Jumat, 20 November 2020

Turun Lagi, Cuma 32.861 Spesimen COVID-19 yang Diperiksa 15 November

 Setelah 2 hari berturut-turut mencatatkan lebih dari 5 ribu kasus baru, jumlah kasus baru COVID-19 kembali mengalami penurunan. Tercatat hanya 4.106 kasus baru dari 32.861 spesimen yang diperiksa.

Sebelumnya, kasus harian COVID-19 mencatatkan rekor tertinggi pada Jumat (13/11/2020) yakni sebanyak 5.444 kasus. Ketika itu, jumlah spesimen yang diperiksa tercatat sebanyak 42.333 spesimen.


Hari berikutnya, jumlah kasus harian COVID-19 turun sedikit tetapi masih berada di atas level 5 ribu kasus perhari. Sabtu (14/11/2020), ada 5.272 kasus baru dari 41.336 spesimen yang diperiksa.


Berikut riwayat penambahan kasus dan jumlah spesimen yang diperiksa dalam sepekan.


15 November: 4.106 kasus baru dari 32.861 spesimen

14 November: 5.272 kasus baru dari 41.336 spesimen

13 November: 5.444 kasus baru dari 42.333 spesimen

12 November: 4.173 kasus baru dari 42.165 spesimen

11 November: 3.770 kasus baru dari 39.341 spesimen

10 November: 3.779 kasus baru dari 33.063 spesimen

9 November: 2.853 kasus baru dari 4.365 spesimen

Sedangkan detail penambahan kasus COVID-19 pada Minggu (15/11/2020) adalah sebagai berikut.


Kasus positif bertambah 4.106 menjadi 467.113

Pasien sembuh bertambah 3.897 menjadi 391.991

Pasien meninggal bertambah 63 menjadi 15.211

https://movieon28.com/movies/force-of-destiny/


Sebaran COVID-19 RI 15 November: 4.106 Kasus Baru, DKI-Jateng di Atas Seribu


Pemerintah melaporkan 4.106 kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada hari Minggu (15/11/2020). Total kasus terkonfirmasi saat ini sudah mencapai 467.113 kasus semenjak virus Corona mewabah di Indonesia.

DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus paling tinggi sebanyak 1.165 kasus, disusul Jawa Tengah sebanyak 1.071 kasus baru per 15 November.


Dikutip dari laman covid19.go.id, hari ini ada sebanyak 3.897 kasus sembuh, sementara kasus kematian Corona sebanyak 63 orang.


Berikut detail sebaran 4.106 kasus baru Corona di Indonesia pada Minggu (15/11/2020):

Aceh: 49 kasus

Bali: 60 kasus

Banten: 159 kasus

Bengkulu: 11 kasus

DI Yogyakarta: 7 kasus

DKI Jakarta: 1.165 kasus

Jambi: 16 kasus

Jawa Barat: 309 kasus

Jawa Tengah: 1.071 kasus

Jawa Timur: 217 vkasus

Kalimantan Barat: 13 kasus

Kalimantan Timur: 206 kasus

Kalimantan Tengah: 50 kasus

Kalimantan Selatan: 74 kasus

Kalimantan Utara: 20 kasus

Nusa Tenggara Barat: 14 kasus

Sumatera Selatan: 44 kasus

Sumatera Barat: 213 kasus

Sulawesi Utara: 49 kasus

Sumatera Utara: 84 kasus

Sulawesi Selatan: 75 kasus

Sulawesi Tengah: 2 kasus

Lampung: 14 kasus

Riau: 163 kasus

Maluku Utara: 4 kasus

Maluku: 14 kasus

Sulawesi Barat: 3 kasus


Ketua PB IDI: Nakes Banyak yang Gugur, Kami Mohon Hindari Kerumunan!


Kasus penularan COVID-19 di Indonesia masih terus bertambah setiap harinya. Di antara pasien COVID-19, ada juga tenaga kesehatan yang tak hanya berusaha mengakhiri pandemi Corona, tetapi juga berjuang untuk sembuh dari penyakit mematikan tersebut.

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr Daeng M Faqih menyoroti lonjakan kasus COVID-19 yang terjadi beberapa hari belakangan. Ia meminta agar masyarakat menghindari kegiatan yang menimbulkan penularan dan memicu lonjakan kasus COVID-19.


"Akhir-akhir ini dengan kegiatan kerumunan, penularan semakin banyak. Petugas kesehatan banyak yang tertular dan banyak yang gugur," kata dr Daeng dalam konferensi pers di kanal Youtube BNPB, Minggu (15/11/2020).


Dari data yang dihimpun Tim Mitigasi IDI, per 10 November 2020, sudah ada 159 dokter yang gugur akibat COVID-19. IDI menyebut kondisi tersebut dipengaruhi lonjakan kasus yang terjadi di Indonesia


"Mohon untuk tidak menambah kasus lebih besar, tidak menambah penularan lebih banyak agar petugas kesehatan tidak gugur lebih banyak," ujar dr Daeng.


Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum IDI dr. M. Adib Khumaidi, SpOT menyebut kasus positif yang terjadi di masyarakat juga berdampak pada lonjakan kasus kesakitan dan kematian tenaga kesehatan akibat COVID-19.


"Garda terdepannya adalah masyarakat. Jangan sampai ada yang sakit, jangan sampai ada yang kritis dan meninggal," sebut dr Adib.

https://movieon28.com/movies/faith-in-destiny/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar