Senin, 23 November 2020

Kasus Sembuh Virus Corona Indonesia Tembus 400 Ribu, Ini Sebarannya

 Total kasus sembuh virus Corona COVID-19 di Indonesia tembus 400 ribu kasus. Per hari ini Rabu (18/10/2020) ada 3.711 penambahan kasus sembuh, sehingga total kasus sembuh tercatat sebanyak 402.347 kasus. Sedangkan, total kasus positif sudah mencapai 478.720 kasus dan meninggal sebanyak 15.503 kasus.

Jika dilihat dari angka kumulatifnya, DKI Jakarta memiliki kasus sembuh Corona terbanyak yaitu 111.855 orang. Sementara Jawa Timur berada di posisi kedua dengan 50.901 kasus sembuh.


Berikut sebaran 402.347 kasus sembuh Corona di Indonesia.

Aceh: 6.410

Sumatera Utara: 11.995

Sumatera Barat: 14.075

Riau: 14.702

Jambi: 1.040

Sumatera Selatan: 7.219

Bengkulu: 1.108

Lampung: 1.523

Bangka Belitung: 720

Kepulauan Riau: 3.487

DKI Jakarta: 111.855

Jawa Barat: 36.222

Jawa Tengah: 33.849

DI Yogyakarta: 3.712

Jawa Timur: 50.901

Banten: 8.167

Bali: 11.729

Nusa Tenggara Barat: 3.552

Nusa Tenggara Timur: 608

Kalimantan Barat: 1.556

Kalimantan Tengah: 4.249

Kalimantan Selatan: 11.616

Kalimantan Timur: 14.842

Kalimantan Utara: 853

Sulawesi Utara: 4.997

Sulawesi Tengah: 887

Sulawesi Selatan: 17.358

Sulawesi Tenggara: 4.497

Gorontalo: 2.906

Sulawesi Barat: 956

Maluku: 3.583

Maluku Utara: 1.946

Papua: 5.007

Papua Barat: 4.214

https://nonton08.com/movies/the-little-death/


Viral Ustaz Das'ad Bubarkan Jemaah, Contoh Panutan Cegah COVID-19


 Viral di media sosial Ustaz Das'ad Latif membubarkan jemaahnya di Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur (Kaltim). Jemaah berkumpul untuk mendengar kan tausiahnya, sementara Ustaz Das'ad tidak menduga jika ada banyak jemaah yang datang.

Dia lalu membubarkan jemaah demi mencegah terjadinya penularan virus Corona COVID-19. Setelah itu, Ustaz Das'ad Latif kemudian naik ke atas panggung dan langsung mengambil mikrofon dan menjelaskan bahaya wabah Corona jika massa jemaah tidak segera bubar.


"Saya jelaskan bahwa orang berkumpul seperti ini, kalau dia berselawat ramai-ramai, akan dicurahkan rahmat dan kasih sayang Allah. Tapi, kalau dalam pandemi seperti ini, bukan rahmat dan kasih sayang Allah yang dia dapat, tapi wabah Corona," katanya.


"Maka Saudara-saudara sekalian, saya paham Anda cinta dengar dakwah. Tapi, kalau mau dengar dakwah saya, boleh melalui YouTube. Tapi, kalau sudah kena COVID, tidak bisa lagi dengar dakwah," lanjutnya.


Meski demikian, langkah yang dilakukan oleh Ustaz Das'ad diapresiasi oleh Kepala Departemen Epidemiologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Dr dr Tri Yunis Miko Wahyono, yang menyebut bisa membubarkan kerumunan.


"Langkah yang dilakukan oleh dia sudah benar, mengurangi kerumunan," jelas dr Miko saat dihubungi detikcom, Rabu (18/11/2020).


"Jangan dianggap kerumunan kecil itu penularannya kecil," tambahnya.


Apakah yang dilakukan Ustad Das'ad untuk membubarkan jemaah patut dicontoh?

"Perkataannya itu yang bisa dijadikan contoh, perkataannya ya, bahwa 'Anda ini baik, Insya Allah bermanfaat, akan lebih bermanfaat lagi kalau Anda tidak berkerumunan'. Perkataan ini yang bisa menggugah semua orang," pungkasnya.


Bagaimana jika jemaah tetap ingin berada di tempat tersebut dengan kerumunan banyak orang?

dr Miko kembali menegaskan penularan risiko COVID-19 tentu semakin tinggi. Jumlah orang yang tertular COVID-19 akan lebih banyak.


"Penularan COVID-19 akan lebih tinggi bisa 1,5; 1,8; atau 2. Artinya jumlah yang tertular lebih banyak," pungkasnya.

https://nonton08.com/movies/sex-drive/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar