Setelah 2 hari berturut-turut mencatatkan lebih dari 5 ribu kasus baru, jumlah kasus baru COVID-19 kembali mengalami penurunan. Tercatat hanya 4.106 kasus baru dari 32.861 spesimen yang diperiksa.
Sebelumnya, kasus harian COVID-19 mencatatkan rekor tertinggi pada Jumat (13/11/2020) yakni sebanyak 5.444 kasus. Ketika itu, jumlah spesimen yang diperiksa tercatat sebanyak 42.333 spesimen.
Hari berikutnya, jumlah kasus harian COVID-19 turun sedikit tetapi masih berada di atas level 5 ribu kasus perhari. Sabtu (14/11/2020), ada 5.272 kasus baru dari 41.336 spesimen yang diperiksa.
Berikut riwayat penambahan kasus dan jumlah spesimen yang diperiksa dalam sepekan.
15 November: 4.106 kasus baru dari 32.861 spesimen
14 November: 5.272 kasus baru dari 41.336 spesimen
13 November: 5.444 kasus baru dari 42.333 spesimen
12 November: 4.173 kasus baru dari 42.165 spesimen
11 November: 3.770 kasus baru dari 39.341 spesimen
10 November: 3.779 kasus baru dari 33.063 spesimen
9 November: 2.853 kasus baru dari 4.365 spesimen
Sedangkan detail penambahan kasus COVID-19 pada Minggu (15/11/2020) adalah sebagai berikut.
Kasus positif bertambah 4.106 menjadi 467.113
Pasien sembuh bertambah 3.897 menjadi 391.991
Pasien meninggal bertambah 63 menjadi 15.211
https://movieon28.com/movies/force-of-destiny/
Sebaran COVID-19 RI 15 November: 4.106 Kasus Baru, DKI-Jateng di Atas Seribu
Pemerintah melaporkan 4.106 kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada hari Minggu (15/11/2020). Total kasus terkonfirmasi saat ini sudah mencapai 467.113 kasus semenjak virus Corona mewabah di Indonesia.
DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus paling tinggi sebanyak 1.165 kasus, disusul Jawa Tengah sebanyak 1.071 kasus baru per 15 November.
Dikutip dari laman covid19.go.id, hari ini ada sebanyak 3.897 kasus sembuh, sementara kasus kematian Corona sebanyak 63 orang.
Berikut detail sebaran 4.106 kasus baru Corona di Indonesia pada Minggu (15/11/2020):
Aceh: 49 kasus
Bali: 60 kasus
Banten: 159 kasus
Bengkulu: 11 kasus
DI Yogyakarta: 7 kasus
DKI Jakarta: 1.165 kasus
Jambi: 16 kasus
Jawa Barat: 309 kasus
Jawa Tengah: 1.071 kasus
Jawa Timur: 217 vkasus
Kalimantan Barat: 13 kasus
Kalimantan Timur: 206 kasus
Kalimantan Tengah: 50 kasus
Kalimantan Selatan: 74 kasus
Kalimantan Utara: 20 kasus
Nusa Tenggara Barat: 14 kasus
Sumatera Selatan: 44 kasus
Sumatera Barat: 213 kasus
Sulawesi Utara: 49 kasus
Sumatera Utara: 84 kasus
Sulawesi Selatan: 75 kasus
Sulawesi Tengah: 2 kasus
Lampung: 14 kasus
Riau: 163 kasus
Maluku Utara: 4 kasus
Maluku: 14 kasus
Sulawesi Barat: 3 kasus
Ketua PB IDI: Nakes Banyak yang Gugur, Kami Mohon Hindari Kerumunan!
Kasus penularan COVID-19 di Indonesia masih terus bertambah setiap harinya. Di antara pasien COVID-19, ada juga tenaga kesehatan yang tak hanya berusaha mengakhiri pandemi Corona, tetapi juga berjuang untuk sembuh dari penyakit mematikan tersebut.
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr Daeng M Faqih menyoroti lonjakan kasus COVID-19 yang terjadi beberapa hari belakangan. Ia meminta agar masyarakat menghindari kegiatan yang menimbulkan penularan dan memicu lonjakan kasus COVID-19.
"Akhir-akhir ini dengan kegiatan kerumunan, penularan semakin banyak. Petugas kesehatan banyak yang tertular dan banyak yang gugur," kata dr Daeng dalam konferensi pers di kanal Youtube BNPB, Minggu (15/11/2020).
Dari data yang dihimpun Tim Mitigasi IDI, per 10 November 2020, sudah ada 159 dokter yang gugur akibat COVID-19. IDI menyebut kondisi tersebut dipengaruhi lonjakan kasus yang terjadi di Indonesia
"Mohon untuk tidak menambah kasus lebih besar, tidak menambah penularan lebih banyak agar petugas kesehatan tidak gugur lebih banyak," ujar dr Daeng.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum IDI dr. M. Adib Khumaidi, SpOT menyebut kasus positif yang terjadi di masyarakat juga berdampak pada lonjakan kasus kesakitan dan kematian tenaga kesehatan akibat COVID-19.
"Garda terdepannya adalah masyarakat. Jangan sampai ada yang sakit, jangan sampai ada yang kritis dan meninggal," sebut dr Adib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar