Jumat, 20 November 2020

Terpopuler Sepekan: COVID-19 Disebut Sudah 'Sindemi', Ini Artinya

 Sejak virus Corona COVID-19 ditetapkan sebagai pandemi sejak mewabah di dunia pada awal tahun 2020. Belakangan, sejumlah ilmuwan dunia menyebut COVID-19 bukan lagi pandemi, melainkan sudah menjadi sindemi.

Sindemi sejatinya adalah akronim yang menggabungkan kata sinergi dan pandemi.


Sebenarnya apa itu sindemi?

Menurut Pemimpin Redaksi jurnal ilmiah The Lancet, Richard Horton, sindemi dicirikan sebagai adanya interaksi antara masalah kesehatan dan kondisi lingkungan. Misalnya, kondisi COVID-19 di suatu negara bisa diperparah apabila masyarakatnya juga memiliki kesehatan yang buruk sebelumnya.


"Sindemi dicirikan dengan interaksi biologis dan sosial antara kondisi dan keadaan, interaksi yang meningkatkan kerentanan seseorang terhadap bahaya atau memperburuk hasil kesehatannya," jelas Horton.


Ahli epidemiolog dari Universitas Griffith, Dicky Budiman, memberikan contoh maksud pengertian sindemi yang dimuat dalam jurnal The Lancet tersebut. Sindemi memiliki beberapa aspek yang tak hanya berdasarkan dari ilmu wabah saja, tetapi juga termasuk aspek sosial dan ekonomi.


"Tetapi sudah melihat aspek sosial, ekonomi, jadi misalnya oh kenapa COVID-19 ini di satu negara parah banget, karena dikatakanlah di Amerika itu obesitasnya tinggi, penyakit jantung orangnya banyak, lansia banyak, ketidaksetaraan dalam akses pelayanan kesehatan juga terjadi, nah itu sindemi," ucap Dicky.


Sindemi lebih parah dari pandemi?

Dicky menjelaskan sindemi bukan berarti satu tingkat di atas pandemi. Sindemi merupakan gabungan masalah kesehatan atau kombinasi dari tidak hanya satu penyakit, tetapi dari beberapa penyakit. Misalnya, perpaduan antara COVID-19 dengan diabetes, kanker, dan juga jantung.


"Kalau misalnya COVID-19 ini dilihat dari sisi sindemi sebetulnya ya tetap pandemi juga, karena itu bukan istilah epidemiologi," ungkap Dicky.


"Nah kalau dari sisi pandemi ilmu wabah itu adanya local outbreak, kemudian ada epidemi, ada pandemi, ada juga endemik," lanjutnya.


Sindemi istilah baru?

Sindemi bukanlah sebuah istilah baru. Kata ini diciptakan oleh antropolog medis asal Amerika Serikat (AS), Merill Singer, pada tahun 1990-an untuk menjelaskan situasi ketika ada dua penyakit atau lebih yang saling berinteraksi sedemikian rupa, sehingga menyebabkan kerusakan yang lebih besar ketimbang dampak masing-masing dari penyakit ini.


"Dampak dari interaksi ini juga difasilitasi oleh kondisi sosial dan lingkungan yang entah bagaimana dapat menyatukan kedua penyakit atau membuat populasi menjadi lebih rentan terhadap dampaknya," kata Singer kepada BBC.

https://movieon28.com/movies/the-student/


Kata Warga Soal Vandalisme Alun-alun 'Hits' Kota Tangerang


Alun-alun kota Tangerang menjadi korban aksi vandalisme. Padahal alun-alun ini masih dalam tahap renovasi oleh Pemerintah Kota Tangerang. Terdapat coretan di area lintasan lari atau "jogging track" yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Aksi vandalisme di lintasan lari, Lapangan Ahmad Yani, ditemukan oleh petugas Satpol PP pada Senin (9/11/2020) sekitar pukul 6 pagi. Terdapat coretan di lintasan lari yang berada di depan area tribun. Aksi vandalisme ini diduga dilakukan oleh sekelompok anak kecil yang melakukan aksinya di malam hari.


Dea, warga Tangerang, sangat menyayangkan aksi vandalisme terjadi, sebab lapangan masih dalam tahap renovasi. Ia juga mengecam perilaku vandalisme yang dilakukan di sekitar Lapangan Ahmad Yani.


"Menurut saya sih kaya perilaku yang gimana ya, kan ini baru diperbaiki seenggaknya gitu dihargain kan, hargain usaha yang renovasi, yang perilaku buruk juga sih menurut saya," ujar Dea (16) pada detikcom, Minggu (15/11/2020).


Saat ini Lapangan Ahmad Yani Tangerang belum bisa digunakan oleh warga untuk berolahraga. Hal tersebut disebabkan tahap renovasi masih belum rampung. Selain itu, pengamanan di area Lapangan Ahmad Yani juga diperketat usai aksi vandalisme yang terjadi di kawasan ini. Terdapat sejumlah petugas Satpol PP bertugas untuk membubarkan masyarakat yang masih berolahraga di area lapangan.


Namun Dea mengaku tidak tahu kalau ada imbauan bahwa Lapangan Ahmad Yani belum bisa digunakan untuk berolahraga. Ia dan teman-teman datang ke lokasi untuk berolahraga, dan kaget saat dibubarkan petugas Satpol PP.


"Kaget lah, kemarin kan ngeliat di ig (instagram), sempet rame juga kan di Ahmad Yani, eh pas kesini dibubarin" ujar Dea.


Ia juga mengatakan saat ini Alun-alun kota Tangerang sangat bagus setelah di renovasi. Hal ini dapat membuat warga sekitar Tangerang lebih tertarik untuk berolahraga di kawasan ini. Selain itu ia juga senang adanya rumput sintetis di area lapangan yang membuat olahraga lebih nyaman.

https://movieon28.com/movies/student-a/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar