Kamis, 19 November 2020

Bahan Apa Saja yang Ada di Dalam Vaksin? Ini Penjelasan WHO

 Perkembangan vaksin COVID-19 di dunia menjadi topik perbincangan yang hangat. Kabar terbaru dari kandidat vaksin yang dikembangkan perusahaan BioNTech-Pfizer misalnya dalam laporan disebut efektif sampai dengan 90 persen, sementara vaksin buatan Rusia "Sputnik V" diklaim efektif 92 persen.

Terkait hal tersebut, mungkin tidak semua paham sebetulnya bahan atau komponen apa saja yang ada di dalam vaksin. Ini terlihat dari beberapa survei yang melihat masih ada orang-orang yang ragu menerima vaksin.


Dikutip dari halaman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), berikut penjelasan komponen yang umumnya ada pada vaksin:


1. Antigen

Semua vaksin mengandung komponen aktif (antigen) yang berfungsi memicu respons imun, atau bahan lainnya yang dirancang untuk membuat komponen aktif tersebut.


Antigen ini terbuat dari bagian-bagian kecil organisme penyebab penyakit, misalnya protein atau gulanya. Selain itu antigen bisa juga terbuat dari organisme penyebab penyakit yang utuh, namun dalam bentuk yang sudah dilemahkan.


2. Pengawet

Bahan pengawet dibutuhkan agar vaksin tidak mudah terkontaminasi begitu wadahnya dibuka bila akan dipakai untuk vaksinasi lebih dari satu orang. Sementara vaksin dalam wadah satu dosis pakai biasanya tidak mengandung pengawet.


Pengawet yang umum digunakan untuk vaksin adalah 2-phenoxyethanol. Senyawa ini sudah lama digunakan dalam berbagai produk bayi karena tidak terlalu beracun bagi manusia.


3. Stabilizer

Stabilizer adalah senyawa yang dipakai untuk mencegah terjadinya reaksi kimia antar komponen dan mencegah vaksin menempel pada wadah. Stabilizer yang biasa dipakai mulai dari gula (laktosa, sukrosa), asam amino (glisina), dan protein (rekombinan albumin manusia dari ragi).


4. Surfaktan

Surfaktan adalah senyawa yang menjaga bahan-bahan di dalam vaksin tercampur dengan baik, tidak menggumpal. Senyawa ini juga umum dipakai untuk membuat makanan, seperti misalnya es krim.


5. Senyawa pengencer

Air steril umum digunakan di dalam vaksin sebagai pengencer. Tujuannya agar konsentrasi bahan yang ada di dalam vaksin sesuai sebelum digunakan.


6. Senyawa pembantu

Beberapa vaksin dibuat dengan tambahan senyawa pembantu, seperti aluminium fosfat, aluminium hidroksida, atau aluminium sulfat dalam dosis kecil. Tujuannya agar respons imuns yang dihasilkan di dalam tubuh jadi lebih baik.


"Aluminium ini sudah terbukti tidak menimbulkan masalah kesehatan jangka panjang. Manusia juga sudah terbiasa mengonsumsi aluminium setiap makan atau minum," tulis WHO.

https://indomovie28.net/movies/uperthief-inside-americas-biggest-bank-score/


9 Negara Ini Masih 'Bebas' COVID-19, Mana Saja?


 Kasus Corona dunia global sudah tembus lebih dari 50 juta. Bahkan beberapa di antaranya kembali mencatat lonjakan kasus COVID-19.

Meski begitu, masih ada beberapa negara yang sama sekali belum mencatat kasus COVID-19 di wilayahnya. Wabah Corona ini pertama kali merebak sejak akhir Desember lalu, di Wuhan, China.


Mudah menular

Virus yang menyebabkan penyakit pernapasan ini dapat ditularkan melalui droplet, hingga kemungkinan bertahan di udara. Setidaknya virus Corona saat ini telah menginfeksi 188 negara di seluruh dunia.


Selain itu, pejabat kesehatan, para ilmuwan, dan pemerintah terus meminta masyarakat untuk terus menerapkan jaga jarak fisik (physical distancing) dan tidak keluar rumah jika memang ada keperluan yang mendesak.


Data yang dikutip dari Worldometer, per hari ini Kamis (12/11/2020) sudah ada 52.441.495 kasus terinfeksi di seluruh dunia, dengan 1.289.754 kematian.


Meski saat ini seluruh dunia masih ditakutkan dengan penyebaran virus Corona COVID-19, namun hingga saat ini masih ada negara yang tidak terkena virus Corona.


Dikutip dari laman News Week, ada beberapa negara yang belum melaporkan adanya kasus virus Corona.


Ini daftar 9 negara yang tidak terkena virus Corona. Mana saja?

Mikronesia

Kiribati

Nauru

Korea Utara

Palau

Samoa

Tonga

Turkmenistan


Apa yang dilakukan?

Pada bulan Maret lalu, negara Samoa mengumumkan keadaan darurat dan perbatasannya untuk ditutup, hanya memungkinkan masuknya warga dan penduduk yang kembali.


Beberapa negara menerapkan penutupan sebagian perbatasan, memberlakukan larangan perjalanan atau pembatasan lain bagi mereka yang bepergian dari daerah yang paling terdampak terkena wabah.


Nauru, sebuah pulau Mikronesia, memberlakukan pembatasan masuk bagi mereka yang pernah mengunjungi China, Hong Kong, Makau, Korea Selatan, Italia atau Iran dalam 21 hari sebelum melakukan perjalanan ke Nauru.


Negara Turkmenistan di Asia Tengah, yang menutup perbatasannya tetapi membukanya kembali pada bulan Juni, belum menyatakan adanya infeksi COVID-19.


Kedutaan Besar AS di Turkmenistan menyatakan, Turkmenistan belum secara resmi mengakui kasus COVID-19 di dalam perbatasannya dan mungkin enggan melakukannya jika kasus dikonfirmasi.

https://indomovie28.net/movies/a-delicious-flight/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar