Jumat, 27 November 2020

Berapa Sih Batas Maksimal Makan Mi Instan? Ini Kata Dokter

 Kalau sedang tak punya banyak waktu, banyak yang memilih makan mi instan. Harganya murah, porsinya mengenyangkan, dan tak perlu waktu lama untuk memasaknya.

Hanya saja banyak yang menyebut tak boleh terlalu sering makan mi instan karena bisa memicu beragam penyakit. Ini dilatarbelakangi karena tingginya kadar natrium dan MSG dalam mi instan.


Tapi, sering-sering tuh maksudnya berapa kali sih?

Ahli kanker dari Siloam Hospitals MRCCC Semanggi dr dr Denny Handoyo Kirana, SpOnk-Rad mengatakan kandungan mi instan yang beredar di pasaran sebenarnya cukup aman karena ada izin edar BPOM. Hanya saja, ia menyarankan sebaiknya tidak makan mi instan lebih dari dua kali dalam sepekan.


"Jadi kalau dimakan dalam jumlah yang cukup sesekali misalnya dalam seminggu satu atau dua, masih oke, tapi ya jangan pagi, siang, sore, makan mi instan," jelasnya saat dihubungi detikcom beberapa waktu lalu.


Sebelum makan mi instan, ada baiknya konsumen mencermati ingredients atau kandungannya. Tiap merek mi instan memiliki kandungan natrium, MSG, angka kecukupan gizi yang berbeda.


Jadi misalnya dalam satu hari sudah makan dua bungkus mi instan dengan kadar natrium 50 persen, maka dalam sehari itu tak boleh lagi konsumsi garam. Intinya adalah konsumsi cermat dengan melihat keseimbangan komposisi.


"Kalau misalnya tulisannya di belakang kadar garamnya adalah 10 persen, artinya dari makanan lain dia masih boleh makan senilai 90 persen sisanya, jadi dilihat keseimbangan komposisinya," pungkasnya.


Pendapat lain diungkapkan dr Nany Leksokumoro, MS, SpGK, dari Omni Hospital. "Tidak usah mi instan, makanan yang baik tapi kita makannya secara tidak tepat misal berlebihan, ya jadinya tidak baik," katanya.


Orang awam mengira konsumsi mi instan harusnya dibatasi misal dua minggu sekali atau satu bulan sekali. Namun menurut dr Nany, sebenarnya ini tidak harus dibatasi dengan ukuran tertentu, karena ini tergantung pada siapa yang makan dan bagaimana mengolahnya.

https://indomovie28.net/movies/moms-friends-2/


Waspada Konstipasi Pada Anak Saat Pandemi, Begini Cara Mengatasinya


 Pandemi COVID-19 membuat aktivitas masyarakat di luar rumah, baik orang dewasa maupun anak-anak, harus dibatasi. Demi menghindari penularan virus Corona, anak-anak harus menjalankan aktivitas belajar hingga bermain di rumah.

Perubahan situasi akibat pandemi mengubah pola kegiatan anak-anak. Jika pada kondisi normal mereka bebas bermain di luar rumah bersama kawan, saat pandemi anak cenderung lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah dengan mengandalkan gadget atau game konsol sebagai sumber hiburan.


Pola aktivitas tersebut mengantarkan anak pada gaya hidup sedentari, atau kebiasaan kurang gerak fisik. Hal itu dapat berimbas negatif bagi kesehatan anak yang sedang dalam masa tumbuh kembang.


Kurangnya aktivitas fisik memunculkan risiko kesehatan bagi anak, seperti potensi mengidap penyakit diabetes, obesitas, dan lainnya. Kesehatan mental juga bisa terdampak apabila anak terlalu banyak diam di rumah.


Masalah kesehatan lain yang mungkin muncul ketika anak kurang aktivitas fisik, yakni konstipasi atau sembelit. Hal ini ditandai dengan frekuensi buang air besar yang lebih sedikit dari normal, dan rasa sakit saat buang air besar.


Melansir situs resmi Stanford for Children's Health, gejala konstipasi yang paling umum yaitu intensitas buang air besar kurang dari tiga kali dalam sepekan. Rasa sakit di dubur saat mengalami konstipasi disebabkan feses (kotoran) yang kering dan keras sehingga sulit dikeluarkan.


Konstipasi terjadi akibat otot usus besar bergerak terlalu lambat, mengakibatkan jumlah air yang diserap usus besar dari feses lebih banyak dari biasanya. Itulah yang membuat feses menjadi kering dan keras karena kekurangan air.


Mencuplik penjabaran National Centre for Biotechnological Information, terlalu sering mengonsumsi makanan tinggi lemak namun minim serat merupakan salah satu penyebab utama konstipasi. Sebab, makanan seperti itu akan sulit diproses sistem pencernaan dan memakan waktu lebih lama dari makanan yang tinggi serat. Penyebab lainnya, bisa pula karena kurang minum. Selain itu, seperti yang sudah disinggung sebelumnya, konstipasi mungkin terjadi saat anak kurang aktivitas fisik.

https://indomovie28.net/movies/my-friends-mom-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar