Jumat, 20 November 2020

Kecewanya Pasangan Nikah Online Saat Habib Rizieq 'Hajatan' di Tengah COVID-19

 Pandemi COVID-19 membuat sebagian orang harus membatalkan agenda yang mereka rencanakan jauh-jauh hari. Tak sedikit juga pasangan yang sebelumnya berencana menggelar resepsi tahun ini harus mengundur acara mereka akibat pandemi COVID-19.

Adanya pandemi COVID-19 yang mengharuskan orang menjaga jarak dan adanya aturan kapasitas maksimal di gedung resepsi membuat banyak pasangan harus memutar otak memikirkan cara agar pernikahan mereka tetap berlangsung, salah satunya dengan menggelar nikah online.


Seperti yang dilakukan oleh Maya (bukan nama sebenarnya). Maya sudah merencanakan pernikahan dan resepsi setahun lalu namun akhirnya memutuskan nikah online akibat pandemi COVID-19.


Tentunya, Maya juga menginginkan menggelar resepsi pernikahan layaknya pasangan pada umumnya. Di awal pandemi, ia sempat berpikir mungkin saja infeksi COVID-19 bisa mereda di Agustus. Hanya saja ia skeptis saat melihat tren COVID-19 di Juli terus naik.


"Jadi yaudah keluarga aja sama temen deket doang karena kan dibatesin 30 orang, gak boleh lebih. waktu itu nikah pas PSBB Transisi jadi yang boleh di masjid tapi memang nggak banyak orang. Nikah bulan Agustus," kata Maya saat diwawancarai detikcom, Minggu (15/11/2020).


Memutuskan menggelar nikah secara online menurutnya pilihan yang bijak di masa pandemi COVID-19. Hal ini ia lakukan untuk melindungi banyak orang agar tidak terinfeksi Corona.


Hanya saja, menyusul kabar belakangan soal Rizieq Shihab yang menggelar resepsi pernikahan anaknya dan mengundang ribuan orang, Maya mengaku kecewa. Ia menyayangkan pemerintah yang sangat tidak tegas dalam membuat peraturan bahkan menurutnya tak ada sanksi tegas yang diberikan pada penyelenggara acara.


"Kecewa juga sih sama pemerintah, warung makan aja dulu bener-bener diperhatiin banget protokolnya tapi pas ini kok dibebasin aja. Adil nggak sih?" ungkapnya.


"Kayak, wow, di saat semua orang harus nikah cuma ngundang beberapa orang doang, beberapa temen doang, tapi kenapa ini ngundang banyak banget terus rame banget kayak konser musik, sementara konser musik nggak boleh kan," terangnya.

https://movieon28.com/movies/once-upon-a-time-in-high-school/


Terpopuler Sepekan: COVID-19 Disebut Sudah 'Sindemi', Ini Artinya


Sejak virus Corona COVID-19 ditetapkan sebagai pandemi sejak mewabah di dunia pada awal tahun 2020. Belakangan, sejumlah ilmuwan dunia menyebut COVID-19 bukan lagi pandemi, melainkan sudah menjadi sindemi.

Sindemi sejatinya adalah akronim yang menggabungkan kata sinergi dan pandemi.


Sebenarnya apa itu sindemi?

Menurut Pemimpin Redaksi jurnal ilmiah The Lancet, Richard Horton, sindemi dicirikan sebagai adanya interaksi antara masalah kesehatan dan kondisi lingkungan. Misalnya, kondisi COVID-19 di suatu negara bisa diperparah apabila masyarakatnya juga memiliki kesehatan yang buruk sebelumnya.


"Sindemi dicirikan dengan interaksi biologis dan sosial antara kondisi dan keadaan, interaksi yang meningkatkan kerentanan seseorang terhadap bahaya atau memperburuk hasil kesehatannya," jelas Horton.


Ahli epidemiolog dari Universitas Griffith, Dicky Budiman, memberikan contoh maksud pengertian sindemi yang dimuat dalam jurnal The Lancet tersebut. Sindemi memiliki beberapa aspek yang tak hanya berdasarkan dari ilmu wabah saja, tetapi juga termasuk aspek sosial dan ekonomi.


"Tetapi sudah melihat aspek sosial, ekonomi, jadi misalnya oh kenapa COVID-19 ini di satu negara parah banget, karena dikatakanlah di Amerika itu obesitasnya tinggi, penyakit jantung orangnya banyak, lansia banyak, ketidaksetaraan dalam akses pelayanan kesehatan juga terjadi, nah itu sindemi," ucap Dicky.


Sindemi lebih parah dari pandemi?

Dicky menjelaskan sindemi bukan berarti satu tingkat di atas pandemi. Sindemi merupakan gabungan masalah kesehatan atau kombinasi dari tidak hanya satu penyakit, tetapi dari beberapa penyakit. Misalnya, perpaduan antara COVID-19 dengan diabetes, kanker, dan juga jantung.


"Kalau misalnya COVID-19 ini dilihat dari sisi sindemi sebetulnya ya tetap pandemi juga, karena itu bukan istilah epidemiologi," ungkap Dicky.


"Nah kalau dari sisi pandemi ilmu wabah itu adanya local outbreak, kemudian ada epidemi, ada pandemi, ada juga endemik," lanjutnya.


Sindemi istilah baru?

Sindemi bukanlah sebuah istilah baru. Kata ini diciptakan oleh antropolog medis asal Amerika Serikat (AS), Merill Singer, pada tahun 1990-an untuk menjelaskan situasi ketika ada dua penyakit atau lebih yang saling berinteraksi sedemikian rupa, sehingga menyebabkan kerusakan yang lebih besar ketimbang dampak masing-masing dari penyakit ini.


"Dampak dari interaksi ini juga difasilitasi oleh kondisi sosial dan lingkungan yang entah bagaimana dapat menyatukan kedua penyakit atau membuat populasi menjadi lebih rentan terhadap dampaknya," kata Singer kepada BBC.

https://movieon28.com/movies/the-ghost-of-ampera-house/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar