Presiden Joko Widodo meminta libur panjang akhir tahun dikurangi. Belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, jumlah kasus COVID-19 melonjak usai libur panjang.
Arahan presiden tersebut disampaikan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy di YouTube Sekretariat Presiden, Senin (23/11/2020).
"Yang berkaitan dengan masalah libur cuti bersama akhir tahun, termasuk libur pengganti cuti bersama hari raya Idul Fitri, Bapak Presiden memberikan arahan supaya ada pengurangan," kata Muhadjir.
Menurut Kepala Departemen Epidemiologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Dr dr Tri Yunis Miko Wahyono persoalan terkait lonjakan kasus COVID-19 berada di kerumunan. Dalam hal ini, menurut Miko, yang perlu disoroti adalah risiko kerumunan yang muncul.
"Jadi yang diwanti-wanti adalah kerumunannya, kalau kemudian liburan sama-sama ke tempat wisata atau sama-sama kemudian beli oleh-oleh akan terjadi kerumunan," sebutnya saat dihubungi detikcom Senin (23/11/2020).
Miko menyetujui pengurangan liburan akhir tahun demi meminimalisir risiko kerumunan yang muncul. Berkaca pada penambahan kasus COVID-19 pasca libur panjang di pekan-pekan sebelumnya.
"Iya setuju saja, kerumunannya akan sedikit," tegasnya.
Namun apakah penerapan ini akan efektif tekan kasus COVID-19?
Miko kembali menegaskan penurunan kasus COVID-19 semata-mata akan efektif jika seluruh warga kembali mematuhi protokol COVID-19 yang ada. Pasalnya, menurut Miko, saat 60 persen warga yang mematuhi protokol COVID-19, kasus Corona masih terus naik.
"Waktu di awal-awal PSBB saja yang mematuhi protokol 60 persen, itu kasusnya masih terus naik," jelasnya.
Miko berpesan untuk sebijak mungkin menghadapi libur panjang akhir tahun. Sebab, kali ini libur akhir tahun dilaksanakan di tengah pandemi COVID-19.
https://movieon28.com/movies/the-rainbow-troops/
Menkes Terawan Ungkap Persiapan Vaksinasi COVID-19, Sudah Sampai Mana?
Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto mengungkapkan persiapan jelang vaksinasi COVID-19 di Indonesia yang diperkirakan akan berlangsung awal tahun 2021 mendatang.
Dalam rapat terbatas bersama Presiden RI Joko Widodo, ia menyebut Kementerian Kesehatan telah melakukan berbagai persiapan salah satunya rutin melakukan simulasi vaksinasi di beberapa daerah untuk memastikan keamanan dan kelancaran prosesnya.
"Kementerian Kesehatan melakukan berbagai penyiapan mulai dari SDM, fasilitas sarana prasarana dan melakukan simulasi untuk melancarkan bila saatnya vaksinasi nanti dilaksanakan," katanya di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (23/11/2020).
Selain simulasi pelaksanaan vaksinasi, Menkes Terawan mengatakan Kemenkes juga melakukan simulasi terkat pendistribusian vaksin ke daerah-daerah.
"Ini akan terus kami laksanakan secara rutin dan terus menerus supaya nanti tidak terjadi gangguan dan bisa berjalan dengan lancar. Mudah-mudahan semua bisa berlangsung dengan baik jika tiba saatnya kita melakukan vaksinasi," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar