Kamis, 19 November 2020

Satgas COVID-19 Jawab Kemungkinan Indonesia Pakai Vaksin COVID-19 Pfizer

  Vaksin COVID-19 buatan BioNTech-Pfizer dilaporkan 90 persen efektif memberikan efek perlindungan. Hal ini diketahui dari hasil analisa awal uji klinis tingkat tiga.

Kabar keberhasilan vaksin COVID-19 ini mengundang berbagai reaksi di dunia internasional. Ada optimisme bahwa vaksin dapat segera membantu kehidupan kembali seperti sedia kala sehingga beberapa negara dilaporkan sudah mulai meneken kontrak pembelian.


Bagaimana di Indonesia?

Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, menjelaskan tidak menutup kemungkinan vaksin BioNTech-Pfizer juga digunakan di Indonesia.


"Pada prinsipnya pemerintah Indonesia terbuka terhadap kandidat vaksin yang cocok dan efektif. Namun tetap harus mempertimbangkan berbagai aspek pendukung kandidat vaksin tersebut," kata Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB pada Kamis (12/11/2020).


Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pernah mengaku masuknya vaksin Corona Pfizer ke Indonesia masih menjadi pertimbangan. Sebab, masih banyaknya pembahasan soal pengadaan vaksin.


"Ini disiapkan untuk menjadi bagian berikutnya (dari pengadaan vaksin di dalam negeri), karena masih banyak yang dibahas terkait pengadaan vaksin... Indonesia tentunya dari berbagai vaksin itu dipertimbangkan, tapi kami belum memasukkan Pfizer sebagai salah satu (pada saat ini)," ungkap Airlangga beberapa hari lalu.

https://indomovie28.net/movies/the-elephants/


Kacau! Wisatawan Luar Negeri Palsukan Hasil Tes Corona Demi Bisa Liburan


 Sebagian orang rupanya sudah tak sabar untuk pergi berlibur. Pasalnya, selama pandemi COVID-19 berbagai aktivitas mulai dibatasi demi meminimalisir penularan virus Corona.

Terlebih saat ini banyak negara mewajibkan wisatawan untuk melampirkan hasil tes bebas Corona sebagai syarat bepergian. Sayangnya syarat ini justru disalahgunakan oleh sejumlah oknum.


Dikutip dari Fox5, sejumlah negara melaporkan kasus pemalsuan hasil tes Corona yang dilakukan oleh beberapa oknum. Kasus ini terjadi di Prancis, Brasil, dan Inggris. Berikut ini ringkasannya.


Prancis

Pekan lalu pejabat Prancis menangkap enam pria dan satu wanita yang terlibat dalam kasus penjualan sertifikat tes Corona palsu kepada para wisatawan. Mereka menjual dengan harga antara 180 dolar AS (2,5 juta rupiah) hingga 360 dolar AS (5 juta rupiah) di Bandara Charles de Gaulle di Paris.


Mereka dituduh atas pemalsuan dokumen dan keterlibatan dalam penipuan.


Penyelidikan kasus pemalsuan ini disebutkan telah dilakukan sejak September 2020. Saat itu seorang wisatawan kedapatan menggunakan hasil tes Corona palsu saat check-in dalam penerbangan ke Ethiopia.


Brasil

Sebanyak 4 wisatawan domestik berhasil diamankan otoritas Brasil pada 29 Oktober lalu. Mereka diduga telah memalsukan hasil tes Corona untuk mengunjungi kepulauan Fernando de Noronha.


Ketika petugas meminta untuk melakukan tes ulang, mereka menolak dan menunjukkan hasil tes yang lebih baru. Namun, ketika petugas menghubungi laboratorium, diketahui dokumen tersebut telah diubah.


Inggris

Lancashire Telegraph melaporkan, seorang wisatawan pria asal Inggris dapat melakukan perjalanan ke Pakistan setelah seorang teman membantunya memberikan hasil tes palsu negatif Corona.


Dalam dokumen tersebut, ia mengubah nama dan tanggal ulang tahunnya. Selain itu, pria itu juga mengubah masa berlaku hasil tes tersebut.


Telegraph juga melaporkan, ada agen perjalanan yang menjanjikan kepada seseorang bahwa mereka akan memberikan hasil tes palsu negatif Corona seharga 66 dolar AS atau sekitar 900 ribu rupiah,


Ia mengubah dokumen untuk menunjukkan nama dan ulang tahunnya. Ia juga mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa dia mengubah tanggal pengujian menjadi dalam batas waktu yang ditentukan.


The Telegraph juga melaporkan bahwa agen perjalanan menjanjikan seseorang bahwa mereka akan memberikan hasil tes negatif seharga 66 dolar AS atau Ro 936 ribu, meski wisatawan tersebut dinyatakan positif.

https://indomovie28.net/movies/the-elephant-man/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar