Pemerintah melaporkan penambahan kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada hari Senin (30/11/2020). Ada penambahan 4.617 kasus sehingga total pasien terkonfirmasi saat ini sudah mencapai 538.883 kasus semenjak virus Corona mewabah di Indonesia.
DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus paling tinggi sebanyak 1.099 kasus, disusul Jawa Tengah sebanyak 899 kasus dan Jawa Barat sebanyak 741 kasus baru per 30 November.
Dikutip dari laman covid19.go.id, hari ini ada sebanyak 4.725 kasus sembuh, sementara kasus kematian Corona tercatat 130 orang.
Berikut detail sebaran 4.617 kasus baru Corona di Indonesia pada Senin (30/11/2020):
DKI Jakarta: 1.099 kasus
Jawa Tengah: 899 kasus
Jawa Barat: 741 kasus
Jawa Timur: 400 kasus
Banten: 262 kasus
Lampung: 145 kasus
Riau: 136 kasus
Kalimantan Timur: 116 kasus
Sulawesi Utara: 115 kasus
Sulawesi Selatan: 105 kasus
Sumatera Barat: 92 kasus
Bali: 89 kasus
Sumatera Utara: 77 kasus
Sulawesi Tengah: 60 kasus
Maluku: 43 kasus
DI Yogyakarta: 41 kasus
Sumatera Selatan: 35 kasus
Jambi: 30 kasus
Kalimantan Utara: 24 kasus
Nusa Tenggara Timur: 20 kasus
Papua Barat: 19 kasus
Kepulauan Riau: 14 kasus
Kalimantan Selatan: 12 kasus
Aceh: 10 kasus
Bangka Belitung: 8 kasus
Nusa Tenggara Barat: 8 kasus
Sulawesi Barat: 7 kasus
Papua: 5 kasus
Bengkulu: 2 kasus
Maluku Utara: 2 kasus
Sulawesi Tenggara: 1 kasus
Sementara itu, 5 provinsi tertinggi kasus Corona positif akumulatif ada di beberapa wilayah sebagai berikut:
DKI Jakarta: 136.861 kasus
Jawa Timur: 61.883 kasus
Jawa Tengah: 55.896 kasus
Jawa Barat: 52.517 kasus
Sulawesi Selatan: 20.657 kasus
https://nonton08.com/movies/secret-zoo/
Kasus COVID-19 Terus Cetak Rekor, IDI Khawatir Makin Banyak Nakes Gugur
Kasus harian COVID-19 di Indonesia dalam beberapa hari terakhir terus mencetak rekor tertinggi. Penambahan kasus baru tertinggi terjadi pada hari Minggu (29/11/2020), dengan 6.267 kasus COVID-19 yang terkonfirmasi.
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dr Daeng Mohammad Faqih, menyebut ini terjadi karena masyarakat yang masih tidak disiplin terhadap protokol kesehatan. Ia berharap semua pihak dapat berkomitmen terhadap protokol kesehatan, terutama para pemimpin dan tokoh masyarakat.
"Ayolah komitmen bareng-bareng terutama pimpinan-pimpinan masyarakat. Karena pimpinan masyarakat ini ditiru dan didengarkan oleh anggota masyarakatnya," kata dr Daeng dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB, Senin (30/1/2020).
"Kasih contoh komitmen melakukan protokol kesehatan 3M, jangan sampai lengah. Kalau lengah tidak melakukan 3M, pimpinan masyarakat tidak memberi contoh, tidak mengkampanyekan, tidak mengarahkan anggota masyarakatnya, kita khawatir ke depan akan semakin tinggi," lanjutnya.
dr Daeng menyebut dalam wabah COVID-19 hal yang paling jadi perhatian adalah kecepatan penambahan kasus atau mudahnya terjadi penularan. Meski angka kesembuhannya tinggi, bila kasus bertambah dengan cepat dalam waktu yang singkat maka sistem kesehatan terancam kolaps. Dikhawatirkan semakin banyak tenaga kesehatan (nakes) yang gugur.
"Dokter saja dengan meningkatnya angka yang tinggi ini dilaporkan banyak yang gugur. Sekarang sampai 180 dokter yang gugur," pungkas dr Daeng.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar