15 tahun.

Temuan ini cukup penting karena di banyak tempat, sekolah tatap muka akan kembali dibuka. Tidak terkecuali di Indonesia. Rencana ini dibayangi kekhawatiran karena hingga kini belum ada satupun vaksin COVID-19 yang disetujui penggunaannya pada anak dan remaja di bawah usia 18 tahun.


Selain Pfizer, sejumlah produsen vaksin COVID-19 juga berlomba-lomba mendapatkan data keamanan dan kemanjuran produknya pada anak dan remaja. Uji klinis vaksin telah dan sedang dilakukan di sejumlah negara demi mendapat persetujuan untuk dipakai pada anak-anak.


Moderna misalnya, baru-baru ini telah mengawali uji klinis vaksin berbasis mRNA pada anak usia 6 bulan hingga 11 tahun. Dikutip dari CNN, uji klinis ini melibatkan partisipan sebanyak 4.644 anak dan diperkirakan selesai akhir 2021.


Selain itu, Johnson and Johnson juga telah mengumumkan rencananya untuk memulai uji coba pada anak usia 12 hingga 18 tahun. Demikian juga perusahaan asal Inggris, AstraZeneca, yang akan segera melakukan uji klinis pada usia 6-17 tahun.

https://indomovie28.net/movies/the-snow-queen-5/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar